Unexpected | 01

5 0 0
                                    

Suara tepuk tangan kini terdengar sangat riuh kala di umumkannya bahwa seseorang telah memenangkan sebuah medali emas Olimpiade Kimia tingkat nasional.

Seseorang ini sudah terbiasa menerima tepukan tangan dari para murid lainnya karena selain jago di bidang Kimia ia juga selalu membawa medali di bidang olahraga terlebih lagi Basket dan Taekwondo.

"Silahkan Nak Alfa" Lelaki berkepala plontos yang menjabat sebagai kepala sekolah dengan kumis yang lebat itu menyerahkan microphone ke anak laki laki itu.

"Selamat siang, saya tak ingin berbicara panjang lebar lagi, saya cuman ingin bilang terima kasih kepada kalian yang sudah mendoakan saya, kepada guru guru yang sudah mendukung saya, dan kepada kamu yang selalu menemani saya sampai dini hari datang, terima kasih atas perhatiannya."

Laki laki itu akhirnya turun dari podium mini di lapangan dan menerima tepuk tangan yang lebih riuh lagi ketika laki laki itu menyebutkan orang yang paling istimewa yang ada didalam hidupnya selain ibundanya.

Sudah menjadi rahasia umum juga laki laki yang bernama lengkap Muhammad Alfarizqy Pradipta ini sudah memiliki seseorang yang mengisi hatinya.

"Bucin amat lo." Rangga, atau yang kerap di panggil gaga ini menjitak kepala Alfa saat Alfa baru saja baris lagi di barisan anak kelasnya.

"Gapapa lah Ga, namanya juga si Alfa punya pacar, kagak kaya lo yang jomblo."Ungkap Satria Sahabat Alfa yag lain.

"Jomblo jomblo gini juga banyak yang ngejar kali Sat." Rangga dengan bangga memukul mukul dadanya karena merasa paling laku.

"Iyain aja dah, padahal yang ngejar si Rangga cuman atu, si bebep Andin."Alfa dan Satria langsung tertawa karena ucapan Satria, tapi memang benar yang mengejar Rangga hanya satu orang dia adalah Si Cantik dari kelas sebelah namanya Andin.

"Ogah gue sama cewek yang cerewetnya ngalahin emak gue, mending buat lo aja Sat." Rangga bergedik ngeri membayangkan kebringasan perempuan yang di panggil Andin itu, karena setiap ada Rangga perempuan itu akan selalu mencari perhatiannya dengan cara apapun.

"Udah anjir berisik aja lo berdua itu si Pak Bambang udah liatin dari tadi."Alfa menengahi perkelahian kedua sahabatnya karena guru plontos yang mereka sebut dengan Pak Bambang tadi memelototkan matanya ke arah mereka.

---

"Cie Oci disebut sebut lagi nih dalem pidatonya si Aa' Alfa, gimana sih Ci rasanya jadi Couple Goals yang bucin gitu?" Sella mencolek dagu perempuan yang memiliki nama lengkap Rosiana Alfira Shadiqa itu sembari mengunyah bakso pesanannya.

"Makanya La, punya pacar juga dong biar bisa ngebucin kaya si Oci." Timpal Ressa yang masih sibuk dengan baksonya.

"Gue gak nanya sama lo yah Jomblo, gue nanya ke si Oci yang punya pacar, udah gitu hubungannya langgeng banget lagi." Omel Sella sambil menunjuk Ressa dengan garpunya.

"Jomblo kok teriak jomblo."Ressa langsung bersidekap seolah mengejek Sella.

"Lah bodo amat, gue sih Jomblo terhormat emangnya elo, jomblo kok deketin pacar orang, wle."Sella menjulurkan lidahnya kearah Ressa yang kini menahan amarahnya karena perkataan Sella yang secara tidak langsung menyebut dirinya Pelakor.

"Eh denger yah kebo sawah, gue gak pernah rebut rebut cowok orang, cowoknya aja yang gak tahan liat karisma gue kalo lewat depan dia."Jawab Ressa sembari menunjuk nunjuk kearah muka Sella, Sella yang melihat itu membuat gestur seolah ingin muntah.

"Udah woe , kalian berdua tuh sama sama jomblo gak kaya gue, udah punya pacar ganteng sama berprestasi pula."Rosiana menengahi perdebatan kedua temannya sambil menaik turunkan alisnya.

"Sombong amat!"Sella dan Ressa kompak menoyor kepala Rosiana dan melanjutkan acara makan mereka.

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang