first time

458 21 2
                                    

Jangan menilai seseorang hanya dari apa yang terlihat.
Irene

Hari ini Irene masuk kampus untuk pertama kali,dia merasa sedikit gugup dan tidak percaya diri,mungkin karena penampilannya saat ini,tapi dia mencoba memantapkan hatinya untuk berangkat. Setelah sarapan dia berangkat dengan taxi,Yoon se ah mengantarnya sampai depan rumah,baginya Irene adalah anak sendiri dia menyayangi dan memperlakukanya dengan baik,sedangkan bagi Irene Yoon se ah bukan lagi ibu angkat atau tante namun sudah seperti mama kedua,kini  sudah 1 bulan lebih mereka tinggal bersama,jadi tak heran jika hubungan antara mereka lebih dekat,bahkan mungkin sudah sangat dekat.

Sesampainya didepan kampus dia segera masuk mencari kelasnya.Irene mulai merasa tidak nyaman banyak pasang mata yang memperhatikannya ,jika biasanya yang ia dapat adalah tatapan orang yang terpesona dengan dirinya,namun tidak kali ini yang dia dapatkan adalah tatapan sinis sarat makna merendahkan dan mengejek penampilanya. Terdengar ocehan sekumpulan gadis yang berkata bahwa gaya busana Irene yang menawan tak selaras dengan paras wajahnya yang dinilai tidak menarik sama sekali. Mereka seakan sengaja mengatakan dengan keras agar Irene mendengarnya,Rene hanya bergumam dalam hati.Irene bukan tipe orang yang mudah tersulut emosi,dia lebih senang mengabaikan cacian tidak bermutu dari mulut orang yang mengatainya.

Ketika Irene ingin pergi menjauh sekumpulan gadis itu menghentikanya.

Bagaimana wajah culun sepertimu ada disini hanya merusak pemandangan mata,bentak salah satu dari mereka yang diikuti tarikan pada  tangan Irene. Irene mempertanyakan alasan mereka,bukan tanpa sebab,ia bahkan tidak mengatakan apapun sejak tadi lalu apa yang salah dengan otak sekumpulan wanita ini. Bukan terbebas,Irene kian menjadi target utama perundungan,sontak banyak pasang mata yang sekarang menatap keributan itu dengan seksama,tak ada inisiatif untuk memisahkan atau sekedar membela gadis asing yang kini tersudut,terhuyung oleh dorongan dan makian. sungguh Irene rasanya ingin menyumpal mulut komplotan wanita didepanya,ia tak suka di bentak. Bahkan Chanyeol pernah berakhir masuk klinik setelah Irene menendangnya karena membentak sang adik.

Bukankah lebih baik mengaca sebelum keluar rumah,dari tampilan bisa ku pastikan kamu berasal dari orang pinggiran yang tidak berkompeten,kenapa orang rendahan sepertimu masih memiliki kepercayaan diri begitu tinggi,hingga mempertanyakan alasan kami menghentikanmu disini,hardik salah satu wanita pada Irene. Ada pepatah berkata jangan menilai hanya dari apa yang terlihat, bagaimana stigma buruk seperti itu muncul dengan mudah hanya karena seseorang memiliki paras yang di anggap buruk. Bukankah kita semua manifestasi dari tuhan,bentuk cinta kasih dari keberkahan yang ia miliki, ciptaan yang diberikan berbagai keunggulan dari yang lainya.

Melihat target utama perundungan, tidak merasa terintimidasi bahkan setelah makian yang diberikan, Irene hanya merespon dengan santai amarah mulai menguasai gadis kasar tak tahu diri itu. Kenapa masih bertanya mengganggu apa? dan berkata bijak. Aku tak butuh itu memang kau ini banyak bicara ya,biar kuberi sedikit pelajaran agar kesombonganmu itu hancur,bukanya merasa jelek malah masih memberi pepatah,memang gadis gila teriaknya seiring dengan tangannya yang bergerak ingin melepaskan satu tamparan pada pipi halus Irene,namun satu tangan mencekalnya dengan cepat ketika hanya kurang beberapa senti lagi sudah dipastikan tangan itu akan mendarat keras disudut wajah Irene. Pekikan terkejut lantas saing bergema Dosen muda Suho berdiri diantara mereka

Dan entah dari mana ada tangan yang menahan sehingga cewek itu terbelalak dan berteriak "Pak Suho"aku baru buka mata dan dihadapanku seorang dosen tampan yang berdiri melindungiku bagaikan seorang malaikat penyelamat dimataku.

"Jadi begini kelakuan kalian,mau jadi preman?"tanya dosen itu pada cewek yang mau nampar aku.

"Eng..enggak pak bukan begitu kita cuma lagi bercanda"jawabnya gelagapan.

My Hot LecturerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang