She was Dumb (sneak-peek)

2

Aluna menjerit-jerit melihat hapenya yang dipenuhi foto tumblr cowok luar.

Pipinya menghangat membayangkan jika ia dan cowok di layar hapenya itu bertemu.

karena Aluna adalah korban wattpad, wajar kalau dia sangat halu di kehidupan nyata.

Julian: nama lo siapa?

"Siapa ni yang nanya nama gu...e, JULIAN!" tanpa sengaja Aluna melempar hapenya, untung saja tidak sampai keluar dari zona aman, kasurnya.

Aluna menutup muka dengan bantal dan berteriak di sana "Ahhhhhhh dibales, dibales!"

Aluna merapikan rambut dan duduk di depan kaca riasnya.

Aluna: gue Aluna

Namun Aluna menghapus balasannya beberapa kali sebelum mengirim,

Aluna: walaupun gue kasi tau lo gak bakalan tau gue

Aluna memanyunkan bibir karena setelah 5 menit pesannya baru di bales.

"Meningan nunggu ojol daripada doi peka, kalau ojolnya dateng kan langsung tancap gas gitu..."

"Yakali kalo abang ojolnya ganteng baru gue gas...hehehe apaansih?!"

Julian: tinggal kasi tau aja apa susahnya

"Yakali kalo gue langsung kasi tau, lo langsung jadi pacar gue..."

"shut up Aluna" kata Aluna muak dengan isi pikirannya yang mengaku berguru di Eros sang cupid pada mata pelajaraan Dunia Percintaan itu.

Aluna: Aluna

----🕷

Aluna menguap menunggu balasan selanjutnya dari cowok itu, yang satu ini membuat Aluna sangat malas bertukar pesan dengan kaum adam, karena kalo tidak ada maunya pasti bakal dikacangin.

Julian: Gimana lo bisa suka gue...

"Yah dia nanya... Gue aja gak tau kenapa bisa suka sama yang kek lu!" Kalau di dalam kartun Aluna sudah mengeluarkan asap dari telinga dan hidungnya.

Aluna: aku pun nggk tau, Bambang

Julian: aneh aja lo suka tanpa ada alasan.

"Bener juga..." Aluna merenungkan hal apa saja yang membuatnya tergaet ke gravitasi cowok satu itu.

Aluna: karena perasaan itu nggak bisa ditanya, taunya kalo suka ya suka, titik.

Namun Aluna lagi-lagi menghapus ketikannya, merasa terlalu alay mengirim pesan seperti itu.

Aluna: lo itu kalem

Aluna: beda aja dari cowok lain yang gue tau

Aluna memasang ekspresi muak, "jijik gue sama kata-kata sendiri."

Julian: oh, naksir dari kelas berapa?

"Nih orang kepo banget sihhhh, nggk tau pipi gue udah kek udang rebus apa?!"

Ingin Aluna menangis karena merasa malu, seharusnya cowok duluan yang mengungkapkan perasaan, seperti kebanyakan cerita di dunia orange.

Aluna: Dari kelas 7 smp...

Julian: Ooh

Aluna: Tapi gak sampe sekarang sih...

"Gue masih punya ego ya, walaupun kenyataannya gue masih ada rasa sama lo..." Aluna menatap dirinya di cermin, wajahnya ditekuk dengan bibir yang dimanyunkan.

Terlihat tanda read di sana, lalu tanda typing muncul.

Julian: Lo sekarang kelas berapa?

Aluna: 10 sma

Julian: Tinggal di mana?

"Lah kok lama-lama kek berasa ikut interview ya chat sama dia"

Aluna: Di bumi

Kali ini ada perubahan, cowok itu lebih cepat membalas pesannya, membuat perasaan janggal mengganjal hati Aluna.

Julian: ...serius

Julian: Lagipula lo udah tau kan gue punya pacar?

Aluna: WhAaaat?!

Sungguh Aluna terkejud, ia segera membuka feed cowok itu dan bener saja ada foto seorang gadis sedang tersenyum candid di sana.

Julian: ..jadi lo nggk tau?

Aluna: Kapan????

Jujur Aluna merasa bersalah, ia mengingat beberapa hari lalu ia pernah membaca sebuah artikel perihal zodiaknya yang memiliki potensi menjadi pelakor.

"Yakali gue beneran mau jadi pelakor!"

Julian: Udah 3 bulan yang lalu

Aluna: Masih baru toh, kirain dah lama

Julian: Emang kenapa kalo masih baru?

"Waduh singgung dikit bacok nih.."

"Tunggu.. kok perasaan gue daritadi gak enak ya?"

"Jangan-jangan..." Mesin di otak Aluna mulai berputar. Aluna tertegun, menyadari betapa bodohnya ia mengetik tanpa memikirkannya terlebih dahulu.

Degan jari gemetar Aluna mengetik,

Aluna: Lo siapa?

Julian: Gue ceweknya Julian.

Aluna melempar hapenya untuk kedua kalinya

"Mampus!"