Tentang Rindu yang Berkepanjangan

8 1 0
                                    

"Jika kamu tak sanggup merindu, seharusnya kamu jangan memulai menyukainya."
..................................................................................

Desember,
Beberapa tahun lalu itu perkenalanku dengan nya. Saat bersaling sapa dan mengenalkan nama satu sama lain, dengan menyunggingkan senyum tipisnya dia tetap manis, fikirku. Setelah perkenalan itu aku tak saling sapa, tentu saja aku ini gadis pemalu, rasanya setiap bertemu dengan makhluk berjenis laki-laki membuatku malu dan bingung harus berkata apa.

Suatu saat terlintas dalam fikiranku emangnya kamu akan bersikap seterus itu Far? Ahh iya kenalkan namaku Fara, aku akan bercerita tentang kisahku yang menurutku sebenarnya bodoh. Maklum saja untuk ukuran seperti diriku mencintai seseorang itu sulit, bahkan teman terdekatku pernah bilang "kamu gak normal ya, mana lelaki yang kau sukai, aku tak pernah melihat bahkan mendengar ceritamu tentang seseorang lelaki."

Dengan berjalannya waktu, lambat laun perasaan itu muncul dengan sendirinya. Kupikir ini hanya perasaan kagum, karena karena kebersamaan yang penuh dengam cerita dan tawa, aku pendengar yang baik untuk dirinya, memberikan respon balik ketik ia bercerita, menyenangkan sekali rasanya. Dalam kesendirian aku merenung tentang perasaan kagum ini, benarkah ini hanya perasaan kagum semata atau memang kamu menyukainya atau bahkan kamu sudah jatuh cinta? Aku meyakini bahwa aku mencintainya dalam diamku, memikirkannya dalam disetiap detik, bahkan dalam tidurpun ia selalu menemani mimpi indahku. Kurasa aku memang gila, bahagia jika notifikasi berdenting, padahal dia perhatian pun tidak isi dalam chat itu hahaha, ku katakan lagi jatuh cinta itu gila iya kan? Kalian juga pernah mengalami hal sekecil ini.

Satu tahun pertama sudah aku melewati bersamanya, tanpa ada ikatan serius, ku rasa ia hanya menganggapku teman yang baru, yang memang cocok dijadikannya teman cerita dan tawanya. Ahh iyaa ada yang terasa sakit, ketika ia bercerita tentang rasanya pada wanita lain, aku mencoba biasa saat itu, dan mungkin ia tak tahu tentang rasa patah hatiku kala itu.

Tentang waktu, Tuhan punya cara sendiri mengubah perasaan, menyadarkan bahwa kamu jangan terlalu larut mencintainya, merinduinya yang kamu sendiri tak tahu dia merinduimu atau tidak. Sebelum aku melepas perasaan cinta diamku, dan biarkan ia menjadi rinduku setiap saat. Ia memberikan sejuta bahagia dan senyum, melakukan hal-hal yang kecil tapi romantis untukku, yang kuyakin dia pun tak sadar melakukannya. Untukku ini hal pertama yang pernah aku rasakan, dan semua yang ia lakukan meruntuhkan perasaan yang akan ku lepaskan. Aku hanya berdoa pada Tuhan, aku melepasnya dan biarkan rindu saja yang menemani hari-hariku. Sungguh kawan kalian jangan sepertiku, yang mencintai dalam diam berawal dari kekaguman, karena ketika rasa sakit itu tiba kamu juga yang harus menyembuhkan luka itu sendiri. That's stupid! Iya kan?

Untuk kalian yang pernah merasakan jadinya aku, yang hanya dianggap seorang teman, seorang yang mendengar ceritanya, keluh kesahnya tentang ia dihadapkan wanita lain, apa perasaan kalian?

Pesan : Ketika kamu mulai mengagumi, kagumi dengan wajar, jangan terlalu jatuh terlalu dalam. Pastikan dihatinya tidak ada wanita lain, saat itu kamu boleh mencintainya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BERBICARA TENTANG KISAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang