Watashi no Hikari [Kise Ryouta]

218 12 20
                                    

Pernahkah kalian membayangkan seorang pelukis buta?

Seorang pelukis sangat memerlukan penglihatan mereka untuk melihat objek yang akan mereka lukis dan menorehkan warna-warna yang indah di atas kanvas mereka. Namun, bagaimana jika seorang pelukis kehilangan penglihatan mereka? Tidak bisa dipercaya memang namun hal seperti itu memang benar adanya.
.

.

.

Watashi no Hikari

[Kise Ryouta x reader]

(F/N) = fullname

(F/N) = first name, mungkin akan kuganti jadi (Y/N) = your name soalnya sama-sama F/N sih :'v

(L/N) = last name

(H/C) = hair color

(E/C) = eyes color

(H/L) = hair length

Dll :'v

Angin berhembus perlahan, menerbangkan beberapa surai (H/C) (H/L) milik seorang gadis. Gadis itu memejamkan matanya sembari menikmati angin yang begitu menyejukkan.

Senang rasanya ketika dapat meluangkan waktu untuk menenangkan hati dan pikiran.

Gadis itupun duduk di bangku taman yang masih kosong. Sesekali bersenandung kecil sambil menikmati sore hari yang indah ini.

"Permisi," ujar seseorang yang berdiri di samping gadis itu. Orang itu memakai pakaian aneh, hey siapa yang mau memakai syal, topi, mantel, yah pokoknya tertutup di musim panas seperti ini? Dia alergi sinar matahari kah? Atau takut kulitnya terbakar?

Gadis itu menoleh ke sosok(?) aneh tersebut, "Ya?"

"Bolehkah aku duduk di sebelahmu ssu?" Tanyanya dengan sopan.

Gadis itu terdiam sejenak kemudian tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan orang aneh itu.

Orang itu tersenyum lebar, "Arigatou ssu," ia pun langsung duduk di samping gadis itu.

Canggung? Ya.

Gadis itu sedikit risih karena orang di sampingnya sedari tadi tidak dapat diam. Ia mendengar orang itu bergumam, dari nadanya mungkin dia sedang jengkel dan kesal. Oh tak lupa dengan dia yang mengibas-ibaskan tangannya sebagai kipas alami.

"Panas ssu," gumamnya.

Mendengar itu, sang gadis pun angkat bicara, "Jika merasa panas, Anda seharusnya tidak menggunakan pakaian yang biasanya dipakai di musim dingin."

Orang itu tersentak lalu menoleh ke gadis tersebut, "Ah ya, seharusnya sih begitu ssu. Gara-gara fansku ssu, aku jadi tidak bisa menikmati liburanku ssu," jawab orang itu dengan mempoutkan bibirnya.

Sang gadis tertawa, "Ahahaha, begitu kah? Fansmu terlalu senang bertemu denganmu."

Orang itu mengangguk, "Um begitulah ssu. Pernah ketika SMA aku diserbu fans-fansku ssu hingga aku jadi telat latihan. Akhirnya latihanku dilipatgandakan, hiks hidoi ssu!"

Gadis itu tertawa lagi. Mendengar gaya bicara orang di sebelahnya ini, entah kenapa mirip sekali dengan anak kecil dan well orang ini mudah diajak bicara.

"Oh iya, memangnya Anda siapa?" Sang gadis bertanya.

Pertanyaan yang diajukan sang gadis membuat orang itu melongo. Ia pun berdiri di hadapannya dan melepaskan syal, topi, kacamata hitam, serta mantelnya. "Kau yakin tidak mengenaliku?" Tanya orang itu lagi untuk memastikan.

A Story with HIM [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang