Pesanku

10 0 0
                                    

Suka. Sebenarnya jika menyukai seseorang itu, ada gak sih kata 'sewajarnya'? Menurutku, kalo udah suka sama orang ya jadinya gak wajar. Mulai dari tingkah laku aja udah gak wajar. Apalagi perasaan or hati, of course gak wajar juga kan? Apalagi jantung.. detakannya udah kayak mau meledak.. boom!!! "Menyukai sewajarnya", aku masih belum mendapat makna dari kalimat itu..

Cinta. Hati-hati dengan kata yang satu ini. Banyak hal bisa berubah karenanya. Entah itu yang lemah bisa jadi kuat, atau bahkan sebaliknya. Tapi teman-teman, aku gak percaya kalo cinta itu bikin seseorang jadi lemah. Yang bikin seseorang jadi lemah itu bukan cintanya, tapi harapan yang sudah ia tanamkan pada dirinya sendiri. Kalo sudah bicara tentang harapan, diri pasti menuntut kenyataan agar berjalan sesuai dengan yang dipikirkan. Kalo tidak sesuai, di situlah yang membuat seseorang jadi lemah. paham kan? Cinta yang sebenarnya itu seperti kakak dan adik atau orangtua pada anaknya, dimana ia hanya fokus pada memberi.. memberi waktu untuk bercerita, memberi sebagian uang, memberi kasih sayang, memberi sandaran, dan memberi yang lainnya tanpa berharap banyak. Bahkan orangtua rela sakit dan hanya memperhatikan kebahagiaan anaknya. Jika mendapat hal yang sama, hati akan bahagia. Jika tidak, hati tidak akan menuntutnya. Itulah cinta pada orang lain yang sebenarnya. Jika mencintai lalu kecewa karena tidak mendapat hal yang sama, itu hanyalah cinta pada diri sendiri.. dimana menginginkan semua 'maunya' terpenuhi. Sakit hati karena seseorang itu biasa, karena itu tanda masih ada cinta. Perihnya hati juga biasa, anggap saja seperti debu yang tak sengaja masuk mata. Tinggal cuci dengan air atau istirahat dan tidur sejenak. Maka akan pulih kembali. Kuncinya hanya 'sabar' dan iringi waktu dengan baik.

Kita semua bisa senyum kan? gampang kok :)

*

"Suatu siang yang panas bin gerah, Coki dengan senyum manisnya ada di sana.."

.. Tuhan, sampaikan dalam setiap tidurnya bahwa dia selalu ada di hati dan selalu ku rindu, tak peduli dia dengan siapa, bagaimana, dan mengapa..

*

Sebenarnya aku ingin menulis ceritanya, teman-teman. Sebagian tulisanku udah ada di part sebelum ini. 

Udah deh itu aja..

Maaf ya gak bisa lanjut.. 

Terimakasih yang udah support selama ini yaa..


Penulis abal-abal dan alay mau pamit..

Bye bye..

(lambai tangan kanan, dadahh)


**senyum terus ya teman-teman :)**

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 07, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Manis PahitWhere stories live. Discover now