It hurts already (part 2)

660 4 0
                                    

"Shit, Zac, baby...wake up" kata Snow sambil bergegas bangun dari tempat tidur dan merapihkan pakaiannya yang berhamburan di lantai. "Zac, ayo bangun" "Hah?" balas Zac dengan sangat lesuh. "It's 7. 30 already, bakalan telat nih" "Fuck, we are going to be late!" jawab Zac dengan penuh kaget. "Go take a quick rinse, aku mau rapihin kamar dulu" Snow menghela napas. "Ga mau join?" tanya Zac dengan tatapan menggodanya yang sangat manja. "We are going to be late kalo aku join kamu, and you know that" Snow menggelengkan kepala dengan senyuman manis di wajahnya. "And don't give me that hot-sinful look." kata Snow. "Besides, you are runnin out of condom, so just take that quick rinse and keep it cute baby." Zac hanya bisa membalas Snow dengan senyuman manisnya.

"Test, 1, 2...earth to moon" selah Pete dalam pikiran Snow. "Where are you Snow, aku lagi di jalan, mau ku belikan sarapan gak?" lanjut Pete. "Oh, hey, aku masih siap-siap di apart, and yes please, get me some gulten-free doughnuts sama jus alpukat" balas Snow. "Ay, ay Captain!" "Aww!" Snow terkaget dengan handuk di wajahnya. "Home run!" kata Zac sambil tersenyum. "I'm done, you can have the bathroom now my queen" sambung Zac. "Not cute!" Snow tertawa sambil berjalan ke kamar mandi.

"I put a spell on you..." nyanyi Snow di dalam mobil. "Oh i love this song it makes me feel powerful" kata Snow. "Powerful" tanya Zac sambil menaruh satu tanganya di paha Snow. "Iya, powerful, it makes me feel like i'm in charge" jawab Snow. "Really?" tanya Zac sambil pelan pelan memasukan tanganya ke dalam rok Snow dari bawah. "We are going to be late and you are driving" kata Snow sambil menoleh ke arah Zac. "I can pull up somewhere, we are already late anyway" balas Zac sambil menoleh ke arah Snow. "I'll be your slut, you'll be in charge" Zac memberikan tatapan seksi  manjahnya kepada Snow. "Oh, fuck school, ayo, let's do it!" balas Snow sambil terangsang.

Zac berhenti di tepi pantai dan segera berpindah ke bangku tengah mobil. Zac dan Snow bercumbu di tengah mobil dengan penuh gairah. Lagu yang ada di playlist Zac hanya membuat situasi di dalam mobil lebih memanas. Zac mulai melucuti celana dalam Snow dan memasukan kepalanya ke dalam rok Snow. Zac sangat ahli dalam memainkan lidahnya. Zac mulai menjilati Snow dan meporakporandakan kewanitaan Snow dengan lidahnya. Zac berhenti sejenak dan merapat ke jok mobilnya dan mengelurakan borgol berwarna hitam. Zacpun merapatkan kedua tangan Snow dan memborgolnya di handle grib yang ada di atas jendela mobil.

"Zac, kamu bilang i'll be in charge" kata Snow sambil menghela napas panjang. "Oh, kamu ga penasaran sama apa yang akan ku lakukan selanjutnya" balas Zac dengan senyum nakalnya.  Snow yang sudah sangat terangsang merasa dia sudah tidak memiliki pilihan lain lagi dan hanya bisa mengiyakan situasi itu. "Take me to a different dimension" balas Snow dengan tatapan tak berdayanya. Zac dengan seketika meyobek seragam Snow dan melepaskan branya. Puting Snow yang sudah mengeras seakan berteriak untuk dijilati. Zac mulai meremas payudara Snow dab mulai menjilati kedua puting Snow satu persatu-satu.

"Ahh, fuck me" desahan Snow dengan matanya yang tertutup. "You want me to put it inside of you? Huh?" tanya Zac dengan penuh gairah. "Iya, aku mohon" balas Snow dengan suara lembutnya yang hampir tak kedengaran karena rangsangan yang dia rasakan. Tangan Snow yang terborgol tidak dapat dia gunakan. Snow yang sudah sangat terangsang ingin sekali merasakan ereksi Zac. Tak tahan lagi dengan perasaan itu, Snowpun menggunakan kedua kakinya untuk merasakan ereksi Zac. Dengan kedua kakinya Snow dapat merasakan ereksi Zac yang sangat keras. Zac yang sudah tidak tahan lagi segera melucuti celananya.
Namun, di saat Zac hendak memporakporandakan kewanitaan Snow, dia teringat bahwa dia tidak memiliki kondom. Zacpun hanya bisa melanjutkan memainkan kewanitaan Snow dengan jari-jarinya. Di saat itu, Zac diperhadapkan dengan dua pilihan, melanjutkannya hanya dengan lidah dan jarinya atau dengan pilihan yang satunya lagi yang tentunya akan lebih memuaskan dirinya. Zac tahu bahwa Snow akan mengiyakan untuk melanjutkanya tanpa kondom, tapi Zac memiliki pikiran yang lebih jernih di kepalannya bahwa itu hanya akan menjadi pilihan yang bodoh. Zacpun memilih untuk hanya melanjutkan permainan lidah dan jemarinya. Namun walaupun hanya dengan lidah dan jemari, Zac mampu untuk membuat Snow orgasme dan basah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 02, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Teenage SEX  story(18+)Where stories live. Discover now