ke-tiga

762 93 69
                                    

"Niel,gue gak nyangka dapet nilai segini." Jaehwan nopang dagu sambil ngeliatin kertas hasil ulangan hariannya. 75 untuk B.inggris.

Sesuatu yang wow buat seorang manusia berginjal ini tentunya.

"Makanya tidur tuh pake baju jangan kotangan doang"

"Nggak nyambung ya jancok"

"Mungkin engkau nyontek"

"Nyontek dari mana nya lagi asu. Tau saja kau ya bambang"

"Nah kan"

Ting!

Jaehwan buka hp nya dan...

Minhyuj
Makasih

Jaehwan natap gawai nya lamat-lamat. Tertera nama 'minhyuj' disitu. Akibat jari yang bengkak,terciptalah typo yang malas dibenerin.

Buat?

Makanannya

Ya.

"Mau kekantin"-Jaehwan.

"Ngapain?"-Daniel

"Sembahyang"-Jaehwan.

"Oh aku kira nyuri sendal"-Daniel

"Bajingan. Ikut tida? Kalo tida,ya tida. Mending tida aja ya. Oke tida" -Jaehwan.

"Tidak perlu engkau tawarkan,aku muak melihat wajahmu." -Daniel

Didetik selanjutnya,muka daniel dilempar buku fisika sama jaehwan.

+=+

J

aehwan diem natap etalase yang berjejer rapih sama roti 2000 an. Bingung mau yang mana,terlalu gugup untuk milih roti mahal itu. Dan dengan segenap nadinya,akhirnya jaehwan gak jadi beli dan milih duduk dikursi pojokan.

Penjual yang melihat kebodohan mantan pelanggannya pun cuma bisa berkata didalam hati.

'Pelanggan jancok'

.

Minhyun masuk kekantin pake muka lempeng seperti biasanya. Sayang sekali,muka tampan bak pangerannya putri belle malah jarang senyum.ck

Makin masuk kedalam,akhirnya minhyun mutusin buat beli roti aja. Selagi nunggu,minyun ngedarin pandangannya dan terpaku disatu titik pada pojok kantin.

Terlihat seorang jaehwan kim yang lagi liatin orang orang yang ngeliatin orang lain.

Minhyun pusing. Apakah ini gejala kemiskinan? Tentu tidak.

Setelah dapat roti yang dia pesan,minhyun langkahin kaki nya ke arah jaehwan duduk.  Siapa tau jadian. Kita kan gak tau warna kotang Ong. Apa lagi ini,apa gejala ketololan?

Minhyun gelengin kepalanya. Apa-apaan? Minhyun tau dia punya otak yang pinter,luas. Tapi kenapa banyak pikiran tolol yang masuk ke otaknya? Apa ini karena efek globalisasi?

Minhyun duduk santai didepan jaehwan. Jaehwan masih gak bergeming. Minhyun mulai makan rotinya. Jaehwan masih gak respon.

Sampai akhirnya,2 menit kemudian jaehwan megangin dada nya yang deg-deg an.

'Kaget bangsat'

"Anjing,sejak kapan lo disini?"-Jaehwan

"Dari smash awal debut"-Minhyun

"Garing"-Jaehwan

"Gue bukan pelawak"-Minhyun

"Gue ga bilang lo pelawak"-jaehwan

"Yadah"-Minhyun

"Hm"-Jaehwan

"Bahasa inggris berapa?"-Minhyun nyoba cari topik. Tapi tidak jadi setelah tau kalo topik sudah kembali pada ibundanya.

"75.lo?"-Jaehwan

"97" jaehwan gelengin kepalanya. Ya percaya aja sih,faktanya minhyun emang pinter. Sering ikut olimpiade. Dan masih banyak kelebihan lainnya.

Minhyun dan jaehwan ibarat emas dan tai. Sama sama kuning tapi beda cara pandangnya.

"Selamat"

"Makasih. Nih ambil" minhyun nyodorin roti rasa srimiskin nya ke jaehwan.

"Gak,makasih"

"Ambil atau gue buang"

"Jancok. Maksa lagi. Untung ari"

Jaehwan ambil roti yang minhyun kasih dan mulai makan.

Minhyun bangkit,jaehwan cuma ngeliatin.

"Roti nya gak gratis--

'Kebangsatan apa lagi ini wahai aurora!?'

"Terus gue harus bayar gitu!?"

"Ya"

Jaehwan nyari uang disakunya penuh emosi. Orang bajingan kek minhyun enaknya dikasih tai sapi.

"Ga pake duit. Sabtu malam temenin gue makan. Gue yang bayar" abis itu,minhyun pergi.

Jaehwan diam gitu kan,natap punggung minhyun yang menjauh.

"Owala maz,kalo mau ngajak ngedate tuh ya ngomong. Ini keburu saya tremor anjing."



Vote dan komen kalian kiw.
Sudah saya ingatkan kalo bahasanya kasar ya yeorobunie

Bar-Bar [H.Minhyun×K.Jaehwan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang