Part 2

1 0 0
                                    

Raia pov

Aku mempercepat langkahku tetapi dia menarik pergelangan tanganku yang menyebabkan aku kehilangan keseimbangan dan akhirnya...
Brukk “aduhh, ishh” ujarku dalam hati

Ya, aku terjatuh dihadapannya

“ups sorry sorry” ujarnya seraya ingin membantu untuk berdiri

“mau lo apa si dan inget ya gue ga suka kontak fisik” ujarku dengan tatapan sinis dan mulai mengemasi apa yang aku beli tadi

“sorry, gue cuma mau tau nama lo doang ko” ujarnya sambil menggaruk tekuk kepala nya yang tak gatal

“ishh kakaa, kan aku udah bilang tungguin tungguin kenapa kaka malah pergi gitu aja ninggalin aku, kalau aku diculik kaka bakalan diomelin bunda, awas aja ya aku bakalan aduin bunda” ujar seorang gadis kecil dengan muka kesal yang menurutku sangat menggemaskan

“serin” ujarku lirih

Dia menoleh kearahku

“Ka Raiaa” ujar gadis kecil itu

Brukkk

ia langsung memeluk kakiku dan itu membuat senyumku merekah

“oh jadi namanya raia” ujar seseorang itu dalam hati

“lho lho, kalian saling kenal?” ujar seseorang itu

Serin berbalik

“kenal dong hihihi, oh iya ka ini kakanya serin namanya ka kala, ka kala ini ka raia, tapi jangan mau ya ka sama ka kala kata ka qatta ka kala itu jomblo akut hihi” ujar serin sambil terkekeh geli

“Ck, udah kaka bilang jangan percaya sama omongan nya ka qatta serin” ujarnya kesal

Aku hanya terkekeh geli dan setelah sadar aku langsung kembali ke ekspresi sebelumnya datar

“gue suka senyum lo” ujar kala dalam hati
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kala pov

Gadis yang berbeda dengan gadis lainnya, ia sangat menjaga tubuhnya ditutup dengan jilbab yang tergerai menutupi rambutnya

“Serin ko bisa kenal sama ka raia” ujarku

“ka raia yang nolongin serin waktu serin jatuh dari sepeda minggu lalu, terus yang ngeganti kado bunda yang rusak yang selin beliin buat bunda, ka raia baik banget ka, apalagi kalau lagi senyum matanya itu melengkung gitu kaya di kartun-kartun jepang” ujar serin

“boro-boro senyum ngejawab aja terkadang dia enggan” ujarku dalam hati
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continued

REMEMBER METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang