.
.
.
.
.Hening melanda mereka berdua. Tidak ada yang bicara karena sibuk dengan urusan masing-masing.
Karma yang sibuk minum darah dan Koro-sensei yang menunggunya dengan tenang.
"Jadi Karma-kun apa yang terjadi? Dan bagaimana kau berakhir di sini?"
Karma meletakkan gelas bekasnya ke meja dan menghela nafas panjang. Pria itu menceritakan semua kejadian yang menimpanya.
Koro-sensei mendengarkan dengan seksama sampai akhir dari cerita itu.
"Apa tidak berbahaya bagi (Name) untuk ikut organisasi seperti itu?"
"(Name) memiliki dendam khusus dengan vampire. Maaf aku tidak bisa menceritakan yang ini."
Sang guru hanya mangut-mangut saja, dia menyerahkan selimut hangat pada Karma dan menepuk pucuk kepalanya.
"Tidurlah untuk semalam, karena tempat ini juga nantinya akan periksa."
Karma menerima selimut itu, merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamuㅡ bukannya tidak ingin tidur di kamar atau apa hanya saja Karma ingin tidur di ruang tamu.
Koro-sensei menatapnya dan menunggu Karma hingga pergi ke alam mimpi. Setelah memastikan bahwa muridnya itu sudah pergi berkelana, Koro-sensei meninggalkan rumah menuju ke suatu tempat untuk memastikan sesuatu.
.
"Dia ada bersama sensei? Syukurlah."
(Name) mengelus dadanya dengan wajah yang menunjukkan kelegaan. Dia benar-benar lega karena tahu bahwa kekasihnya sudah aman.
"Tapi dia bisa ditangkap kapan saja, kita tidak tahu kapan pemburu itu akan datang ke mari. Memangnya dia melakukan kesalahan apa?"
"Ada laporan bahwa Karma melanggar perjanjian antara bangsa vampire dan manusia, meminum darah manusia."
Koro-sensei terlihat terkejut. Walau wajahnya selalu menunjukkan senyum anehnya namun (Name) tahu jika gurunya kini sedang bertanya-tanya penasaran.
(Name) menghela nafas lelah, gadis itu menunduk dalam dan netra beningnya mulai mengeluarkan setetes air mata.
"A-aku tidak tahu itu benar atau tidak. Tapi aku percaya pada Karma!"
Puk
Koro-sensei menepuk kepala (Name) dan mengelusnya dengan penuh kasih sayang. (Name) mengusap air matanya dengan kasar, gadis itu mengepalkan tangannya dengan penuh amarah.
"Karma tidak akan melakukan itu. Aku yakin!"
"Kita percaya padanya namun pihak pemerintah tidak akan percaya begitu saja."
(Name) yang awalnya terlihat kembali semangat dengan kobaran api di matanya kembali murung, bahunya merosot dan matanya kembali berair.
"Jangan menangis, baiklah-baiklah kita akan membantu Karma-kun."
(Name) tersenyum senang, kini ada satu orang dipihaknya.
-
Matanya mengerjap menyesuaikan dengan cahaya terang yang tiba-tiba masuk ke retina matanya.
Karma mengusap matanya dengan kasar dan bangkit dari tidurnya. Pria itu memandang ke sekeliling dan mengeryit bingung.
Pikirannya bertanya-tanya, bagaimana dia bisa berakhir di rumah gurunya?
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]Selcouth ; Akabane Karma × Reader
Fanfiction[ Third AkaOShi Project ] ────────── Selcouth - sebutan untuk seseorang dengan kepribadian yang aneh dan langka. ────────── Cover cr. @Sachandez Story by Me