Hujan datang pagi ini. Gadis berdiri sambil mengadahkan tangannya keluar jendela. Merasakan dingin terintik hujan. Kamar penuh dengan hiasan bintang menjadi tempat ternyaman. Berjalan bergontai kembali ke ranjang merupakan pilihan terakhirnya.
Saat ingin menutup mata, sesuatu mengusik pandangannya. Buku coklat tua di meja belajarnya. Entah bagaimana bisa buku itu berada bersamanya.
Minhee, begitu tulisan di awal halaman tertera. Lembar demi lembar dibuka, penuh dengan kata kata puitis. Tersentak hati mulai melukis senyum ketika ia baca halaman terakhir ditulis.
Yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Yang hancur lebur akan terobati, yang sia sia akan jadi makna
Yang terus perlahan suatu saat nanti, yang pernah jatuh kan berdiri lagi
(Banda Neira, yang patah tumbuh, yang hilang berganti)
Sorai
©ayiiyani
010919
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorai
FanfictionKau memang manusia tak kasat rasa, Biarkan aku yang mengemban cinta