four Season

my...

Hari ini adalah hari terakhirku berada disini, karena besok aku akan memulai perjalananku di negara 4 musin, negara impian para wanita, Korea....

Lia       

...

Namaku Liana Prisyilla umurku 18 tahun sebentar lagi akan jadi siswi tingkat 3 SMA, aku tinggal dengan ibu dan ayah ku, aku anak tunggal keluargaku bisa dibilang keluarga yang berkecukupan meski kami tidak kaya setidaknya kami tidah hidup kekurangan

Ayah ku difonis terkena tbc akut yang sudah sangat parah, sudah 3 bulan dia dirawat intensif di rumah sakit, ibu dan aku selalu menjenguk ayah setiap sore itu sudah jadi rutinitas kami sejak ayah mulai dirawat

Hari ini, aku akan terbang ke luar negri, Korea ya aku akan ke korea untuk melakukan program beasiswa pertukaran pelajar aku ikut program itu satu tahun lalu dan sungguh bersyukur kini aku bisa mendapat beasiswa itu

.

..

"Lia.. aku cepat nanti kamu ketinggalan pesawat,jalan di jakarta selalu macet sayang..."panggil ibu

"Iya bu, ini lia udah siap"ucapku menghampiri ibu yang sudah berada di teras

"Sudah, tidak ada yang ketinggalan lagi kan? Ibu gak mau nanti kamu bolak balik lagi"ujar ibu menutup bagasi usai memasukan koper

"Iya bu, sudah semua kok kan semalem ibu juga sudah bantu lia cek ulang barang bawaan lia termasuk berkas2 lia juga"jawab ku

"Ya sudah kalau gitu aku kita kebandara sekarang kalau nanti2 bisa macet"ajak ibu

"Iya bu"

Ibu dan lia duduk di kursi penumpang, mereka memilih menggunakan taksi untuk berangkat kebandara

SKIP... BANDARA

Aku dan ibu duduk di kursi yg tersedia di bandara, pesawatku berangkat satu jam lagi jadi kami masih ada waktu menunggu sejenak sambil berbincang

"Nak... kenapa harus di luar negri? Korea itu jauh loh, Kamu kan sudah mau kelas 3 apa tidak kesulitan mengejar materinya nanti? Kenapa tidak menunggu lulus dulu saja"ujar ibu

Ini bukan pertamakalinya ibu menyuruhku mempertimbangkan keputusanku untuk mengambil beasiswa ke korea di tingkat akhir SMA ku. Ya aku adalah siswa kelas 2 SMA yang akan melanjutkan kelas 3 ku di korea, cukup sulit memang mengingat aku harus menyesuaikan diri dan mengejar materi dalam waktu yg cukup singkat, tapi keputusanku sudah bulat, aku sudah berusaha keras untuk beasiswa ini tak mungkin aku menyia2kannya

"Bu... Lia sudah berusaha keras untuk beasiswa ini, lagi pula kita kan sudah membahas ini berkali kali bu, Lia janji lia akan pulang dengan membawa kebanggaan untuk ibu, Lia akan pulang dengan prestasi bu, Lia bakal berusaha jadi yang terbaik, Lia bakal buat ibu sama ayah bangga"ucap ku meyakinkan ibu

"Ya sudah kalau memang itu sudah jadi tekad ku nak, ibu dan ayah hanya bisa mendoakanmu"ucap ibu memeluk ku

"Makasih bu, lia janji gak akan kecewain ibu sama ayah"jawabku membalas pelukan ibu

Waktu berlalu begitu cepat kini saatnya pesawatku berangkat ibu mengantarku sampai ke gerbong pesawat, aku memeluk ibu begitu erat hingga kami meneteskan airmata