S E C R E T▪︎Chapter 2

5 0 0
                                    

Deneb



Deneb namanya. Deneb William. Wiliam is his last name. Kalau kalian pikir Deneb adalah pria super tampan yang kekayaannya tidak akan habis sampai tujuh turunan kalian salah. Salah besar.

Deneb bagaikan prince charming masuk akal yang ada di dunia ini menurutku. Aku tidak percaya dengan pangeran tampan di dongeng-dongeng atau film maupun novel-novel romantis yang beredar di pasaran. Bullshit. All of that is bullshit. Underline that. Mungkin kalian bertanya-tanya. Kenapa Deneb adalah pangeran masuk akal. Jawabannya sederhana. Ia orang yang lugas. Ia tahu apa yang ia inginkan. Ya untuk ya dan tidak untuk tidak.

Dia bukan pria yang suka bermain dengan banyak wanita. Ia menghargai wanita. He know that every girl is a diamond. He know that girl's heart made of glass and their mind made of stone. Ia adalah sosok pekerja keras. Tapi disisi lain Ia juga tahu kapan harus berhenti. Ia bukan orang gila kerja yang mengabaikan segalanya demi mencapai kesuksesan. He know how to be happy.

As people said, tidak mungkin ganya ada kata teman antara pria dan wanita. Aku sadar itu. Sadar betul malah dengan perkataan itu. Aku mengalaminya.

Deneb adalah cinta pertamaku. Aku bertemu dengannya di usiaku yang ke dua puluh tahun. Tepat dua puluh tahun, pada musim panas empat tahun yang lalu. Kalau kalian berpikir itu cinta pada pandangan pertama kalian salah besar.

Daripada cara jatuh cinta klise itu, aku baru jatuh cinta padanya setelah setengah tahun mengenalnya. Ya. Cinta yang tumbuh seiring berjalannya waktu. Aku tak tahu kapan tepatnya, tapi setelah setengah tahun bersamanya aku baru menyadari bahwa aku sudah jatuh untuknya.

Dan kau tahu kapan aku menyadari perasaanku? Saat natal. Saat malam natal, ditempat ski, dimana salju pertama muncul, aku sadar. Sadar bahwa jantungku berdegup kencang untuknya. Nafasku terasa berat saat melihatnya tersenyum. Dunia seakan berhenti berputar. Seakan hanya ada aku dan dia di dunia ini. Setelah malam itu aku sadar. Cara pandangku pada Deneb telah berubah. Ia bukan lagi Deneb teman sekaligus bos ditempatku bekerja paruh waktu lagi. Ia adalah Deneb. Pria yang aku cintai. Cinta pertamaku. Pria yang membuatku tersipu dan membuatku bisa merasakan debaran jantungku yang menggila saat Ia ada di dekatku. Pria yang membuatku was-was. Takut Ia akan mendengar degup jantungku.

Semua terasa tak masuk akal pada awalnya. Aku berusaha menyangkal semua perasaanku. Itu tak masuk akal bukan? Kau baru jatuh cinta setelah enam bulan bersama. Aku terus meyakinkan diriku kalau semua hanya kesalahpahaman. Mungkin aku bereaksi seperti itu karna sudah lama tidak ada pria lain di sekitarku, jadi aku mudah tersipu saat bersama Deneb.

Satu minggu setelah malam itu aku terus menyangkal perasaanku. Satu minggu yang penuh pergulatan batin. Aku antara senang dan sedih karna sadar aku telah jatuh untuknya. Senang karna aku sadar. Aku normal. Setelah bertahun-tahun perasaanku mati, setelah melalui berbagai kesakitan  di usia remajaku, setelah aku memutusakan untuk menutup diriku, akhirnya. Akhirnya di usiaku yang ke dua puluh tahun aku merasakan cinta yang biasa dibicarakan orang-orang. Untuk pertama kalinya aku merasa normal.

Aku bisa tertawa, bercanda, berbagi suka dukaku dengan lelaki yang awalnya adalah orang asing. Kadang takdir bisa selucu itu. Sebenarnya kau dan sahabatmu adalah orang asing pada awalnya. Kau dan pacarmu adalah orang asing pada awalnya. Tapi takdir suka bermain. Semesta suka bercanda. Bumi suka berputar. Nasib suka berganti. Kau akan selalu dipertemukan dengan orang yang tadinya tidak kau kenal dan kemudian kalian akan menjadi sedekat nadi. Kau tak tahu. Mungkin sebelumnya kau pernah berpapasan dengan mereka, tapi kau tidak sadar. Bahkan tidak menghiraukan keberadaan mereka. Tapi ternyata mereka malah menjadi orang-orang terpenting dalam hidup kalian nantinya.

Begitupun Deneb dan aku. Kau tahu kami dipertemukan dimana? Restoran. Tempat yang terlalu umum bukan? Tapi dari tempat itulah aku bisa mengenal Deneb. Dimulai karna hal kecil saat aku membayarkan makanan Deneb saat itu hingga aku bekerja di cafe milik Deneb.

Bahkan sekarang Deneb menjadi salah satu orang yang penting dalam hidupku.

Selain semua kesenangan itu aku juga sedih karna jatuh cinta padanya. Jika aku jatuh padanya, aku takut tak akan bisa kembali. Aku takut jika Deneb tahu perasaanku Ia akan menjauh. Aku sedih karna jika aku jatuh cinta padanya berarti aku harus kehilangan sosok sahabat dalam dirinya. Karna aku tak akan bisa melihatnya sebagai sahabatku lagi. Aku serakah. Aku ingin lebih dari sekedar menjadi sahabat. 

Aku ingin Deneb merasakan hal yang sama padaku. Aku ingin menjadi pusat dunianya. Setelah semua kegiatan, suka, dan duka yang kami lalui, aku ingin ia juga memandangku lebih dari sahabat. Aku ingin ia menganggapku sebagai wanita. Dalam arti yang sesungguhnya. Aku tidak ingin menjadi sekedar Vega teman dekat seorang Deneb. Aku ingin menjalin hubungan lebih dengannya.

Tapi semua harapan dan cintaku pupus. Aku putus asa karena aku tahu, Deneb tidak mencintaiku. Semua perlakuan baik yang Ia lakukan untukku Ia lakukan juga untuk semua perempuan. Aku sadar. Aku terlalu lugu dan naif berpikir Deneb mengistimewakanku.

Kalau kalian berpikir hanya karna itu aku berhenti berjuang kalian salah. Aku berhenti berjuang karna suatu kejadian di bulan Juli. Deneb mencintai wanita lain. Yang pasti wanita itu bukan diriku. Aku bahkan harus menyaksikan bagaimana Deneb menjaga wanita itu dengan baik, memanjakannya, membuat kejutan-kejutan manis untuk wanita itu.

Sakit memang melihatnya. Mungkin memang aku yang salah karena tidak menyadari perasaanku lebih cepat. Seandainya aku sadar jika aku telah jatuh untuknya, setidaknya aku akan berjuang. Aku akan memiliki waktu untuk mengungkapkan perasaanku untuknya. Sayangnya semua sudah terlambat. Deneb hanya menganggapku teman dekatnya. Mungkin ia mengistimewakanku karna berpikir aku adalah sahabat, atau mungkin adiknya. Tapi tak lebih dari itu.

Jadi begitulah cintaku untuk Deneb berakhir. Menyisakan hatiku yang patah. Semua cintaku untuk Deneb sudah ku kubur tiga tahun yang lalu di pertengahan musim panas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang