1

87 10 1
                                    

Di sebuah padang gersang atau gurun, seorang wanita berpedang dan kuda membawa peti mati.




Wanita itu bernama Jang Man Weol. Dia menggunakan penutup kain untuk menutupi wajahnya seperti berkerudung. Namun Kain itu terlepas dan terbawa oleh angin. Kain itu lantas di temukan oleh sekelompok prajurit pasukan berkuda dan mengejar arah dari kain itu.



Di sebuah tenda Man Weol duduk dan disana ada seorang wanita tua bertanya darimana asalnya Dia dan ini satu-satunya tempat Dia bisa minum. Wanita Tua itu juga menanyakan “Apakah Kau dari Mizu? Tapi Kau tak terlihat seperti seorang yang berasal dari orang Georan… Apa Kau orang Malgal?” Karena Dia membawa pedang wanita tua itu juga bertanya, apakah kau seorang prajurit?




Man Weol tidak menjawab dan melanjutkan minumnya. Setelah meminum, Dia mengatakan kalau rasa anggurnya mengerikan dan orang tua itu sangat berisik. Dia membawa anggur itu dan ditumpahkan ke atas peti.



Wanita tua itu bertanya, “apakah ada yang mati? atau Kau membunuh seseorang?” Menurut wanita tua itu hanya ada 2 jenis orang yang melintasi jalan ini dalam cuaca yang mengerikan. Yakni seorang pembunuh atau orang yang sedang dalam perjalanan menuju kematiannya.





Kemudian Man Weol nampak kesal dengan wanita itu, menurut Dia wanita tua itu terlalu banyak bicara dengan mulut besarnya yang tak berguna. Man Weol juga mengancam, "Apakah harus aku potong lidah mu agar kau bisa berumur panjang dengan aman?"




Wanita itu bertanya, "sebenarnya Kamu hendak kemana?" Man weol menjawab kalau Dia mencari penginapan, dimana Dia mendengar kalau penginapan itu ada di gurun ini yang menghibur jiwa orang mati.






Wanita Tua itu lantas mengatakan, pasti yang Kau cari adalah “Hotel Del Luna” Dan Dia mendengar itu adalah penginapan untuk orang mati yang masih berkeliaran di kehidupan ini. Man Weol bertanya dimana tempatnya itu. Lalu Wanita tua itu menjawab, Kau tak akan bisa pergi kesana, karena hanya orang yang mati yang bisa pergi ke sana. Sama seperti orang-orang yang berdiri di sana.





Wanita tua itu nampaknya bisa melihat orang-orang mati di belakang Jang Man Weol. Wanita itu bertanya, Berapa banyak kekacauan yang kau bawa dalam peti mati ini? Manwol mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang mati karena dirinya.







Wanita itu terus bertanya hingga membuat Manweol kesal dan marah lalu menghunuskan pedangnya ke leher Dia. Man Weol ingin tahu jalannya menuju penginapan itu dan Manwol mencoba bertanggung jawab atas mereka yang Dia bunuh.






Tapi menurut wanita tua itu, Man Weol bahkan tak bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan tak punya kemampuan untuk mengurus kehidupan orang lain. Man weol semakin jengkel dan mengancam akan memotong lidahnya jika Dia mengatakan sesuatu yang tak perlu.



Bahkan Jika jalan itu hanya bisa diketahui orang yang sudah mati, Dia rela membunuh dirinya sendiri.




Wanita itu mengatakan kalau Hotel Del Luna adalah tempat jiwa-jiwa mati berkumpul. Jiwa-jiwa mati yang berkeliaran atas kehendak mereka sendiri. Tak lama kemudian sekelompok prajurit berkuda datang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hotel Del LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang