Prolog

24 0 0
                                    

Tak mengapa meski dengan penampilanku yang tertutup membuatku di jauhi oleh banyak orang. Aku tak merasa takut ataupun bersedih, karena aku tahu Allah selalu ada bersamaku dan tidak pernah menjauhiku
ataupun meninggalkanku.

❤❤❤

Aku pernah merasa sangat ingin seperti mereka yang begitu sangat di puja oleh banyak lelaki. Memuja dengan beribu puisi romantis, dan mengagungkan mereka bak seorang ratu satu-satunya yang sangat ingin mereka miliki.

Aku juga pernah merasa ingin seperti mereka yang terlihat begitu cantik, memiliki kulit putih dan halus serta begitu di puja karena kecantikan yang mereka miliki.

Tapi aku sadar, bahwa semua itu adalah kenikmatan sesaat. Dan jika aku berniat untuk membanggakan dan menyombongkan kecantikan yang aku miliki, Dia akan mengambilnya dalam sekejap dan mengubahku menjadi seseorang yang buruk rupa dan tidak menarik lagi untuk di pandang setiap manusia.

Karena aku begitu membanggakan kecantikan yang aku miliki, hingga membuatku lalai dengan perintah yang telah Ia tetapkan tentang wajibnya untuk menutup aurat.

Aku memang tidak tahu banyak tentang jilbab ataupun hijab. Bahkan dulu aku sempat berfikir tidak akan pernah mengenakannya.

Karena aku begitu takut, ketika aku mengenakannya, aku akan di pandang sebelah mata dan di jauhi oleh banyak manusia. Sebab aku menjulurkan kain panjang berwarna gelap yang selalu menutup tubuhku ini.

Banyak pertanyaan yang selalu mereka lontarkan padaku.

"Kenapa kamu mengenakannya ?"

"Bukankah kita sebagai seorang muslimah harus memakainya."

"Tapi, mereka akan mempertimbangkan segala hal tentangmu jika kamu berpakaian seperti ini."

"Aku tidak takut dengan apa-apa yang mereka pertimbangkan padaku."

"Jangan terlalu dekat dengan mereka, karena aku takut mereka akan membuatmu berada dalam ajaran agama yang sesat."

"Aku akan tetap dekat dengan mereka, karena ketika aku bersama mereka, aku merasa begitu nyaman dan tenang."

Dan pada saat itu aku memutuskan untuk berjuang bersama dan melewati hari-hari yang penuh dengan berbagai cobaan dan lika liku dalam perjalanan yang telah aku pilih.

Aku mulai menjulurkan kain panjang yang menutup tubuh ini, yang tidak lagi memperlihatkannya secara gratis  kepada semua insan yang ada di dunia. Karena aku begitu malu ketika Rabb ku menyuruhku menutup seluruh tubuhku tapi aku tidak pernah mendengarkan bahkan aku dengan sengaja mengabaikannya.

❤❤❤


💞 Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca, dan jangan lupa tinggalkan jejak..

MetamorfosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang