Aku Yang Berdosa 2

20 1 0
                                    

Pada hari ini,lagi dan lagi aku membohongi orang tuaku, orang yang telah melahirkan dan juga membesarkanku,ibuku.

"Ibu, Raya mau nginap dirumah teman ya bu, dua hari lagi Raya balek,"

"Kok nginap terus sih nak, kamu tuh tak kasihan apa dengan ibumu ini,kamu kan tahu nak ayah itu jarang banget ada dirumah,kalau kamu pergi ibu sendirian dong nggak ada yang nemenin."nasehat ibuku.

'Ck '

Aku berdecak malas didalam hati.

'Ah,sial gue tak bisa pergi dong ama yang lain kalau ibu dah kek gini,macam mana ya, akhhh keselll.'

Aku memutar bola mataku, bosan dengan yang dikatakan oleh ibuku.

"Udah deh bu jangan kek anak kecil yang takut ditinggal sendiri, lagian kan ibu dah biasa sendirian dirumah,ngapain sih kek drama. Orang Raya perginya cuman dua hari bukannya lama!"teriakku kesal.

Tanpa memedulikan jawaban dari ibuku,aku pergi dari rumah dengan tas ransel dipunggungku. Dengan gaya ku yang hanya mengenakan kaos ketat yang membentuk lekuk tubuhku dan juga hotpants yang pendeknya sampai memperlihatkan pahaku yang mulus.

...

Langkah kakiku membawa ku masuk dalam sebuah gubuk. Aku masuk kedalam gubuk tersebut,membuka sebuah lemari dan terlihatlah tangga menuju ke bawah,kutelusuri tangga tersebut hingga membawaku sampai pada pintu dengan cat coklat, ku buka pintu tersebut dan terpampanglah ruangan yang lumayan luas dengan ditemani lampu yang berwarna-warni.

Ya! Itu adalah lampu disko. Jangan tertipu dengan yang namanya tampilan luar karena belum tentu tampilan dalamnya sama. Gubuk reot itu adalah untuk menipu orang-orang,padahal didalamnya adalah sebuah club. Pemilik club ini sengaja melakukan itu karena tak ingin disaat kami sedang bersenang-senang malah digebrek oleh polisi.

Aku melihat diujung sudut ruangan tersebut terdapat meja panjang yang kulihat ada teman-temanku disana. Ku lambaikan tangan ku kearah mereka.

"Woiiii Raya sini"teriak salah satu temanku.

Dengan segera ku menghampiri mereka,

"Weiii dah pada datang e klean, cepat amat biasanya juga lama"kataku sedikit sewot.

Aku sangat kesal,karena pada sebelum-belumnya mereka itu datangnya selalu ngaret dari jam yang ditentukan.

"Sans ae laaa,lo pun juga lama"kata temanku yang bernama Adi.

Aku menatap nya tajam.

"Udah-udah,kita dah pada ngumpul lebih baik lo berdua tak usah ribut"seru temanku menenangkan kami yang terlihat seperti akan berantem.

Aku dan Adi masih saling menatap. Hingga,

"Eisss udahnya, kalian ituu pandang-pandangan terus, curiga pula nya aku, jangan - jangan..... "Ucap temanku yang bernama Ucok.

"APA?! " teriakku dan Adi kesal.

...

Setelah kejadian itu, disini lah aku duduk bersama teman-teman ku.

Dimeja panjang ini, berisikan teman-temanku yaitu, aku, Adi, Ucok, Bella, dan juga Ella.

Kami semua sedang menyesap minuman yang selalu membuat kami ngefly dan juga ketagihan.

Aku sudah sering sekali berantem dengan teman ku yang bernama Adi.

Entahlah selalu saja ada yang memulai perdebatan.

Kebiasaan kami apabila sudah ngumpul yaa begini,minum-minum,santai,ngobrol,terus pulang-pulang sudah tengah malam aja.

Kalau dulu, malam-malam aku selalu takut pulang malam, maka sekarang berbeda. Aku tak takut pulang malam, aku menganggapnya seperti sudah pagi hari aja.

...

Aku memang menginap dirumah temanku,Bella dan juga Ella. Mereka itu kembar,walaupun begitu sifat mereka itu berbeda. Bella lebih hiperaktif daripada Ella yang lebih suka diam. Hanya satu kesamaan mereka, sama-sama saling menyukai sesuatu yang menguji adrenalin.

Sekarang aku dan sahabatku sedang berkumpul di ruang tamu rumah si kembar,kalau kalian bertanya dimana orang tua si kembar? Maka jawabannya adalah orang tua mereka tidak tinggal bersama mereka. Mereka termasuk salah satu keluarga yang menganut prinsip kebebasan. Maka tak heran jikalau orang tua mereka membebaskan anaknya karena hal itu, terbiasa hidup di negara yang bebas membuat hal itu menjadi suatu kebiasaan yang mereka lakukan dimanapun.

...

Tbc.

Aku Yang Berdosa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang