Bagian 2

37 4 0
                                    

Fearless

Setelah pembicaraan di atas kemarin, Samuel semakin terus mengikuti Elsya. Bahkan Samuel tak segan mengikuti Elsya hingga kamar mandi.
Sejak kemarin, Samuel mengikuti Elsya hingga ke rumahnya. Elsya sudah menyuruh agar Samuel pergi dengan Renjun, tapi Samuel malah menolak dengan alasan Elsya bisa dijadikan teman bicara. Padahal selama Samuel mengikuti Elsya, Elsya malah mengabaikan Samuel, menganggap Samuel tidak ada di sekitarnya.

"Ya! Kenapa ngintilin mulu sih?!" Tanya Elsya kesal.

Samuel memasang wajah cengirannya. "Tolong aku ya! Ya? Ya?"

Elsya pun merotasi matanya. "Ck, sudah sana aku mau mandi." Decak Elsya.

"Elsya-ssi, jebal. Bantu aku." Ujar Samuel.

Elsya pun mengabaikan Samuel dan membuka knop pintu kamar mandi. Ketika ingin melangkah masuk, Elsya pun langsung mendelik marah pada Samuel.

"Apa yang kau lakukan?!" Geram Elsya.

Samuel mendelikan bahunya. "Aku akan berhenti ketika kau menjawab pertanyaanku." Balas Samuel.

"Ish! Apa sih!" Ujar Elsya.

"Bantu aku, jebal Elsya-ssi." Ujar Samuel lagi.

"Arraseo! Sana pergi!" Usir Elsya.

Samuel pun mengepalkan tangannya senang. Lalu dalam sekejap Samuel hilang dalam sekejap entah pergi kemana.

Elsya pun mendengus malas lalu masuk ke dalam kamar mandi, dan langsung membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.

Lima belas menit kemudian, Elsya pun sudah siap mandi dan terlihat lebih segar. Setelah berpakaian dengan rapi, Elsya ingin keluar kamar. Tetapi, ketika membuka pintu tiba-tiba Samuel datang dan itu membuat Elsya terkejut. Tak sengaja, Elsya menginjak karpet yang ternyata licin hingga ia terjatuh. Elsya meringis sakit pada tubuhnya akibat jatuh dengan tidak elite-nya. Kemudian, Elsya berdiri dari tempat jatuh tersebut dengan susah payah. Elsya yang masih memegang bokongnya yang terasa sakit.

Elsya langsung memarahi Samuel, karena secara tidak langsung, Samuel-lah yang membuat Elsya terjatuh. Elsya pun langsung mengambil kunci mobil yang berada dinakas dan tidak lupa pula Elsya mengambil hpnya.

Setelah mengambil dua benda tersebut, Elsya langsung melihat Samuel dengan tatapan tajam. Kemudian,  ia langsung pergi dan meninggalkan Samuel yang masih berdiri didepan pintu kamar Elsya.

Sekarang Elsya sedang menuju parkiran, dengan langkah yang sangat cepat.  Setelah sampai, ia langsung masuk ke dalam mobilnya dan menancap gas meninggalkan apartemen dengan kecepatan tinggi, mengutakaran kekesalannya. Sedangkan di apartemen, Samuel  hanya bisa berharap bahwa Elsya bisa memaafkan kesalahan yang barusan terjadi. Pada saat Elsya mengendarai mobilnya Elsya terus mengomel-gomel dalam mobilnya. Kenapa Samuel gak bilang-bilang kalau Samuel ada di depan pintu?

"Kan gak akan jatuh kayak gini kalau dia gak ngejutin. Mana malu ga nahan juga. Aduh... masih sakit lagi ni bokong, kan ribet jadinya susah nyetir mobil."

Setelah selesai ngomel- ngomel, Elsya langsung mengambil hpnya dan mencari nomor Karen untuk dihubungi.

Sudah nada terakhir, namun Karen tetap tak mengangkat panggilannya. Kembali, Elsya mengulang menelpon Karen, barulah Karen mengangkat panggilannya.

FearlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang