Chapter 2

1.2K 91 3
                                    

Ok..
Setelah sekian lama menangisi akun yg satunya... baru nulis lagi:v
Maaf yak:v
Oklah langsung aja~

Happy reading~~

*****

Pemuda itu hanya menatap bulan yang tengah bersinar terang. Ia hanya terdiam. Pikiran nya sedang di penuhi banyak hal sekarang, dan baginya memandangi bulan seperti ini dapat membuatnya tenang walau hanya sedikit.

Poni rambutnya bergoyang, tertiup angin malam. Wajah tampan dan mata berwarna hitam gelap itu nampak kekosongan.

Apakah salah jika ia menolong teman nya? Apakah salah jika ia membantu teman nya yang kesusahan? Apakah salah jika ia mencoba melakukan hal yang baik untuk teman nya?.

Ya... pikiran-pikiran seperti itu terus berputar di dalam otak jeniusnya. Dirinya masih saja memikirkan ucapan Dari ayah Dan kakak kandung Nya.

Baginya di perlakukan seperti tadi ialah hal yang biasa, keluarganya memang seperti itu. Dari dulu Hanya kakaknya lah yang selalu di nilai lebih baik darinya meskipun ia sudah berusaha melakukan yang terbaik.

Lama merenungi hal itu membuatnya baru tersadar sekarang sudah larut malam. Lantas ia bergegas pergi ke ranjang nya dan mencoba Tertidur. Menyiapkan energinya untuk hal yang sudah pasti melelahkan besok. Apalagi kalau bukan membasmi vampire?.

*****

Pagi hari yang mendung. Awan gelap menutupi matahari yang terang. Di samping masalah cuaca, pemuda pirang yang kini tengah menatap malas manusia-manusia di sekitarnya. Yap, kini ia sedang membaur dengan para manusia. Tempat yang begitu ramai, ia benci ini.

Wajah manis itu memasang ekspresi datar. Tak ada senyuman sama sekali. Mata blue shappire nya menatap lurus ke depan.

Jujur saja, ini adalah hal yang menyebalkan untuknya. Baginya manusia hanyalah minuman dan mereka pengkhianat.

Kalau bukan karena kakak nya yang meminta nya untuk membelikan barang mungkin ia sudah memilih untuk menghabisi mereka semua.

Langkah pemuda itu terhenti saat ia sampai di toko yang di tujunya, ya... toko buku. Kakaknya memintanya untuk membelikan sebuah buku mengenai arti cinta. Ntah untuk apa dirinya tak peduli. Lagi pula apa itu cinta? Bukan nya mahkluk seperti mereka tak bisa merasakan cinta?.

Setelah puas memikirkan keanehan dari benda apa yang di minta kakaknya ia pun mulai masuk ke dalam toko buku. Mencari buku itu secepat mungkin lalu membayarnya dan keluar dari sana.

" huft...." Naruto...Nama pemuda berambut pirang itu,menghela nafas. Di perjalanan pulang nya sembari membawa pesanan kakak nya ini, ntah mengapa pikiran nya kembali mengingat masalalunya. Masalalu kelam yang ia miliki. Hari dimana ia mulai membenci manusia. Hari di mana dirinya kehilangan orang tuanya.

Tanpa di sadari, pemuda itu mulai keluar dari area keramaian dengan giginya yang bergeletuk menahan amarah dan juga wajahnya yang menggelap.

Aku benci dimana aku selalu tak bisa melupakan hari itu.

******

(Flashback)

Anak kecil itu berjalan senang bersama kakaknya. Ia membawa bunga matahari cantik yang akan ia berikan pada ibunya. Namun saat sampai di mansion nya,dirinya terkejut. Bunga matahari yang di pegang nya terjatuh secara perlahan. Tatapan nya membola menatap tempat tinggal nya yang terbakar.

"Kyuu-nii... i-ini kenapa?"

Ia melirik pada kakaknya yang juga bereaksi sama. Kyuubi, bocah yang lebih tua darinya itu melirik kembali padanya lalu melepaskan pegangan mereka berdua.

"Naru... kau tunggu di sini.Aku akan ke dalam"

Setelah ucapan itu keluar dari bibirnya, Ia langsung berhambur ke dalam mansion nya yang sudah mulai terbakar.

Naruto kecil saat itu tak menghiraukan ucapan kakaknya, ia dengan cepat mengikuti kakak nya masuk ke dalam.

"Kyuu-nii!!! Otou-san!!! Okaa-san!!!!"

Dirinya terus berlari, telinga tajam nya mendengar suara benturan yang keras membuatnya langsung pergi ke tempat suara itu berasal. Namun apa yang dia lihat sekarang membuat nya terkejut. Kepala ayah nya.... terputus... kepala itu di injak oleh seseorang yang sangat ia kenal. Kakaknya pingsan dekat dengan tembok yang hancur. Ibu nya terlihat tertusuk oleh sebuah pedang perak yang panjang.

Mata blue shappire itu mulai berkaca-kaca.

"Otou-san!!!? Okaa-san?!!"

Senyuman pada pria yang tengah menginjak kepala ayah nya itu mengembang. Sebuah senyuman keji atas kepuasan yang telah ia lakukan.

"Hai... anak kecil... ingin ikut bergabung dengan keluargamu?" Suara serak dan juga intonasi tak bersalah itu menyapa telinga Naruto.

Pemuda kecil itu hanya diam terkaku sebelum menatap pria di depan nya dengan matanya yang mulai menangis.

"Kau....ren-san.....k-kenapa?" Nada nya terdengar Lemah. Ia tak mengira orang yang mengurus & sering bermain dengan nya itu bisa melakukan hal ini pada keluarganya.

Ya...ren takamura. Satu-satunya manusia yang mengetahui keberadaan keluarga mereka. Satu-satunya manusia yang sering berkunjung dan menjadi asisten pribadi Ayahnya. Orang yang selalu ramah kepadanya. Kini tengah berada di hadapan nya dengan penuh darah dari orang tuanya. Ya...manusia yang sangat ia sayangi itu membunuh dan menghabisi keluarganya.

"Kenapa?" Senyum mengerikan itu masih bertengger di wajah pria berambut coklat keunguan di depan nya. "Tentu saja karena aku mengincar kalian dari awal!! Kau tahu? Vampire itu di buru!! Kalau aku bisa membunuh kalian... apa lagi vampire bangsawan seperti kalian... aku akan mendapatkan uang yang besar!! Hahaha!!" Gelak tawa itu memenuhi ruangan.

Naruto masih tak percaya orang di depan nya ini adalah orang yang selalu bermain dengan nya. Jadi... apakah selama ini ia dan keluarganya ditipu?  Apa kebaikan nya selama ini hanya perangkap belaka.

"Ah ya... ngomong-ngomong,ayahmu payah ya~" tanpa rasa kasihan ren langsung menendang kepala minato, ayah dari naruto seakan ia hanya menendang bola. Tak ada tatapan bersalah sekalipun di matanya.

Mata naruto bergetar melihat kepala sang ayah.

"Hmm~" bergumam pelan sembari tetap menatap reaksi bocah di depan nya, ia pun berbalik "sepertinya tugasku sudah selesai, kau dan kakakmu pasti lemah sekali.Secarakan ayah dan ibumu saja lemah.. apa lagi anaknya? Hahaha!!".

Sesaat setelah selesai mengucapkan hal itu, pria itu menghilang pergi. Sedangkan naruto tetap diam tak bergeming. Perlahan ia berjongkok dan mengambil kepala sang ayah. Memeluknya dengan erat. Tak peduli pada darah sang ayah yang menodai dirinya.

Tangisan pelan sang bocah Kini tak dapat berhenti. Hatinya hancur. Rasanya sakit melihat keluarganya yang di bantai seperti ini. Kenapa seperti ini takdirnya?.

"Hiks... otou-san... okaa-san...." bibir bergetar itu bersuara. Mata nya tertutup.
"..... aku... akan membalaskan dendam kalian...." perlahan mata yang awalnya berwarna blue shappire itu terbuka dengan warna yang berbeda.Yaitu merah darah. Tatapan nya begitu bengis.

'Aku tak akan lagi mempercayai manusia... mereka mahkluk rendahan.. pengkhianat.. Aku berjanji akan menghabisi kalian semua!!'

Masalalu yang menyakitkan membawa dirinya terlarut ke dalam dendamnya.

Tbc

Ok selesai:v
Lanjut apa gak?

Emm... setelah cerita ini selesai,hana mau bikin cerita baru.Intinya agak.. sad lah:v//plak. Mlh spoiler.
Dan juga mau lanjutin 'love you forever 2' msh blm pasti. Enak nya lanjut gak?.

Ah btw...thanks buat dukungan nya

See you next time~
♡Hana

My cute vampire (sasunaru) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang