"Psst Ressa cantik jodohnya Kai EXO no 15 apaan jawabannya?Mentok nih nyai, please kasih tau no ini doang."Sella berbisik sambil menyolek nyolek punggung Ressa dengan ujung pulpennya.
"Berisik dugong, gue juga lagi mikir itu soal susah buat dimengerti kayak cewek."Ressa m enjawabnya sambil berbisik.
"Waktu 5 menit lagi, jika merasa sudah benar dan terisi semua silahkan kumpulkan kedepan."Teriakan menggelegar dari ibu yang berbadan gempal itu menandakan bahwa ujian harian akan selesai
"Iya bu"Jawaban kompak dari anak anak kelas Rosiana adalah suatu kepasrahan karena pada kenyataannya mereka belum selesai sepenuhnya termasuk Sella dan Ressa itu.
"Lah kok cepet amat sih waktunya, gila gue aja belom ada ngisi setengah."Sella meratapi kertas ujiannya yang memang masih kosong.
"Dikata lo doang Sel, liat kertas jawaban gue juga masih kosong." Unjuk Ressa sambil mengangkat kertasnya kearah Sella yang duduk dibelakangnya.
"Si Oci udah mau beres yak?Gila diem diem tuh anak jadi pinter gara gara pacaran sama si pemenang olim."Sella menunjuk Rosiana yang sedang berkutat dengan kertas ujiannya.
Memang benar sedari tadi Rosiana terus diam sembari mendengarkan ocehan kedua sahabatnya, ia juga biasanya menjadi bagian PPKJ atau sering disebut Para Pencari Kunci Jawaban
Namun pada ujian hari ini ia tak bisa berbuat banyak karena ia melihat Alfa sedang memelototi dirinya dari luar kelas, yang berarti jika dirinya ketahuan mencontek ia harus pasrah memasang telinganya sambil memasang muka memelas ketika nanti Alfa mengomelinya.
Rosiana akhirnya memilih untuk berdiri karena menurutnya untuk apa berlama lama berkutat dengan kertas soal dan kertas jawaban yang bahkan tak ia pikirkan isinya.Lagipula ia juga ingin terlihat keren dihadapan Alfa yang sudah menunggunya di luar,untuk hasil akhirnya ia akan pasrahkan saja kepada Tuhan.
Akhirnya ia berdiri dan tepat saat Rosiana berdiri, bel yang menandakan waktu kepulangan siswa berbunyi diiringi dengan suara berkeluh kesah dari murid murid kelasnya karena mereka belum selesai mengerjakannya.
"Waktu habis silahkan kumpulkan kertasnya, Ibu hitung sampe tiga kalau masih ada yang mengerjakan ibu tinggal."Ucap ibu gempal itu.
"Satu" Ketika ibu itu mulai menghitung kelas Rosiana langsung ramai, Rosiana sendiri langsung mengumpulkan kertasnya, berbeda dengan kedua sahabatnya yang malah sibuk mencari jawaban ditengah ramainya kelas.
"Dua"Hitungan kedua ini kelas semakin ramai mencari jawaban yang benar.
"Tiga"Angka penutup dari penghitungan ini langsung membuat sebagian anak kelas Rosiana menghambur kearah meja guru termasuk Sella dan Ressa, sahabat Rosiana.
"Sudah semua?Silahkan kalian bereskan barang barang kalian, ibu pamit, Assalamualaikum."Akhirnya Ibu bertubuh gempal itu pergi.
"Omg guys, gue belom ngisi semuanya."Ucap Sella dengan gaya histerisnya.
"Gue juga Sel, lagian si ibu gak kira kira, kalau mau ulangan yah satu bab aja, ini tiga bab disatuin ya gimana gue mau belajarnya."Keluh Ressa.
"Yeu itu mah lo aja yang males Res."Timpal Rosiana sembari membereskan buku bukunya.
"Gue curiga sama lo Ci, jangan jangan lo udah keluar dari geng PPKJ, enggak setia kawin banget lo."Kata Sella sembari memandang curiga ke arah Rosiana.
"Setia kawan panjul, lagian gue tuh tadi gak mau banyak tingkah soalnya liat tuh diluar ada macan galak."Rosiana menunjuk Alfa yang sedang bersandar di ambang pintu dengan dagunya.
"Dih bucin amat Neng sampe dijemput didepan pintu kelas gitu."Ucap Sella yang mengejek ke arah Rosiana.
"Dih biarin aja, gue mah punya pacar juga bahagia, gak kaya lo udah jomblo gagal move on pula."Kata Rosiana sambil mengambil tasnya, dan mulai meninggalkan sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected
Teen FictionIni dari aku yang hatinya masih patah karena kita malah memilih untuk saling menjauhi satu sama lain, yang malah saling membuat tembok setinggi tingginya agar tak dapat lagi digapai, dan malah membesarkan ego dan gengsi masing masing bukannya memper...