23 - Not Your Fault

616 84 0
                                    

"Begitulah."

Semuanya terdiam kala Jihoon menyelesaikan ceritanya. Suasana berubah tegang kala mendengar kisah itu.

Jisoo, Wonwoo, dan Cheonsa sudah menitikan air mata mereka dalam keheningan.

Mendengar kisah itu membuat hati mereka merasakan marah juga sakit.

Jika mereka ada di posisi Seungkwan, mereka mungkin akan lebih lepas kendali.

Hei, Seungkwan itu sangat polos dan ceria. Berbeda dengan semua orang yang ada disana. Mereka tak menyangka apa yang dialami oleh Seungkwan adalah hal yang sangat jauh dari kata polos dan ceria.

Jika Seungkwan yang begitu saja sampai membuat Jihoon kewalahan menahan auranya, apalagi yang lain?

"Tapi apa alasan Seungkwan tak mau menemui ibunya? Maksudku Cheonsa yang mirip ibunya? Bukankah seharusnya Seungkwan senang karena bertemu dengan sosok mirip ibunya?" Tanya Jisoo kini.

Yang lainnya mengangguk setuju.

Jihoon tersenyum kecil sebagai jawaban.

"Karena Seungkwan memasukan Minki ke dunia bawah."

Seluruh pasang mata terkejut.

"Maksudmu? Ke dunia Satan?" Tanya Seokmin.

"Kenapa Seungkwan melakukannya? Tunngu. Dia yang melakukannya?" Tanya Wonwoo kini setelah menghapus air matanya.

Jihoon mengangguk.

"Seungkwan memanggil Satan lalu memberikan bola kristal arwah itu kepadanya. Ia mengatakan 'Jika seseorang berada di samping orang yang dicintainya, maka semua akan baik- baik saja.' Seungkwan tahu ia sudah membuat ibunya yang murni menjadi sosok penghuni dunia bawah. Ia merasa bersalah namun itulah yang terbaik menurutnya dibandingkan membiarkan ibunya lahir kembali ke dunia manusia dan mengalami penderitaan. Itulah yang Seungkwan lihat dari penglihatannya."

Seluruhnya terdiam.

Mungkin mereka harus memisahkan Seungkwan kali ini dari sosok Cheonsa.

Tek.

Cheonsa meletakan cangkir tehnya di meja. Ia lantas menatap ke seluruh orang yang ada disana. Jejak air mata masih berada di wajahnya. Namun wajah datarnya seolah mengatakan dirinya baik- baik saja.

Sosok iblis berjalan dengan perlahan menuruni anak tangga. Wajahnya terlihat sangat frustasi. Lihat saja aura tak enak yang muncul di sekitar sang penjaga.

"Aku punya rencana...."

Tiga kata itu muncul dari sosok Hansol.

Seluruh pasang mata menatap Hansol dengan pandangan bertanya, bagaimana keadaan Seungkwan sekarang.

"Ia tertidur. Aku punya rencana, Lady Cheonsa." Kata Hansol lagi.

Cheonsa mengangguk. "Jelaskan."

"Jadi..."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Hiks... Ma..."

Lagi. Ini sudah kesekian kali Seungkwan mengigau dan menangis di dalam tidurnya.

A Sky Above The SkyWhere stories live. Discover now