Tubuh Rumah Kuno

66 0 0
                                    

Sebuah rumah kuno, bertempat di sebuah kota kecil di kabupaten Semarang. Rumah dengan jendela besar disetiap ruangannya, dengan 3 kamar tidur, 1 kamar mandi dalam, 2 kamar mandi luar dikebun belakang, dapur, ruang keluarga dan ruang tamu. Rumah ini cukup besar, jendela luar memiliki ukuran hampir seluruh tembok rumah seolah membiarkan orang untuk bisa melihat seisi rumah, jendela depan juga membuat orang dapat melihat keluar bagian kebun belakang rumah kami yang memang terpapar juga dengan jendela besar ruang keluarga. 

Dibagian belakang kebun rumah, tepat disamping 2 kamar mandi luar terdapat sumur tanam berbentuk persegi yang tidak begitu besar namun selalu tertutup rapat.

Cerita yang akan saya tulis ini sendiri adalah cerita yang benar di alami oleh keluarga saya, dan beberapa orang yang mengalami disekitar rumah kami.

...

Kisah nyata yang dialami penulis sekitar 15 tahun yang lalu.

...

Disuatu malam yang gelap, dengan suara angin yang terdengar sangat kencang dan dinginnya malam di musim kemarau kala itu membuat Ifa terbangun dari tidurnya. 
"Far, Farah..." panggil Ifa yang mencoba membangunkan adiknya.
Adiknya pun terbangun dan melihat kearahnya dengan pandangan seolah bertanya ada apa.
"Antar ke kamar mandi yuk, aku kebelet pipis" terang Ifa.
Adiknya, tanpa berkata sepatah katapun, hanya menggelengkan kepala yang mengartikan TIDAK dan membalikan tubuhnya membelakangi kakaknya.
Ifa pun lekas berdiri dengan raut wajah marah karena adiknya menolak menemani.

Kamar mandi dalam yang letaknya tepat diseberang kamar Ifa dan Farah membuat Ifa harus melangkahkan kakinya dengan menoleh ke arah ruang keluarga yang saat itu lampu seluruh ruangan di padamkan oleh orangtua mereka. Ifa bergegas memasuki kamar mandi, dengan pintunya terbuka sedikit sehingga menyisakan celah. Pandangannya mengarah ke langit - langit kamar mandi, berharap kegiatanya didalam sana segera berakhir.

Farah, tertidur sangat lelap hingga akhirnya terbangun karena merasakan ada badan yang menempel dibagian belakang punggungnya. Dengan nafas yang begitu berat, Farah merasa begitu sesak. "Kak, jangan deket- deket tidurnya.. kamu kesanaan lagi tidurnya, aku sempit gini kasurnya" gerutu Farah.

Didalam kamar mandi, Ifa meraba gayung didalam bak untuk membasuh tangan dan kakinya ketika ia terhenti dengan mata terbelalak. Sesosok wanita, mengintip dari celah kamar mandi. Hanya separuh badannya yang terlihat, namun pada saat itu Ifa dengan jelas melihat seringai senyum lebar diwajah wanita itu dengan jari jemarinya yang berkuku panjang berpegang pada tembok dalam kamar mandi. Ketika Ifa melihatnya, sesosok wanita itu dengan perlahan menghilang kesamping. Tak terlupa senyum lebar wanita itu yang begitu menyeramkannya hingga membuat Ifa begitu ketakutan untuk keluar dari kamar mandi. Tapi, kalau Ifa tidak segera pergi darisana pasti wanita itu akan kembali, pikirnya saat itu. Dengan mengumpulkan segala keberanian, Ifa berlari menuju kamarnya tanpa mematikan lampu dikamar mandi dan bergegas naik ke atas kasur. Keadaan itu membuat Farah menoleh kebelakang dan melihat kakaknya yang ketakutan. 
"kamu kenapa ?" tanya Farah,
"enggak apa - apa." jawab Ifa.
"Yaudah tidurnya jangan deket-deket kaya barusan tadi ya, aku susah bergerak" sambung Farah.
"aku baru balik dari kamar mandi" Ifa menegaskan dengan menutup seluruh bagian badannya yang menggigil ketakutan dengan selimut. Meninggalkan Farah sendiri dengan pertanyaan.

Siapakah yang tertidur dibelakangnya tadi?



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 04, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Rumah AmbarawaWhere stories live. Discover now