Bagian 2

29 0 0
                                    

   Sesampainya aku disekolahku,Aku sangat Bahagia Sekali setelah melampiaskan amarahku tadi,kenapa?disinilah aku bertemu dengan rini(teman sekelasku Yg juga tetanggaku).Yg sangat pengertian denganku apapun masalah yg aku hadapi ia selalu mencarikan aku solusinya sehingga aku senang punya teman sepertinya.Hari ini Misalnya Pas jam istirahat.
Rini:Lo kenapa Nes?Kok kelihatannya  sangat marah sekali
Nessie:Iya nih,soalnya Gue sangat kesel kepada Ayah Tiri Gue.
RINI:kok kesel???
Nessie:Bagaimana tidak dia bukan ayah kandung Gue dan sampai kiamatpun gue tak mau menyukainya.
Rini:Oh gitu,Kalau boleh Gue kasih saran seharusnya lo menghormati dia,walaupun dia bukan ayah kandungloh.lagian dia tampak Baik menurut Gue,coba lo buka sedikit pintu hati lo kepadanya
Nessie:Tapi..(bel masuk telah berbunyi)
Yaudah kita masuk yuk Bel masuk udah bunyi tuh nanti dimarahin guru BP lagi
Aku pun mengikuti perintah rini dan masuk kedalam kelasaku yg lumayan jauh dari kantin,disepanjang pejalanan aku memikirkan kata Rini tadi,didalam hatiku aku berkata(apa iya,aku harus berbuat baik kepada ayah tiriku)aku terus memikirkan itu,sehingga aku melamunkannya terus sepanjang pelajaran,sehingga aku dihardik oleh guru ipa(yg kebetulan mengajar dikelasku),
Guru ipa:Nessie kamu kok melamun aja dari tadi.apa kamu tidak memperhatikan pelajaran saya.
Nessie:eh maaf buk(memecahkan kelamunan ku tadi)
Guru ipa:ya udah sekarang perhatiin ibuk
Nessie:iya buk
Tanpa terasa bel pulang berbunyi akupun pergi keluar menemui rini yg udah menungguku dipintu kelas
Rini:yuk Nes.kita pulang sama yah
Nessie:yuk Rin
(Kami berduapun naik angkot untuk pulang)didalam angkot akupun kembali memikirkan apa aku harus berbuat baik kepada ayahku atau aku harus membencinya untuk selamanya apakah harus membuka pintu hatiku untuk ayahku dan mulai menggangapnya seperti ayah kandungku pikirku sambil melamun dalam lamunanku.lamunanku terpecah saat rini menanyakan“lo kenapa nes,kok diam aja dari tadi,lo lagi mikirin apa sih soal ayah tiri lo yah”jangan lo pikirin nanti lo sakit lagi lagian kalau boleh gue mau hidup seperti lo “kenapa”tukasku,lalu rini menjawab
Soalnya lo kan punya orangtua yg sangat baik terhadap lo sedangkan gue diperhatiin orang tua juga gak dapet apalagi ayah tiri gue dia tuh selalu membentak gue dan marah sama mama gue padahal mama gue udah matian matian membela dia dan sekarang dia udah jadi suami mama gue sifat buruknya keluar.ia lebih sering marah,maki,dan kadangkala dia berkata kasar didepan anak dan istrinya sendiri,eh maaf nes gue jadi curhat sama lo lagi.dan aku menjawab nggak papa kok,lagian lo udah menyemangati gue dan support gue sekali lagi makasih yah rin.Rini:“iya,sama sama dan sekali lagi lo harus ingat lo itu harus bersyukur diberi ortu yang baik dari allah.dan tanpa terasa angkot yg kami naiki tiba di gang berkah tempat rini tinggal Rini:“yaudah gue turuan dulu yah.udah sampai nih”dan aku dengan cepat menjawab “iya,hati hati ya rini”setelah menerima ongkos dari rini angkotpun kembali melaju.ketika hampir jauh dari gang berkah tadi kira kira sekitar 5 meter jauhnya aku melihat sebuah mobil sedan berwarna putih,aku berbicara dalam hati“hah itu kan mobil papa,ada urusan apa dia masuk kedalam gang itu.apa jangan jangan dia sudah jadi ayah rini.hah tidak mungkin.mungkin itu hanyalah duggaanku saja bisa saja orang lain juga memiliki mobil yang sama dengan ayah kandungku tanpa terasa aku sudah sampai di gerbang pintu rumahku ternyata mamaku sudah menungguku.“Udah pulang nes?eh,kok kamu tampak cemberut gitu sih?kata mamaku.aku menjawab udah ma.ma aku boleh nanya nggak kenapa mama meninggalkan ayah kandungku,Tanpa alasan yg tidak ku ketahui,apa ada masalah antara mama dan ayah sehingga kalian bercerai,jawab ma”kemudian mamaku terdiam sejenak dan menjawab“Aduh,mama lupa kalau mama belum angkat jemuran.mama pergi angkat dulu ya nes.nanti keburu hujan lagi.seolah mamaku berkilah dan tak mau menjelaskannya kepadaku.mungkin aku harus menanyakan itu lain kali.baru aku bisa menemukan titik jelasnya atas aku pun mulai memikikirkan dugaanku bahwa ayahnya rini adalah ayah kandungku sendiri andaikan mama mau menjelaskan tentang ayahku tadi pasti aku bisa mengetahui ciri ayahku yg membuat mama harus bercerai dengannya,apakah sikapnya baik berarti dugaanku salah,dan kalau sifatnya pemarah berarti dugaanku benar bahwa ayahnya rini adalah ayah kandungku sendiri.

Kata Maaf Yang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang