[ S A T U ]

205 5 1
                                    

•••

         ADA banyak kisah yang tak berakhir indah, seperti Romeo Juliet, Rachel Varel, ataupun kisah legenda Titanic. Setiap kisah asmara tentu memiliki keunikan sendiri. Ada yang berujung bahagia, namun ada pula yang harus kandas. Seperti itu-lah realitanya.

Jimin menutup bukunya, ia baru selesai membaca kisah dengan akhir yang tragis. Dari awal si pemeran utama memang tidak di takdirkan bersama dengan orang yang ia cintai. Dari awal pertemuan mereka hanya untuk menguatkan, memberi pelajaran, bahwa tidak semua yang kita inginkan akan menjadi milik kita.

Terkadang Tuhan memberi tahu kita dengan luka, agar setidaknya kita bisa memetik sesuatu dari sana.

Tapi kenyataannya, Jimin benar-benar tidak suka dengan kisah yang tidak berakhir bahagia, karena menurutnya itu menyebalkan dan gak adil.

"JIMIIIIIIIIIIIIIINNNNNN"

Tiba-tiba seseorang berteriak, mau tidak mau Jimin menoleh ke asal suara. Seseorang datang dengan cengiran khasnya. Badannya tinggi pun atletis, wajahnya terbilang tampan karena mampu membuat siapa saja yang melihat akan terpesona.

Jungkook, laki-laki itu berjalan masuk seakan rumah Jimin adalah rumahnya. Terlihat dia berjalan santai menuju meja makan, mencari makanan. "Lapar anjir" ujarnya sambil menyendok sesuap nasi goreng yang ada disana.

Bola mata Jimin memutar.

Jungkook memakan nasi goreng dengan lahap, dengan bibir penuhnya ia berkata lagi; "selalu enak, di rumah gue cuma ada roti sama susu"

Jimin berdecak, "Di rumah gue cuma ada nasi goreng" ucapnya sarkas.

Jungkook tertawa, "Buruan, makan sini! Keburu dingin," laki-laki itu memandangi sekitar sebelum lanjut bicara "nyokap lo udah pergi?"

"Iya, abis masak nasi goreng terus pergi"

Jungkook itu sahabat Jimin, saking dekatnya ia tidak segan untuk masuk dan menginap di rumah Jimin. Begitupun sebaliknya. Mereka begitu dekat hingga siapapun akan mengira bahwa mereka berasal dari keluarga yang sama.

Jimin ikut duduk di meja makan, berhadapan dengan Jungkook sambil mulai melahap nasi gorengnya.

Rutinitas pagi Jimin yang membosankan, sedikit membaca buku sebelum Jungkook datang, sarapan dengan Jungkook, kemudian pergi ke sekolah bersama Jungkook.

...

"Kali-kali lo harus belajar ngendarain motor, Ji" Ujar Jungkook saat mereka tiba di parkiran sekolah, Jimin selalu nebeng karena dia gak bisa ngendarain motor dan tentu dia malas untuk naik angkutan umum karena harus jalan kaki dulu agar bisa sampai di halte. Itu lumayan jauh.

"Ada lo, kook. Ngapain harus belajar" Jimin membuka helm, menyisir rambutnya yang acak-acakan dengan ke lima jarinya.

Jungkook terkekeh, "lo mau terus bergantung sama gue?"

Jimin menatap sahabatnya, merasa enggan untuk menjawab. Benar, kemana-mana dia selalu minta antar Jungkook, apa-apa minta bantuan Jungkook. Untuk saat ini, dia tidak menyangkal bahwa ia memang selalu bergantung pada Jungkook.

Entah kenapa dia teringat kejadian empat tahun yang lalu, dimana jungkook pindah ke pinggir rumahnya kemudian bersama kedua orang tuanya mengetuk pintu rumah Jimin sambil membawa makanan. Waktu itu wajah Jungkook terlihat ogah-ogahan. Sangat lucu di mata Jimin.

Dan siapa sangka bahwa Jungkook akan satu kelas dengannya, kemudian sering menawarkan tebengan pada Jimin untuk pergi bersama ke sekolah. Dan itu berlangsung sampai saat ini, hingga Jimin benar-benar tidak bisa jika tanpa Jungkook.

"Iya, iya, nanti gue belajar motor. Ayo ke kelas" Jimin pun berjalan diikuti Jungkook yang mengekorinya dari belakang.

Sebelum kepindahannya, Jungkook tidak tahu bahwa akan ada seseorang yang sangat klop dengannya, seakan dia tersambung dengan orang itu. Jungkook seperti menemukan dirinya dalam orang lain, orang yang saat ini sedang berjalan di depannya.

          Dan tidak ada yang tahu hal hebat apa yang akan terjadi pada keduanya, entah itu kebahagiaan atau malah ketragisan. Yang mereka tahu, ini hanya pertemuan dan ikatan biasa dengan nama pertemanan.

Setiap matahari terbit, garis takdir baru tertulis. Semua hal bisa berubah bagai membalikkan telapak tangan. Ada yang sekarang mencintai dengan terlalu tapi esok harinya dia menemukan yang baru. Ada yang membenci dengan hebat, esok harinya dia mencintai dengan gila.

Dan ada yang sekarang baik-baik saja tapi esok harinya hancur berkeping-keping.

•••













Note penulis: Gak akan ada yang tahu kedepannya gimana, jadi, ikutin aja ceritanya!! 🤗🤗

••••

CAST:

Jeon Jungkook

Jeon Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jimin;

Park Jimin;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Both;

Both;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WISHERS [JIKOOK/KOOKMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang