II

13 0 0
                                    

Akhirnya aku dan kak Mark pergi ke taman, beruntungnya taman itu sedang sepi jadi bisa nenangin hati dulu.

Untuk kakak laki – laki itu pasti identik dengan dia tidak perhatian dan lebih mementaskan gamenya sendiri atau hal lainnya, tapi kakakku beda, dia itu orang nya perhatian banget, beda banget dari kakak-kakak pada umumnya, jadi semisal aku lagi sedih pasti aku cerita ke kak Mark.

Sampai di taman yang sepi tangisanku sudah mulai reda, "kenapa kok nangis? Udah jangan nangis ya" kak Mark mulai memelukku agar tidak nangis terus. Kak Mark mulai melonggarkan pelukannya, aku mulai menceritakan kejadian – kejadian yang tadi, "kak tadi aku lihat ada Changbin dan Rose berdua – duaan, sebenernya aku udah tahan, tapi pas mereka mulai suap – suapan aku udah nggak kuat, dan banyak banget rumor tentang mereka dari teman – temanku kalau mereka pacaran"
"oh... Jadi sejak saat ini kamu suka sama Changbin?. Kalau dipikir – pikir, Hyunjin pernah merasakkan seperti itu, tapi dia tahan. Kakak cuma mau ngasih tahu ke kamu, kalau sebenarnya Hyunjin itu suka sama kamu, tapi sayangnya kamu udah suka sama Changbin, jadi rasa sayangnya Hyunjin ke kamu suadh bukan rasa sayang untuk memiliki, tetapi rasa sayang sebagai sahabat. Kakak yakin kalau sebenernya Felix pasti sakit banget pada saat melihaty kejadian itu, tapi Hyunjin lebih sakit lagi" aku nggak nyangka dengan omongannya kakak kalau   ternyata Hyunjin suka denganku, "kak jadi Jeno pernah suka denganku?" tanyaku tidak percaya
"iya, sampai sekarang dia masih suka sama kamu" rasanya aku merasa bersalah, tapi kenapa dia selalu mendukung aku untuk dekat dengan Changbin?.

Selesai itu aku langsung masuk ke sekolah untuk belajar, tapi disaat mulai pelajaran olahraga, aku nggak ikut belajar olah raga, melainkan aku duduk di kursi kelas dengan muka menunduk ke meja dengan muka penuh dengan air mata.
Saat aku sedang ada di kelas sendiri, tiba – tiba Hyunjin datang ke kelasku, "Felix!! Ayo" 
"aku nggak mau hiks...hiks..."
"kamu nangis?"
"memang menurut kamu apa?" dia langsung masuk ke dalam kelas dan duduk di sebelah kursiku yang kosong, "udah jangan nangis terus, lebih baik kamu cuci muka, dan belajar olahraga ya? Biar nggak ketinggal pelajaran"
"hmm" jawabku dengan mengangguk – angguk kepala.
Selesai di toilet aku dan Hyunjin segera ke lapangan untuk belajar pelajaran olahraga.
​Saat persiapan pulang, tiba – tiba ada pengumuman dari wali kelasku, "anak – anak minggu depan hari senin akan ada perlombaan. Ibu tulis dulu nama perlombaan nya" selesai menulis nama perlombaannya, semua murid memilih perlombaan nya masing – masing.  Di sana nggak ada perlombaan yang asik, jadi aku hanya menjadi pengembira nya aja.
Besok nya aku langsung pergi ke lapangan basket untuk menonton perlombaan basket. Di sana aku melihat ada Hyunjin dan Changbin yang sedang merebut bola basket.
​Selama ada di kursi penoton, aku dan teman perempuanku saling becanda, dan tiap Changbin lewat pasti mereka menggoda – godaku, otomatis aku bakal salting parah. Saat aku sedang becanda dengan mereka, tiba – tiba Changbin menatapku sambilo senyum - senyum, tapi tatapan nya bukan mengartikan kata kesal atau marah, tapi mengartikan kalau dia juga suka dengan aku. 

Selesai perlombaannya, aku dan yang lain pulang ke rumah nya masing – masing. malam – malam nya, kak Mark memanggilku, "Felix!! Ini ada teman kamu!!"
"iya bentar kak" aku segera ke bawah untuk bertemu dengan seseorang, ya kata kakak sih temanku, "siapa kak?"
"ini" aku perlahan – lahan mendekati orang itu. Kakakku langsung pergi ke dalam rumah lagi, sedangkan aku mulai untuk bercakapan dengannya yaitu Changbin, dia adalah orang yang selama ini aku sukai. Tapi kenapa malam – malam gini ke rumahku, padahal nggak ada janjian kerja kelompok atau tugas, tapi kenapa dia datang ke rumahku? "Lix aku mau ngasih surat ini untuk kamu" dia menyodorkan satu surat untukku, dalam hatiku seneng banget aku baru pertama kali di kasih surat oleh seseorang apalagi orang itu orang yang aku sukai, "tolong baca ya tapi jangan sekarang, nanti aja pas mau tidur"
"iya" jawabku, dia langsung pulang dan aku mulai menutup pintunya.

saat aku mau tidur, aku nggak lupa kalau aku harus baca surat dari Changbin, aku mulai membuka dan membaca suratnya.
'Hai. Aku tahu kok sejak minggu kemarin, kamu pasti marah dan sedih denganku, aku juga dengar dari teman – temanmu, kalau kamu suka denganku, akupun iya kalau aku juga suka denganmu, tetapi aku malu mengucapkannya, jadi aku ucapkan sekarang. Tapi maaf ya kita masih belum resmi pacaran, karean di sisi lain aku masih berpacaran dengan Rose, akupun pacaran nya juga itu di paksa olehnya. Aku ngak ngerti kenapa dia memaksaku untuk pacaran, tetapi aku akan terus berusaha untuk putus dari hubungan dia dan aku, dengan cara apapun aku harus putus dengannya, karena menurutku dia itu orangnya playgirl, jadi sejak sekarang aku udah ilfeel dengannya. Jadi itu doang yang aku mau bicarakan.'
Love Felix
"Jadi selama ini dia sudah suka denganku?"

Tbc
Maaf aq baru inget kl ini ceritanya bukan lanjutan dari 'tentang dia' ini ceritanya beda lagi, hehehe, maaf juga kl di cerita ini agak aneh karena ini karyanya waktu aku msh SMP dan skrng aq baru edit.
Kl yg seneng sama cerita nya tolong vote and comment ya biar aku semangan buat bikin cerita nya 👌

Tentang akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang