"Mari kita lihat —kurasa dua puluh spank akan cukup"
Mulut Jungkook ternganga. "Apa? di sini?" suara naik satu oktaf.
"Ya, di sini." Taehyung menatapnya dengan hati-hati. Menampar bokong padat Jungkook selalu membuatnya mengeluarkan isakan rapuh dan rentan. Mereka bisa tertangkap basah dan Jungkook pastinya sudah hilang akal saat hal itu terjadi. "Kookie, kau tahu kau bisa selamat jika kau mengucapka—"
"Tidak, aku—" Suaranya sudah lemas. Taehyung menyadari bahwa iris Jungkook membesar.
Oh.
"Oh dear," Seolah ia merasa simpati, Taehyung mendesah ringan. "Ini seharusnya jadi hukuman, anak muda. Kau tidak seharusnya menikmatinya. "
"Aku sangat ingin dimaafkan, Pater Kim," balas Jungkook, syrupy sweet. "Bisa dibilang aku sangat menginginkannya."
"Then come here, dear, lepas celanamu." Jungkook patuh dengan sigap, ia berlutut diatas lantai dingin. Dengan hasrat yang membuncah, ia mengatur posisi dipangkuan Taehyung. "Pelan-pelan, sayang, jangan melukai dirimu sendiri," Taehyung menyeringai, membelai kepala Jungkook. "Kau hanya cukup terluka dengan yang kulalukan nanti."
"Yes," bisik Jungkook, melebarkan pahanya dan memperlihatkan lubangnya yang basah. "hurt me."
"Bocah nakal," gumam Taehyung, menurunkan tangannya ke pantat Jungkook yang indah, kemudian menamparnya keras-keras. Jungkook merengek, melempar kepalanya ke belakang. "Jalang kecil yang kotor dan serakah." Telapak tangan Taehyung seolah jadi cambuk panas di kulit Jungkook. Ketika Taehyung menampar pantatnya lagi, tubuhnya terkaget hingga ia menangis dan tersedak. Kacamata terlepas dari hidungnya dan jatuh ke lantai, tetapi dia terlalu sibuk untuk peduli. Penisnya begitu keras, pre-cum menetes di jubah Taehyung, cock ring yang ia pasang menekan spermanya agar tidak keluar.
"F-f-father I'm sorry," Jungkook merintih, bergerak gelisah dipangkuan Taehyung, mencari cara untuk menggesekan penisnya. Mendapatkan kenikmatan.
"Kau membuat jubahku kotor," kata Taehyung. Dia tidak akan bisa menatap para stylist seminggu kedepan, tapi saat ini dia tidak peduli. Yang bisa ia fokuskan hanyalah bocah cantik dan horny yang sedang menggeliat di pahanya. "Apa kau suka itu? Menodai pakaianku dengan precum, like the naughty slut you are?"
"Yes!" Jungkook mendesah ketika Taehyung menamparnya lagi. "Lebih keras, p-please, persetan—"
Taehyung tertawa kecil saat ia menarik yang tadi bermain dengan adik kecil Jungkook, Meknikmati desahan berantakan yang dikeluarkan dari bibir dosa empunya. "Oh my, kau needy sekali. Bisa-bisa desahanmu mengalahkan jalang sungguhan, Jeon." Taehyung memberikan lebih banyak tamparan secara berturut-turut, rasa sakitnya langsung terasa hingga ke penis Jungkook. "Kau tidak seperti orang yang menyesal akan perbuatannya— justru kau suka jadi pendosa dan dihukum."
"K-kalau begitu jadikan aku anak baik," erang Jungkook, lalu berbisik seduktif . "Make me be your good boy."
__
((I have no idea why i wrote this sucks semi-smut chapter))
Antara akan dilanjutkan sama dihapus, tp entah kapanau revoir luv!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sin Confession | v.k
أدب الهواة[Rate M] Mengenai Jungkook yang melakukan pernyataan dosanya pada sang Pastur, Kim Taehyung. 🔞 Priest kink ; Roleplay ; Dirty talk