☆ۣۜۜ፝͜͜͡͡♚ Taks 2

604 23 0
                                    


Cup

"pagi princess abang"

Gracious terus mencium seluruh wajah adik nya. Dia tidak habis pikir dengan kakak nya yg kelewatan kaku itu. Bisa bisa nya dia tidak memberi tau kalau ara, adik nya sudah pulang.

"hi abang" rengek ara, gracious mesih berusaha membuat adik kecilnya marah.

"abang, ara mau mandi"

"yah udah, sini abang temenin" jawab gracious dengan nada cuek nya.

"hi abang, malu dong. Ara kan udah besar" ara mencoba mendorong bahu gracious. 

" iya deh iya, morning kiss abang dulu"

Ara mencium bibir gracious beberapa detik, hanya menempelkan bibir nya tidak melumat seperti yg di lakukan kakak nya aldrich.

" makasih princess, abang ke bawah dulu"

Setelah gracious keluar, ara segerah turun dari tempat tidur nya. Ia harus mandi lalu turun untuk serapan pagi dengan keluarga nya.
   
   
  Aldrich terus saja mendengar suara melengking delvin, adiknya itu tidak henti hentinya mengganggu aldrich yg kelewatan kaku itu.

" lo tau kagak kak, gua di colek colek gini sama banci depan" delvin memencet mencet perut kakaknya, sedang kan aldrich lansung menatap tajam delvin" gitu kak, geli kagak ?"

Aldrich tidak menjawab pertanyaan delvin, ia melanjutkan makannya dengan wajah datarnya.

Aldrich dengar delvin bicara, tapi pikiran nya terus saja berputar dengan adik kecilnya. Kenapa ara nya lama sekali turun ? Aldrich niatnya tadi mau menjumpai adiknya itu, tapi setelah ia melihat gracious mencium aranya, mood nya rusak dengan seketika.

"delvin, jangan ganggu kakak kamu" herry menuntun istrinya duduk.

" l love you mom " delvin mengedipkan matanya.

"love you too sayang " rose duduk di kursinya.

"hu baper delvin mom" delvin memegang dadanya, dengan wajah yg kelihat ingin muntah.

"jangan buat papa marah sayang" ucap rose, dengan lembut rose mengusap bahu herry yg sudah di landa cemburu dengan anak nya sendiri.

" iya sayang, aku tau kok. Cinta kita itu terlarang " jawab delvin dramatis.

Herry menatap tajam istrinya, sedangkan aldrich tidak ambil pusing dengan papanya yg kelewatan bodoh.

Gracious menggenggam tangan ara hingga ke meja makan, dengan sekali gendongan ara sudah duduk di kursinya.

"hi abang, ara kaget tau enggak! " kesel ara.

" l am sorry princess "gracious mengusap lembut adiknya, lalu ia duduk di samping delvin yg mesih mengedipkan mata nya ke rose.

Herry mengelus rambut putrinya dengan sayang, sudah tiga hari putri nya pergi untuk mengikuti perlombaan. Awalnya herry beserta ketiga putra nya tidak mengizinkan ara pergi. Dengan nakal ara membujuk opah Axton untuk membujuk aldrich kakak nya.

" gimana sayang, sukse ? "

"sukse dong pah, adek mas gitu loh" delvin menjawab pertanyaan herry dengan bangga.

Herry mendengus pelan" papa tanya putri papa,  bukan kamu! "

"ara males ngomong sama papa, papa aja jadi orang enggak peka" ketus delvin .

" udah dong pah, mas delvin nanti ara pergi sekolah bareng abang gracious " ara memasukan roti ke mulut nya.

Gracious mengigit pipi mulus ara gemes, hingga yg punya pipi memekik tertahan.

"hi abang, sakit tau " bentak ara kesel.

" enggak bisa gitu dong, kita kan satu sekolah buny. Ini nama nya melanggal perintah opah  axton. Mas enggak terima, titik. " ucap delvin yg sudah mencak mencak dengan adik satu satu nya itu.

"sirik lu dev, princess mau sama gua. Lu yg rempong gua lihat" jawab gracious ketus.

Aldrich menggeram tertahan, adik manis nya tidak melihat ia sama sekali. Aldrich menendang kecil kaki ara di bawah meja, hingga ara melihat aldrich takut takut. Aldrich tersenyum srmik menatap mata hijau adik manis nya. Ia tau ara selalu takut dengan nya, dan aldrich suka itu. Dengan begitu ara akan selalu menuruti perintah nya. 

" hemm ara sama kak aldrich aja" gumam ara pelan.

"apa buny, mas enggak denger"

"ara sama kak aldrich aja, kan bang gracious ada kulih pagi "

" princess PHP sama abang, abang marah " gracious melirik ara sinis.

"mata mu bang, mau gua colok tuh" bentak delvin .

 
  Ara mencium papa herry dan mama rose hingga ke dua kakak nya. "ara pergi, mah pah"

Aldrich menarik pinggang ara posesif  hingga mobil, membuka pintu untuk adik manis nya. Di perjalanan, ara menatap ke keluar jendela mobil. Sampai ia tidak sadar mobil sudah berhenti di depan area sekolah.

"lain kali, kunci kamar sayang. Jangan sampai bibir milik kakak sampai di sentuh setan yg ada di rumah" aldrich mengecup bibir ara lembut. 

" iya kak "cicit ara pelan.

"kakak! " bentak ara dengan kaget.

ara menahan nafasnya kuat dengan kedua tangan yg telah nahan kuat dada aldrich agar tidak menyentuh tubuhnya.

Kening aldrich berlipat bingung, matanya melirik kearah dua tangan ara yg berada di dadanya. 

" jangan di sini kak, nanti ada yg lihat" jawab ara gugup.

Aldrich menyeringai " so? Pulang sekolah kakak jemput, temanin kakak di kantor baby"

"kak.. "rengek ara dengan kedua mata yg sudah berkaca kaca.  

Terlihat jelas sedang menahan senyum, aldrich mengangkat sebelah alisnya menggoda.

"adik kakak mau apa, peluk, cium atau... "

"ara mau keluar dari mobil kakak" bentak ara.

"jangan pulang deluan, nanti kakak jemput "

Setelah ara keluar dari mobilnya, aldrich melaju cepat meninggalkan pekarangan sekolah.






╰┄─➤⛨.ཻུ۪۪⸙DOVREI SMETTERE ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang