Hidayah

12 0 0
                                    

Hidayah itu bukan untuk dinanti
Tapi cobalah untuk dicari
Bukan untuk ditunggu agar datang sendiri
Tapi cobalah untuk menjemputnya dengan senang hati.

♥♥♥

Fathimah mengerti, mungkin sebentar lagi kehidupannya akan berubah. Tidak ada lagi kesenangan dunia yang ia dapatkan dengan instan, mungkin akan banyak ujian yang Allah berikan padanya disaat dia memilih jalan untuk berhijrah.

Menutup aurat secara sempurna tidaklah menjadi hal yang mudah untuk Fathimah. Dia harus memulainya secara perlahan dan step by step untuk belajar menutup tubuhnya dengan sempurna. Bukan karena dia tidak memiliki baju yang longgar ataupun tidak mampu membelinya.

Berkerudung lebar, berpakaian dengan warna gelap adalah suatu hal yang begitu jarang dikenakan oleh kebanyakan kaum hawa di desanya.

Tatapan yang aneh tak jarang Fathimah dapatkan dikala dia memulai untuk memakai jilbab lebar yang menutup tubuhnya, mulai dari tatapan penduduk desa hingga teman-teman kerjanya.

Fathimah adalah seorang gadis berusia 21 tahun yang bekerja di sebuah toko kain di pasar tradisional. Dia memilih jalan untuk berhijrah semenjak Allah mempertemukannya dengan seorang gadis yang berusia dua tahun lebih muda darinya. Gadis itu bernama Bella, dan dialah yang berhasil menggerakan hati Fathimah untuk lebih mendekat kepada Rabbnya.

"Ehh...itu Fathimah kan? Kenapa dia jadi berkerudung lebar seperti itu?"

"Ntahlah, mungkin dia sedang tidak mau pergi bekerja, ingin pergi ke pengajian tapi salah tempat."

"Alah, sok-sok an pakai jilbab lebar, paling juga gak akan bisa bertahan lama."

"Heh Fathimah, kenapa kau tak sekalian aja pakai yang buat nutup muka itu, biar sekalian mirip ninja."

"Ha..ha..ha..ha.."

Fathimah hanya tersenyum mendengar ocehan teman kerjanya, gadis itu menghela nafas dan menghembuskannya secara perlahan. Dia berusaha menahan diri agar tidak emosi dan bibirnya pun tidak berhenti beristighfar.

Mungkin ini adalah awal ujian dari perjalanannya untuk berhijrah, dan Fathimah harus membiasakan dirinya agar terbiasa dengan perkataan orang lain tentang dirinya.

"Sudahlah Fathimah, jangan di dengarkan omongan mereka, mereka mungkin iri karena Allah memberikan nikmat yang paling berharga padamu."

Fathimah tersenyum, dia merasa senang dan bersyukur bahwa masih ada teman yang mendukungnya untuk berjalan lebih dekat kepada Rabbnya.

"Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia akan meraih ridho Allah. Barangsiapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka."
(HR. Ibnu Majah : 4031)


💞 Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca, dan jangan lupa tinggalkan jejak..


MetamorfosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang