Part 3

1 0 0
                                    

Flashback

Dua orang anak kecil sedang bermain riang di taman halaman belakang rumahnya, berlarian kesana kemari

Seorang gadis kecil yang manis cerewet dan galak bersama dengan seorang laki-laki yang cengeng tapi penyanyang

“Rayn pokona raia mau udahan cape” ujar seoarang gadis kecil dengan wajah kesalnya

“yahh, nda boleh gitu dong, raia ga seru huaaa” ujat seoarang anak laki-laki seraya menangis

Gadis kecil berambut panjang itu perlahan mendekati seorang laki-laki yang kian menangis terseguk-seguk kemudian memeluknya dari samping

Tukkk

Ia menjitak kepala anak laki-laki tersebut

“kata mama anak laki-laki itu halus jadi supelhelo, supelhelo itu nda boleh nangis nanti diketawain sama badut tau” ujar seorang gadis kecil

Ia masih terisak-isak menyeka tangisnya

“kan raia supelhelo nya rayn, karena raia itu galak bisa ngelawan kaka komplek yang bertubuh besar itu” ujar anak laki-laki tersebut

Tukk

Jitakan kembali diberikan kepada seorang anak laki-laki tersebut

Ia meringis

“janji sama raia, rayn gaboleh nangis lagi, rayn harus kuat kaya supelhelo nanti kalau raia sudah besar rayn yang jagain raia” ujat gadis kecil seraya menampakkan senyumnya dan mengaitkan jari kelingking kecilnya dengan jari anak laki-laki tersebut

“rayn janji raia” ujar anak laki-laki tersebut seraya tersenyum

Flashback off

Hufftt, Tiba-tiba sebagian memori kecil nya kembali terulang ia tersenyum tipis mengingatnya satu nama Rayn, terus menerus mengulang di kepalanya

Seorang anak laki-laki cengeng yang sekarang sudah tumbuh dewasa namun tidak dapat mengenalinya, miris

Ia berjalan gontai menuju taman komplek rumahnya untuk bisa mencairkan suasana hati yang tidak karuan

Raia memandangi danau yang berada di hadapannya walapun taman ini cukup jauh dari pelataran rumahnya setidaknya danau ini lah yang membuat Raia sedikit tenang

Setelah lama ia pejamkan mata menikmati indahnya udata pagi hari ini, tiba-tiba sebuah eskrim tepat di depan wajah raia

“buat lo, raia” ujar seseorang tersebut seraya tersenyum tipis

Deg Deg Deg
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Raaia melihat wajahnya sangat amat jelas memberinya eskrim seperti seorang anak laki-laki itu, eskrim oreo kesukaannya

“kok bengong? Hey” ujar seseorang tersebut

“hah? Ehm thanks” ujar raia yang tersadar dari lamunannya

“lo sering kesini?” ujarnya

“hmm” ujar raia

“ekhem, lo tau serin cerita banyak tentang lo dan tentang senyum lo itu katanya kaya kartun-kartun jepang” ujar kala seraya terkekeh

Raia hanya memandanginya kemudian kembali memakan eskrim yang ada di genggaman tangannya

Kruyukk kruyukk kruyukk

“mampus, malu gue" ujar kala dalam hati

“lo laper?” ujar raia

“ah, ehm, i-tu emm hehehe” ujarnya

“ikut gue” ujar raia seraya melangkahkan kaki meninggalkannya

“eh eh mau kemana?” ujarnya sambil menyeimbangkan langkah raia dengan langkahnya

Setelah sampai di tukang ketoprak, ya, aku membawanya ke pedagang lesehan

“mang biasa ya” ujar raia seraya tersenyum

“ehh eneng geulis, kamana wae atuh, sugan poho ka amang kitu, meuni teu kadieu-dieu” ujar tukang ketoprak

“Raia sibuk mang, baru sempet kesini lagi” ujar raia kemudian beralih menatap kala yang sedang memperhatikan kami

“lo suka pedes?” ujar raia

“ngga, gue ga suka pedes” ujarnya

“Mang satu lagi ga pedes ya” ujar raia

“siap atuh neng” ujar mamang ketoprak

Makanan pun siap, raia memakannya dengan lahap setelah itu raia menengok kearah seseorang yang berada di hadapannya, ia belum sama sekali menyentuh makanan itu

“kenapa? Lo ga suka ya?” ujar raia

“ah, ehm ngga ko” ujarnya seraya mengaduk-ngaduk ketoprak punyanya

“lo harus coba, emang sih ini tempat nya di tepi jalan, tapi gue yakin disini tuh bersih dan ketoprak nya enak banget, lo boleh coba satu suapan kalau lo gasuka gue temenin lo untuk cari tempat lain” ujar raia seraya kembali memakan ketoprak miliknya

Kala memandangi Raia, mungkin merasa aneh dengan kalimat terpanjang yang pertama kali di dengar olehnya

“ternyata lo bisa bawel juga ra” ujar kala dalam hati

Ia tersenyum setelah mencoba satu suap dia langsung lahap memakan ketoprak itu

“sumwmpwah ini enwnak banguett” ujarnya sambil mengunyah makanan

Raia tersenyum tipis

“kan gue bilang apa, pelan-pelan nanti kes-“ ujar raia terpotong

Uhuk uhuk uhuk

Raia langsung memberinya memberinya minum

“makasih ya” ujarnya

Raia balas dengan senyuman tipis

To be continued

REMEMBER METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang