3

261 26 6
                                    

.
.
.
.
.

"Ini dia tamu utama kita datang."

Gakushuu tersenyum licik, pria itu melangkah mendekati Karma dan mendorongnya untuk menunduk.

(Name) yang melihatnya segera menahan lengan Gakushuu. Yang ditahan menatapnya dengan tajam lalu tersenyum misterius.

"Kau seharusnya berada dipihakku bukan? Ibu dan adikmu terbunuh oleh vampire, ingat itu."

"Aku selalu mengingatnya, namun itu tidak ada hubungannya dengan Karma!"

Gakushuu melunturkan senyumnya dan memasang wajah dingin tak tersentuh. Pria itu menarik lengan (Name) dan mencengkramnya dengan kuat membuat empunya meringis kesakitan.

"(Name)-chan!!"

(Name) menengok di belakang Gakushuu. Di sana ada teman-temannya yang terkurung dalam jeruji khusus, terlihat Kaede sedang menatapnya berurai air mata.

Teman-temannya yang lain hanya mampu melihat mereka dengan penuh kesedihan. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa di balik kurungan ini. Meskipun mereka keluarpun itu tidak akan membantu.

"Lepaskan kekasihku!"

Karma menarik kaki Gakushuu membuat pria itu tersungkur dengan posisi tengkurap.

"Karma!!"

Para bawahan Gakushuu langsung bertindak, mereka adalah pemburu vampire yang baru direkrut bersama (Name) tempo hari.

Gakushuu sebagai orang yang memiliki jabatan tinggi di organisasi itu bisa mengatur mereka dengan mudah.

Karma saat ini ditahan oleh beberapa orang. Dia dipukuli dan menimbulkan banyak memar di wajah rupawannya.

"Cukup-cukup."

Mendengar perintah Gakushuu, para bawahan itu langsung berhenti dan meninggalkan Karma yang sudah terbaring lemah.

"Berikan dirimu dengan suka rela maka aku akan melepaskan gadis kesayanganmu ini bersama teman-temanmu yang malang."

Karma mendesis melihat Gakushuu mencengkram lengan (Name) dengan kuat. Gadis itu menangis dalam diam dan menggigit bibirnya guna menahan isakan.

Pria itu tidak bodoh namun dia rela menjadi bodoh demi menyelamatkan orang-orang terdekatnya.

"Lepaskan mereka dan aku akan menyerahkan diriku pada pemerintah."

Gakushuu tersenyum licik, dia mengisyaratkan pada bawahannya untuk menahan Karma dan pergi dari sana.

Mereka pergi meninggalkan (Name) yang menangis memegang lengannya. Mungkin lengan itu mau patah.

Teman-teman kelas mereka juga sudah dibebaskan dari kurungan. Mereka serentak menghampiri (Name) dan menolongnya.

.


"Ck aku sudah menduga ini."

Karma memandang ruangan di depannya dengan kesal. Dia tahu bahwa dia akan berakhir di karantina lagi atau mungkin di eksekusi?

Baiklah Karma lebih memilih dieksekusi daripada harus tinggal dalam ruangan dingin tanpa darah dan tanpa cahaya.

Dia akan mati secara perlahan.

"Nikmati rumah barumu!"

Blam

Pintu itu tertutup sempurna, sekarang tidak ada cahaya, tidak ada darah dan tidak ada (Name).

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[✓]Selcouth ; Akabane Karma × ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang