Bagian 1

38 9 3
                                    

Fearless

Gadis itu, Elsya Cha berjalan tergesa memasuki sebuah toko kue. Ia melangkahkan kakinya menuju sebuah meja di ujung dekat jendela. Di sana terdapat siluet, gadis dengan rambut kuncir kuda.

"Ren-ah!" Panggil Elsya.

Gadis kuncir kuda tadi pun langsung menoleh pada Elsya. "Eoh? Wasseo?" Tanya gadis itu.

Elsya menganggukan kepalanya. "Maaf ya. Aku telat. Hehe." Cengir Elsya.

"Ck, dua puluh menit! Dua puluh lho!" Decak Karen sambil menunjuk jam tangannya.

"Iya maaf, maaf, aku kan ketiduran." Ujar Elsya.

Elsya pun mendudukkan bokongnya ke kursi yang ada di samping Karen. Ia mencomot vanilla cake yang ada di depan Karen.

"Apa ada yang menganggumu?" Tanya Karen.

"Entahlah, aku merasakan hawa-hawa yang aneh di sini. Seperti ada yang memperhatikanku." Jelas Elsya.

Karen pun mengerinyitkan dahinya. "El, aku mendengar sesuatu." Ujar Karen.

"Ada apa?" Tanya Elsya.

"Aku mendengar seseorang sedang berpikir tentang seseorang yang menabraknya." Jelas Karen.

"Ia juga memikirkan kenapa orang itu bisa melihatnya. Apa dia seorang hantu?" Sambung Karen.

"Menabrak? Aku tadi sempat menabrak seseorang sebelum ke sini." Ujar Elsya.

Karen menutup matanya berkonsentrasi. "Dia berada di dekat pintu masuk sepertinya. Aku mendengar suara dentingan bel." Bisik Karen.

Ia menolehkan kepalanya ke arah pintu. Namun, ia tak melihat apa - apa.

"Huh? Tidak ada?" Gumam Karen.

"Dia ada. Di sana." Bisik Elsya.

"Dia hantu?" Tanya Karen.

Elsya mengangguk pelan. "Sepertinya. Dia sedang kebingungan."

"Sudah kuduga." Balas Karen.

"Apa dia yang kau tabrak." Tanya Karen.

Elsya pun menganggukan kepalanya. "Abaikan saja. Aku tak mau berurusan dengannya." Ujar Elsya.

Elsya dan Karen pun sibuk berbincang - bincang mengabaikan makhluk tak kasat mata tadi.

"Sudah jam empat, bagaimana kita pulang?" Ajak Karen.

Elsya pun mengangguk setuju. "Baiklah, kau sendiri di apartemen?" Tanyanya.

"Ya, bagaimana menginap di apartemenku malam ini?" Ajak Karen.

"Boleh juga. Lagipula aku bosan di rumah. Eunwoo oppa sedang di luar kota." Balas Elsya.

Mereka pun langsung meninggalkan toko kue tersebut dan pergi ke halte dan menaiki bus tujuan apartemen Karen.

***

Setelah insiden Elsya tabrakan dengan ‘hantu’ itu, ia semakin merasa bahwa hantu yang ia tabrak itu masih mengikutinya sampai hari ini. Ia mendengus kesal sebelum berbalik badan.

“Hei kau!” Ujar Elsya.

Mungkin, jika orang melihat Elsya, mereka akan mengira kalau Elsya itu gila karena berbicara sendiri.

“Iya, kau! Kau yang bersembunyi di belakang pohon.” Ujar Elsya lagi.

Tak lama, seseorak ‘hantu’ berparas tampan muncul dari balik pohon yang berada di dekat Elsya. Ia menunjuk dirinya sendiri, masih ragu apakah benar Elsya memanggilnya.

FearlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang