Judith Chung

1K 30 0
                                    

ada beberapa kebohongan yang kusajikan kala melihatmu untuk yang terakhir, hari itu.
berpura-pura tidak menyelam ke dalam linang air mata, bersandiwara seolah tidak melihat tempat menuju yang tergenang pada senyummu dan masih berupaya mengelak, bahwasanya puisi-puisi yang kutulis hanya serupa kebutuhan untuk menyalurkan kesenangan. padahal, baris kata yang tertata tidak akan bermakna apa-apa. jika, detak jantungmu tidak pernah mengajari jemari tanganku untuk pandai dalam mengeja.

kemungkinan terbesar adalah sebuah ketidakmungkinan. antara aku dan kamu yang mungkin akan dipertemukan kembali. atau masing-masing dari kita, hanya serupa seorang saksi untuk kasus pengembangan diri. seperti, aku dan kamu dengan sengaja bersua pada warna langit yang sama, namun dengan perasaan yang berbeda--tidak ada pipi merona ulah tersipu. atau, mungkin aku dan kamu tidak sengaja berhadapan. namun, masing-masing dari kita diberkati dengan perasaan yang masih utuh. pilih saja, kamu menginginkan keadaan yang bagaimana?

ANTOLOGI PUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang