Bagian 3

17 0 0
                                    

“Aku terus berpikir dan sering berkata di dalam hatiku bahwa ayahnya rini adalah ayah kandungku sendiri soalnya mobil sedan waktu itu yg masuk ke tempat tinggalnya rini sangat mirip dengan mobil ayahku dan rini bilang ayah tirinya memiliki sedan putih.tapi aku tetap berpikiran positif bahwa ayahnya rini bukan ayah kandungku karena kalau benar ayahnya adalah ayahku berarti rini bukan hanya teman akrabku tetapi juga adik tiriku.untuk membuktikan dugaanku itu aku pun berinisiatif untuk pergi kerumah rini sesudah sepulang sekolah nanti,iya itu benar aku harus melihat ayahnya apakah ayahnya itu adalah ayahku atau bukan pikirku”Aku pun menghentikan pemikiranku tadi dan secepatnya masuk kekelas.dididalam kelas gue melihat rini udah datang lebih dulu dari gue dan duduk disamping meja gue dan akupun mendekatinya dan menjalankan rencanaku untuk kerumahnya dan membuktikan dugaanki“Hey rin kamu ada jadwal nggak hari ini”Kataku.“enggak tuh,emangnya kenapa nes?”.“nggak soalnya aku mau...(memikirkan alasan yang tepat.karna aku tak punya ide untuk dijadikan alasan untuk aku kerumah rini)Rini:mau apa nes?.lalu tibalah guru matematika ke dalam kelasku yg memang pada hari itu mapel ku adalah matematika.dan aku mengatakan pada rini agar menyambung pembicaraan di jam istirahat nanti.dan rini menjawab “oke,memang sebaiknya kita fokus dalam pelajaran terutama pelajaran matematika supaya aku bisa dapat juara sepertimu”aku eh jadi kamu nyaingin aku nih ”enggak kok aku cuma bercanda aja kok hehe”Kata rini tanpa terasa bel istirahatpun berbunyi dan guru mtk mengasih pr buat kelasku dan pergi meninggalkan kelasku.dan aku mulai berkata dalam hati,ya.akhirnya aku punya alasan untuk aku pergi kerumah rini”dan rinipun mengajak aku untuk pergi istirahat tuk jajan.dan sesampainya aku dikantin yang jaraknya agak dekat dengan kelasku akupun mulai melanjutkan pembicaraanku dengan rini “eh rin aku mau kerumah kamu nanti ya sudah pulang sekolah nanti untuk bahas bersama pr mtk nanti,soalnya aku masih belum ngerti nih hehe.dan rini menjawab“ oke,saatnya aku menjadi gurumu ye”sambil tertawa terbahak bahak Aku pun meladeninya dgn ucapan “baik guruku yang banyak makan”sambil ikut tertawa bersama “haha”tukas kami serentak dan tibalah bel pulang sekolah aku tidak langsung ke rumahku tapi aku pergi kerumahnya rini untuk memeriksa dugaanku itu,“Ayo ness,tapi kamu mau kerumahku untuk membahas pr ipa tadi”kata rini.“iya,kamu tunggu aja diluar aku masih perlu beresin bukuku yg berantakan ini”jawabku.“oke deh,aku tunggu diluar yah”sesudah memberesin buku akupun pergi menemui rini yg sudah menungguku di gerbang sekolah,aku menstop angkot yang kebetulan masih belum penuh sehingga kami berdua naik.ditengah perjalanan kerumah rini aku terus memikirkan seaindainya ayahnya adalah ayahku berarti mama mengambil keputusan yang baik karna rini selalu bercerita kepadaku bahwa ayahnya jahat,moga moga itu nggak terjadi ya tuhanku”tukasku dalam hati.dan setelah beberapa menit tibalah kami di gang berkah tempat rini tinggal,ayo nes kita turun udah sampai nih kata rini,Ayo,kan nggak bagus kita lama lama nanti mama kita marah lagi,jawabku.dan kami pun menyusuri gang itu dalam perjalanan hatiku deg-degan kalau tau ayahku telah berubah menjadi sosok pemarah.akupun tak henti hentinya berdoa kepada tuhan bahwa ayahnya rini bukan ayahku dan sesampainya aku dirumahnya rini aku melihat di gerbang rumahnya terdapat mobil sedan putih yg platnya BA 2410 BE persis seperti mobil ayahku jangan jangan dugaanku benar bahwa rini bukan hanya temanku melainkan juga menjadi adiktiriku  
Dan tiba tiba seseorang memanggil sebuah nama dengan nada membentak “Rini...Rini...Rini..kamu jadi anak kok bandel sih”katanya.lalu rini menjawab “iya bentar yah aku lagi sama temen aku nih,ayo nes kita masuk kerumah nanti ayahku marah lagi”tukas rini.Iya kataku(sebenarnya aku tidak mau masuk kerumahnya rini sudah jelas jelas itu suara ayah kandungku tapi aku tak sangka dia sudah jadi orang yang suka marah dan membentak orang memang sudah sepatutnya mamaku cerai dengan orang kayak dia lalu ayahku melihatku bersama rini dan menghampiriku.“eh,rini apakah kamu dan mama baik baik aja dan bagaimana sekolahmu tadi”tukas ayahku lalu aku menjawab “ayah nggak usah sok polos deh,apa yang terjadi pada ayah sehingga ayah jadi pemarah kek gini.mengapa ayah tega meninggalkan aku dan mama demi perempuan lain,tapi nggak papa lagipula itu adalah keputusan yang baik karna jika ayah masih jadi suaminya mama.pasti ayah akan membentak dia setiap hari dgn sikap iblis ayah itu iya kan”setelah melontarkan kata kata menyakitkan itu aku pun segera keluar kerumah rini tanpa berkata sepatahkatapun ke rini

Kata Maaf Yang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang