KU PINANG KAU DENGAN USAHA DAN DOA

208 8 0
                                    

Setelah 1 minggu kemudian...
Hamzah mendatangi rumah sang akhwat kembali , kali ini dia ditemani Umar sahabat karibnya.
Dengan perasaan degdegan ,jantung serasa diguncang sepanjang perjalanan Hamzah hanya berdzikir.

Umar : " MasyaAllah ,saudara ku sampai keringat dingin antum kayak mau bertemu presiden ,hahah.."

Hamzah : " Ya Allah mas , beneran aku gugup ngak karuan ,mas mau pipis ni"

Umar : " ye..pipis dimana kita dimobil mau berhenti dimana ?"

Hamzah :" Em.. Di pombensin aja lah ,didepan sana ada mas "

Umar : " ya.. Sabar ya "

*Pombensin*

Hamzah : " Mas aku ke toilet duluh "

Umar : " Iya ..hati hati ,MasyaAllah saudara ku satu itu hehehe"

Umar hanya mampu tertawa melihat kelakuan sahabatnya yang gugup ketika bertemu calon mertua.

*10 menit kemudian*

Hamzah : " Ha.. Lega..dah ayo mas "

Umar :" udah pipis nya ..Hamzah Hamzah antum ini ada ada aja "

Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju kerumah sang akhwat.
Sesampainya disana.
Umar mengklakson mobil agar dibukakan pintu ,dan asisten rumah tangga pun membukakannya.

Mereka masuk ,dan menemui Abu Usama ayah akhwat tersebut.

Umar : " Santai jangan tenang entar kagak jelas bicaranya , yakin Allah pasti bantu "

Hamzah hanya menghela nafas.

Tak lama Abu Usama keluar menemui mereka.

Abu Usama : "Assalam'ualaikum ..."

"Wa'alaykummusalam " jawab mereka
Abu Usama : " Umar.. Apa kabar kamu?"

Umar :" Alhamdulillah khoir tad..."

Hamzah berbisik kepada Umar :" Mas kenal ?"

Umar :" hehe..guru ku sewaktu di mesir.

Haduh...
Guru yang mengajar mas Umar di Mesir , apakah dia mau menerima ku jadi menantunya..sedangkan ada mas Umar yang ilmunya sudah banyak..

(gumam Hamzah)

Abu Usama : "Ada keperluan apa Umar ?"

Umar :" Ini tad.. Ana membawa saudara ana yang wakti 1 minggu lalu datang kesini menemui ustad ,dan kata beliau ustad menyuruh dia datang kembali setelah 1 minggu dan membawa wali dengan izin Allah dia menunjuk ana sebagai wali pelantaranya "

Abu Usama  : Oh..afwan dengan ..."

Hamzah : " Hamzah.. Pak"

Abu Usama :" oh..temen Hanifa ,ya ya saya memang menyuruh dia kembali kesini ,waktu itu pemuda ini sudah mengutarakan niat mulianya untuk meminang putri saya ...jadi kamu yang jadi walinya "

Umar :" Iya tad..."

Abu Usama :" Baiklah..di agama kita dianjurkan jika kamu ingin meminang seorang akhwat kamu berhak melihat sang akhwat jika kamu setuju dengan rupanya silakan dilanjutkan jika tidak silakan di batalkan"

Umar : "Iya tad.."

Abu Usama :"sebaiknya dek Hamzah kamu lihat anak kami dahulu "

Umar :" Gimana ,antum siap ?"

Hamzah :" Em.. insyaAllah saya siap pak "

Abu Usma :" Mari ikut saya"

Hamzah pun mengikuti Abu Usama kedalam rumah sementara Umar hanya menunggu di teras rumah .

Abu Usama berjalan ke dalam ruang keluarga disana sudah ada wanita parubaya mengenakan gamis abu abu khimar hitam dan disampingnya ada seorang akhwat mengenakan pakaian serba hitam mengenakan cadar hanya tertunduk malu.

Abu Usama :" Ini Hanifatul Husna dia putri kami ...dia sudah mengenakan cadar sejak sekolah menenggah pertama tak sembarangan orang dapat menikmati wajah Hanifa "

Hamzah hanya menganguk

Abu Usama :" Baiklah putri ku ,perlihatkan wajah mu untuk calon suami mu ini dia ingin menilai jika dia ridho atas wajah mu maka dia akan menyetuhui pernikahan ini "

Degup jantung Hamzah seolah tak dapat diukur .

Dan ketika Hanifa membuka cadarnya ..

Hamzah : "MasyaAllah ..." tanpa disadari kata itu terlontar begitu saja.

Hanya beberapa menit saja Hanifa kembali menutup wajahnya.

Abu Usama :" Bagaimana dek Hamzah?"

Hamzah :" Bismillah ..saya mau melanjutkannya pak "

Mereka pun kembali ke teras untuk menemui Umar.

Abu Usama : " Bawalah keluarga mu kesini untuk menentukan tanggal pernikahan kalian"

Hamzah :" Ha.. Bapak setujuh dan menerima saya pak..."

Abu Usama :"Jika datang kepada mu seorang pemuda yang baik agamanya untuk meminang mu atau putri mu jangan kau tolak ,jika tidak akan menimbulkan fitnah dimuka bumi"

Hamzah :" Tapi pak saya kan baru ikut kajian ,ilmu saya tak seperti mas Umar "

Abu usama :"Jika kamu sudah sah menjadi suami Hanifa kamu akan tau mengapa saya menerima kamu "

Mereka berdua pun pamit .

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

MasyaAllah ..memang benar ketika niat baik itu pasti Allah akan bantu dengan cara apapun..
Dan kini tinggal Hamzah membawa keluarganya untuk datang menemui ayah Hanifa dan menentukan tanggal pernikahan mereka.

Mohon vote dan dukungannya
BarakaAllah💞

KEKASIH IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang