3

50 5 0
                                    

🌟Vote sebelum baca🌟
🗨Coment setelah baca💬

Happy reading guys!!

****

Seminggu setelah melalui berbagai jenis ujian yang ia lalui membuat evelyn benar benar mager hari ini, padahal ia ingin sekali mengecek apakah ia lulus atau tidak.

Andai saja dirinya punya handphone, dia pasti bisa mengeceknya langsung tanpa harus berlari kesana kemari hanya untuk membuka website pemberitahuan kelulusannya.

Jam masih menunjukkan pukul 08.00 AM membuat badan evelyn masih saja menggeliat diatas tempat tidurnya sementara mama tercintanya masih mencuci pakaian, benar benar anak durhaka yang tak mau membantu orang tua. Tapi tetap saja, evelyn datang pun mamanya tak akan mengijikannya untuk membantu.

"Ev..bangun sayang, kamu tumben banget gak semangat gitu?? Gimana ujian nya?? Masuk gak?"
Tanya mamanya setelah tadi membersihkan tangannya dari sabun cuci karena mengingat anak sulungnya yang mengatakan bahwa ia mendaftar ke universitas ternama, mamanya memang sedikit ragu, tapi bukankah seorang ibu harus menyemangati anak anaknya??

"Hmm?? Nanti kakak liat ya mah..kakak lagi mager"
Mamanya hanya tersenyum lalu mengelap tangannya yang basah ke pipi anak pertamanya itu membuat sang anak langsung mengerjap erjapkan matanya karena dingin.

"Iihhh mama!! Kan kakak masih pengen tidur mama"
Rengek evelyn membuat sang mama kembali mengerlingkan mata jahil nya, evelyn yang melihat hal itu langsung duduk dan nyengir lebar.

"Aahh mama, ini kakak udah bangun kok..hehe kakak mandi dulu ya mama sayang"
E

velyn mengambil handuk serta baju nya di lemari dan lari ke kamar mandi, takut di siram sang mama.

"Aahh segar nya"
Evelyn mengelap rambutnya yang basah dengan handuknya dan berjalan menghampiri mamanya yang masih menjemur pakaian.

"Kak..sarapan dulu sana"
Usir sang mama, karena tau kalo evelyn akan membantu dirinya.

"Kakak bantu ya ma"
Evelyn hendak mengambil pakaian dari ember namun mamanya mencegat tangannya.

"Sarapan trus langsung berangkat ke warnet buat liat kelulusan"
Tegas amelia mamanya evelyn yang tercinta.

"Iya iya mah...kalo gitu kakak sarapan ya"
Sepeninggal anak sulungnya
Amelia melanjutkan kembali pekerjaannya menjemur pakaian yang telah ia cuci.

"Mah!! Kakak berangkat ya!!"
Evelyn berjalan keluar rumahnya, melewati gang gang sempit hingga ia tiba di jalanan besar kota jakarta.

"Ehh evelyn...mau main berapa?"
Tanya josep yang ternyata menjaga toko hari ini.

"Cep..kapan lo masuk kampus??"
Bukannya menjawab pertanyaan josep, evelyn malah bertanya hal lain.

"Tanggal 15 agustus, emang kenapa?? Ehh lo kuliah dimana ev??"
Kini giliran josep yang bertanya setelah tadi ia menjawab pertanyaan sahabat nya itu

Mendengar pertanyaan josep, evelyn menggaruk kepalanya yang tak gatal serta tak lupa cengiran lebarnya yang lebih lebar dari pada cengiran kuda.

"Gue...gak kuliah cep, gak lulus kan kemarin juga"
Josep menghela napas panjang melihat sahabatnya yang ternyata tak lulus ketika SBMPTN itu.

"Gak ada rencana ngambil mandiri atau swasta?"
Evelyn menggelengkan kepalanya dan wajahnya menjadi lesu hingga dia mengingat tujuannya datang ke warnet.

"Ehh cep! Gue main 2rb aja deh...di kom 21 ya"
Josep mengangguk, dan evelyn pun berjalan ke arah kom yang sudah ia pesan. Jantungnya berdegub kencang saking gugupnya. Ia benar benar menginginkan namanya dinyatakan dengan SELAMAT, bukannya SEMANGAT.

Selesai progress refreshing komputer, evelyn membuka website pengumuman sambil memanjatkan doa doa dalam hati.
Saat websitenya terbuka, dia menutup matanya karena masih ragu akan ke lulusannya.

"Ehh?? Ngapain lo buka website universitas oxford??"
Evelyna berjengit kaget karena suara josep tepat di telinga kanannya, benar benar membuat jantungnya hampir copot saja.
Evelyna mengelus dadanya untuk menenangkan detak jantungnya yang berpacu lebih cepat akibat ulah sahabat nya itu.

"Gue mau liat nama gue"
Evelyna akhirnya menscroll ke bawah untuk melihat urutan kelulusan pada jurusan management bussiness.

"Evelyn viola?? Itu elo?? Gue gak percaya!! Masa iya elo dapat rank ke 10 dari puluhan ribu siswa?? Waahh lo curang ya??"
Evelyn hanya memutar bola matanya malas menanggapi pertanyaan beruntun josep.

Evelyn kemudian melihat daftar kelulusan beasiswa yang ia daftarkan sebelumnya, dan benar saja ia mendapatkan beasiswa dari Jardines Scholarship. Yang memberikan beasiswa full kepada mahasiswa internasional. Ada beberapa fasilitas yang di sediakan seperti;
1.biaya kuliah ( termasuk buku dan perlengkapan kuliah)

2.biaya hidup selama kuliah

3.asuransi kesehatan, dan

4.tiket pesawat ekonomi pp (pada awal dan akhir studi)

"Wow...lo juga dapat beasiswa?? Fantastis!! Gue takjub beuh!! Lo ternyata punya otak cerdas"
Puji josep membuat evelyn tersenyum tipis.

"Yaah setidaknya gue masih bisa membanggakan orang tua, ya kan?"
Josep dan evelyn sama sama tertawa senang, memang josep selalu menasejati evelyn agar membuat orang tua bangga. Dan dari josep jugalah evelyn selalu bersikap sopan kepada orang yang lebih tua.

"Gue udah selesai, mau bilangin ke mama kalo aku lulus"
Josep menahan lengan evelyn yang sudah bersiap pergi dari tempatnya.

"Traktir makan dong"
Goda josep membuat evelyn memutar bola mata malas lalu mengacungkan jari jempolnya tanda setuju.

"Nanti kita ketemu ya.. aku traktir di tempat bakso kang mamang, ya lo tau sendirikan gimana keuangan gue??"
Josep hanya menganggukkan kepalanya dan mengelus puncak kepala evelyn.

"Gue tunggu ya!"
Evelyn mengangguk lalu berlari dengan semangat ke jalan pulang menuju rumahnya, dia tak peduli dengan tatapan aneh beberapa orang yang melihat dirinya, yang ia fokuskan sekarang adalah pulang ke rumah secepatnya lalu memberitahukan ibunya kabar gembira ini. Namun, ketika hemdak memasuki gang pertama menuju beberapa gang ke arah rumahnya, evelyn berhenti lalu menepuk jidatnya kuat membuat ia meringis kesakitan akibat ulahnya sendiri.

"Gie kok goblok ya?? Ini kan udah jam sembilan lewat, udah pastilah mama berangkat kerja"
Evelyn geleng geleng kepala lalu berjalan hendak kembali ke tempat josep sahabatnya. Namun baru lima langkah, ia kembali berhenti.

'Aku akan mengurus paspor dan juga visa ku'
Batinnya lalu kembali melangkah menuju jalan kerumahnya untuk mengambil beberapa berkas yang ia butuhkan selama mengurus paspor juga visanya. Ia akan menggunakan student visa.

*****
Hai hai...saya comeback dengan lanjutan partnya yaa ya ya

Semoga hari hari kalian menyenangkan guys!!

See you😚

I AM THE HACKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang