3. Kejadian Minimarket

1.2K 116 25
                                    

"Jisung jalannya jangan ke tengah-tengah!" pekik Joy jantungan melihat Jisung yang juga sama syoknya karena hampir terserempet kendaraan.

"Kamu tuh ya!"

Joy menarik tangan Jisung ke pinggir. Wajahnya benar-benar merah menahan marah. Sumpah kalau Jisung kenapa-napa bisa diamuk bu Taeyeon.

"Udah Cung, sini lo jalan bareng gua makanya. Daripada diomelin nenek lampir," kata Yuta yang berjalan sambil memainkan ponselnya santai.

Joy melirik Yuta tak suka. Kenapa juga harus pergi sama Yuta coba? Kalau aja Joy punya duit mah ogah pergi sama Yuta. Mana harus menjaga satu bocah yang nggak bisa diatur kayak Jisung.

"Mbak kelabasan! Indomaretnya di sini." Joy menoleh, melihat Jisung yang tak jauh darinya. Astaga malu bukan main. Joy buru-buru menghampiri Yuta dan Jisung yang sudah menunggu di depan Indomaret.

"Gitu tuh keasikan ngoceh." Yuta mencibir menatap Joy menghina terang-terangan.

Joy menatap Yuta sebal lalu menyenggol bahu Yuta kasar saat hendak memasuki Indomaret.

"Kenapa sih mbak lo?" tanya Yuta pada Jisung yang mengangkat bahu tak tahu.

Sampai di dalam wajah Jisung langsung merekah melihat jajaran mie instan yang berbagai macam variasinya. Emang ini yang anak kost butuhkan.

"Beli yang mana?" tanya Joy langsung menoleh pada Yuta yang masih asyik main hape.

Joy mendecih lalu menyenggol pelan bahu Yuta. "Beli yang mana woy!" katanya kesal.

Yuta menoleh asal. "Yang paling gede aja," jawab Yuta acuh tak acuh lalu fokus lagi pada ponselnya.

Joy mengernyit. Menyapu seluruh rak pampers di hadapannya. Yang paling besar ya? Mata Joy terpaku pada sebuah pampers paling besar di pojok kanan atas.

Warna kemasan putih dengan gambar seorang perempuan dan laki-laki sedang tersenyum. Ia menoel lengan Yuta tanpa menoleh.

"Yut, yang itu gimana?" tanya gadis itu tanpa mengalihkan perhatiannya. Ia masih terkagum dengan kemasan yang amat besar.

"Ambil aja udah! Yang penting kemasannya gede biar awet." Yuta menepis lengan Joy merasa terganggu. Bukannya apa. Kalian pernah nggak sih lagi main game online terus diganggu? Itu rasanya pengen telen orang fix.

"Oke." Joy menjawab acuh. Lalu berjalan ke arah pampers yang ia lihat tadi. Gadis itu mulai berjinjit hendak menggapai benda di atasnya. Tapi tidak sampai.

Joy berdecak kesal, "Yuta bantuin dulu! Gue kagak nyampe." Joy menatap Yuta gondok.

"Mbak Joy! Nggak yang ini aja? Kata Seungwoon bayi kalo pampersnya tebel-tebel entar nggak nyaman." Joy melihat Jisung yang mengangkat sebuah kemasan berwarna oranye dengan sebuah logo sayap di atasnya.

Joy melotot kaget langsung menyambar benda itu. "Itu bukan pampers Jisung!" pekik Joy tertahan. Merasa malu di berada di rak pembalut dan pampers bersama dua orang laki-laki.

"Lah terus apa? Di sini tulisan anti tembus buat beraktivi---- AHHHH INI PEMBALUT TOH?!" kata Jisung semangat baru pertama kali melihat jelas wujud pembalut yang menjadi topik pembicaraan teman perempuannya. Joy merunduk merasa malu sendiri.

Yuta menyudahi acara bermainnya. Ia jadi mendekat ingin tahu saat Jisung memekik antusias. Apalagi dia mendengar kata 'pembalut'. Benda yang sangat berhubungan dengan perasaan emosional seorang wanita.

"Mana sih pembalut-pembalut itu?" tanya Yuta mendekat penasaran. Ia meraih benda itu dari tangan Joy lalu mengangkatnya dengan enteng.

Joy melirik pegawai di kasir yang juga salah tingkah melihat kelakuan Yuta. Seenak itu cowok mengangkat barang perempuan?

Bayi Di Kostan SMTOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang