3. Prasaan aneh

65 20 0
                                    

"kantin!? " tanya gio antusias

"kuy" di balas oleh rio

"val kantin!?,diem mulu dari tadi. Ngomong kek biar keliat idup, kalo gini kan lo mirip banget tuh sama mayat tapi bedanya ini hidup. " ulang gio cekikikan

Rio hanya geleng gelang kepala dengan ucapan gio. "kalo ngomong tuh di filter dulu" balas rio

"lah gue ngomong bener kok,jujur apa adanya" balas gio,gio menepuk dada bidangnya kuat merasa dirinya paling benar

Padangan rio terarah ke reval.
Reval hanya melirik sekilas lalu mengangguk,pertanda bahwa ia mengiyakan ajakan gio.

"tuh kan bener,si reval emang bisu, apa lu takut stok suara lo jadi abis kalo lo ngomong!?" ujar rio ngasal

"kalo ngomong suka ngaco yah lu. Huh oklah oklah semerdeka lu deh" jawab rio

Akhirnya mereka berjalan ke kantin,untuk mengisi perut yang menangis minta di isi.saat mereka berjalan ke arah kantin. Di perjalanan saat menuju kantin, Tak henti hentinya para fans mereka teriak heboh. Yah itu sih udah biasa bagi mereka.sekarang mereka berada dikantin masih menolerir akan duduk di meja mana yang masih kosong, tapi nihil mereka tak menemukan meja kosong sama sekali semuanya penuh.eh...tapi tunggu!! Ada ternyata ada. Masih ada meja kosong yang letaknya agak dekat dengan para penjual. Disana sisamping.

Tapi.. Wait!!

Itu kan tasya, 🤨🙄hush...kemana mana selalu ada dia. Bosen gue,dasar cewek bad. nggak punya aturan banget.dikira sekolah sendiri apa!? .batin reval

"yah penuh nih,terus kita duduk dimana doung,perut gue udah nangis nih minta di isi" ucap gio melas

"alay lo alay"

"hish babang rio mah. Kok gitu sih, gio ini laper banget,cariin tempat kek biar gio bisa cepet cepet makan" ujar gio memanyunkan bibirnya.

"ih...njiss"

"tuh kan,babang rio mah gitu. Bang reval cariin temm.... Eh eh...!! mau kemana lo,main tinggal aja.di ajak ngomong juga" kesal gio

Terlihat dari arah samping kalau rio sedang memegangi perutnya menahan tawa. "yang sabar yah, hahah" ucap rio lalu pergi meninggalkan gio dengan kekesalannya.

"woy... Ah dasar bangsat lu pada. Untung temen coba nggak,udah gue lempar ke laut lo biar dimakan ikan piranha" dumel gio lalu melangkah menyusul kedua sahabatnya

Reval memilih meja di dekat tasya. Karna memang sudah tak ada tempat lagi,tanpa pikir panjang akhirnya reval mendaratkan bokongnya kekursi.beberapa menit kemudian rio datang dan langsung duduk bersebelahan dengan reval. Karna tempat mereka yang dekat dengan para penjual memudahkan mereka untuk memesan tanpa harus menunggu lama.

"mang bakso sama es jeruk ya" ujar reval

"ok mas,di tunggu bentar ya." balas mang budi,penjual bakso tadi.

"mbak titin, saya nasi goreng pedes sama jus alpukat ya" triak rio

"siap mas ganteng" balas mbk titin.

"woy, dasar temen keparat lu pada.tega bener ninggalin gue yang imut ini.ntar kalo gue di culik gimana!?" ujar gio yang barusaja sampai dengan nada sedikit keras.

"woy anjing, najis banget sumpah" timpal rio malas
"udah sono pesen kata laper, sekarang ngoceh mulu" ujar reval pelan.

Pandangan gio dan rio terarah kearah reval.
"wih... Bisa ngomong juga lo ternyata. Gue pikir lo takut stok suara lo abis kalo lo ngomong" ujar gio ngasal sambil cekikikan.

Its Love? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang