Jooheon menoleh kesamping, ternyata ada seseorang lagi bersamanya disini. Tetapi ia merasa tak asing dengan orang tersebut. Rasa penasarannya pun membuncah, ia bangun terduduk untuk melihat lebih jelas siapa orang itu. Betapa terkejutnya ia saat tahu siapa yang ada di ranjang itu. Itu adalah..... Tubuhnya. Tubuhnya sedang terbaring di ranjang itu dan dilengkapi alat alat medis yang ia tak mengerti. Lalu sekarang ia siapa? Apa ini sebuah mimpi? Atau kemungkinan terburuk nya adalah.... Apakah ia... Sudah mati? Jooheon mencoba mencubit tangannya.
"Aww!!" sakit... Berarti ini nyata?? Jooheon mencabut infusannya dan alat alat medis yang melekat di tubuhnya -lebih tepatnya tubuh seseorang- dengan terburu-buru, ia sedikit tertatih mencari cermin. Gotcha! Ia menemukan cermin di toilet. Lagi-lagi ia dibuat terkejut oleh sosok yang ada di pantulan cermin tersebut.
"IGE MWOYA?!" Jooheon menatap cermin dengan bingung. Siapa orang ini? Ia tak mengenalnya, dan mengapa bisa ia berada di tubuh orang ini??
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Changkyun pun juga mulai tersadar dari Koma nya. Sama dengan yang dirasakan Jooheon saat pertama kali terbangun, ia hanya melihat langit-langit Rumah sakit yang putih.
Jooheon keluar dari toilet dan melihat seseorang di sebelah ranjangnya sudah tersadar.
"Siapa kau?!" tanya Jooheon dingin. Changkyun menoleh kearah sumber suara. Ia sangat terkejut saat ia melihat siapa yang berbicara dengannya, namun tak lama kemudian ia mengernyit bingung. Jooheon menghela nafasnya sejenak saat melihat orang itu mengernyit bingung.
"Aku tanya, siapa kau?" Jooheon mengulang pertanyaannya.
"A-aku Im Changkyun" jawab Changkyun lirih.
"Apa ini adalah tubuhmu?" Jooheon menunjuk wajahnya sendiri -wajah Changkyun-.
Changkyun hanya mengangguk sebagai jawabannya. Sekali lagi Jooheon menghela nafasnya dengan berat."Dan itu adalah tubuhku... Apakah jiwa kita tertukar? Tapi.... Bagaimana bisa?" Jooheon duduk di ranjang nya dan mengusap kasar wajahnya -wajah Changkyun-. Changkyun mencoba bangun untuk duduk di ranjangnya dan hanya bisa melihat Jooheon yang sedang frustasi.
Ya... Saat ini jiwa mereka telah tertukar, jiwa Jooheon berada di tubuh Changkyun dan Jiwa Changkyun berada di tubuh Jooheon.
Cklekk.....
Suara tersebut menginterupsi mereka. Pintu ruangan terbuka menampilkan sesosok pria paruh baya yang menggunakan baju jas berwarna putih, Sang Dokter.
"Oh! Pasien Lee Jooheon dan pasien Im Changkyun sudah tersadar?" tanya sang dokter memastikan.
"Hmm... " Jooheon hanya berdeham.
"Biar saya periksa terlebih dahulu kondisi kalian" Dokter pun mulai memeriksa mereka.
"Kondisi kalian sudah membaik, luka dalam maupun luka luar kalian sudah sembuh setelah kalian Koma 3 bulan lamanya" jelas sang Dokter setelah memeriksa Jooheon dan Changkyun.
"T-tiga bulan??!" kini Changkyun yang bersuara karna ia shock dengan pernyataan sang Dokter.
"Selama itu?!" Jooheon menimpali ucapan Changkyun.
"Iya, setelah kejadian kecelakaan parah yang kalian alami, kalian terbaring Koma selama 3 bulan" jelas sang Dokter.
"Dokter....." Changkyun menggantungkan kalimatnya.
"Ya Jooheon-ssi?" ah ya... dokter belum mengetahui perihal tertukar nya jiwa Jooheon dan Changkyun jadi Dokter menganggap itu adalah Jooheon yang berbicara.
"Apa yang kau ketahui tentang tertukarnya jiwa seseorang? Apakah itu ada di dalam dunia medis?" tanya Changkyun lirih.
"Sejauh ini belum pernah ada kasus yang seperti itu Jooheon-ssi"
"Bagaimana jika itu benar-benar terjadi?" tanya Jooheon kepada sang dokter.
"Jika itu terjadi kami akan mencoba mencari tahu apa penyebabnya Changkyun-ssi"
"Dan itu benar-benar terjadi pada kami saat ini dok" ujar Changkyun.
"Ye?? Apa maksud anda Jooheon-ssi?" sang Dokter terlihat kebingungan.
"Ya jiwa kami tertukar... Aku bukan lah Jooheon, aku adalah Changkyun dan dia bukan Changkyun melainkan Jooheon" Jelas Changkyun.
"Apa kau bisa mengembalikan kami seperti semula dok?" sambung Changkyun dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"A-akan kami usahakan, kami akan mencari tahu tentang jiwa yang tertukar" ucap sang Dokter iba.
"Kami sudah seperti ini sejak kami tersadar" ucap Jooheon.
"Ah... Satu permintaan saya dok... Jangan beritahu tentang ini kesiapapun termasuk kerabat saya sekalipun" sambung Jooheon yang di setujui oleh Changkyun.
"Baiklah akan saya kabulkan permintaan kalian. Saya akan menghubungi kerabat kalian bahwa kalian sudah di perbolehkan pulang hari ini, saya permisi dahulu" sang Dokter pun keluar dari ruangan tersebut.
"Haishh!! Mari kita membuat kesepakatan Changkyun-ssi" ucap Jooheon menatap Changkyun, ia merasa aneh saat melihat dirinya sendiri. Changkyun hanya balas menatap Jooheon.
"Aku akan menjalani kehidupan mu dan kau akan menjalani kehidupan ku. Kau.... Apa kau seorang mahasiswa atau seorang pegawai? Ceritakan tentang dirimu dan aku pun akan menceritakan tentang diriku"
"Hmm... Aku seorang mahasiswa di Starship University" Changkyun mulai bercerita.
"Ternyata kita satu kampus" sela Jooheon.
Changkyun menatap bingung kearah Jooheon, tetapi ia tetap melanjutkan ceritanya.
"Aku mengambil jurusan ekonomi bisnis, dan aku hanya bekerja paruh waktu di sebuah cafe yang tak jauh dari apartemen ku" sambung Changkyun.
"Ck! Kenapa kau mengambil jurusan itu?! Menyebalkan" kesal Jooheon.
"Bisakah kau tidak menyela ceritaku Jooheon-ssi?" Changkyun pun kesal karna Jooheon selalu menyela ceritanya.
"Baik baik" ucap Jooheon malas.
"Aku tinggal sendiri di apartemen sudah itu saja" Changkyun mengakhiri ceritanya.
"Hanya itu?! Ku kira kau masih ingin bercerita banyak"
"Tidak, sekarang giliranmu"
"Ck! Baiklah. Kita satu kampus namun berbeda jurusan, aku mengambil jurusan seni. Aku juga bekerja paruh waktu sebagai DJ di club malam. Dan yeah aku juga tinggal sendiri" Jooheon bercerita dan Changkyun hanya mendengarkan saja.
"Jooheon-ssi bisakah kita tinggal di apartemen masing-masing saja? Tidak nyaman tinggal di apartemen orang asing yang belum ku kenal" pinta Changkyun.
"Baiklah" Jooheon menyetujuinya.
"Satu hal lagi... Jangan berani macam-macam dengan tubuhku! Ingat itu!" Changkyun menatap tajam kearah Jooheon.
"Apa yang aku dapat dari tubuh kurus mu ini heh?" ejek Jooheon.
"YAK!! SUDAH TURUTI SAJA! awas jika kau berani macam-macam akan ku penggal kepalamu Jooheon-ssi" ancam Changkyun.
"ne ne ne arraseo, dan kau jangan kaget jika nanti melihat bahwa 'adik'ku lebih besar dari 'adik'mu" goda Jooheon.
"YAK!! MEMANGNYA KAU SUDAH LIHAT 'ADIK'KU HAH?!" Changkyun kesal karna Jooheon terus-terusan mengejeknya.
"Sudah... tadi aku tak tahan ingin buang air kecil" ucap Jooheon santai.
"MWO?!!! YAK!! AISH!!!! MENYEBALKAN!!" dan berakhir dengan wajah Changkyun yang memerah seperti kepiting rebus.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tbc
Kebayang gak sih :'v
Jooheon yg malu2 kayak uke gitu :'v dan dedek kkung yg mesum2 gitu yawloo :'v
Kalo ga kebayang maapkan saia :') 🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
EPHEMERAL [JOOKYUN]
FanfictionKarena sebuah kecelakaan, menyebabkan jiwa Jooheon dan Changkyun tertukar. Mereka tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi dan bagaimana cara mengembalikannya seperti semula. "IGE MWOYA!!!" . . . . . . "Jangan berani macam-macam dengan tubuhku!" . . ...