Karena kedai itu membuat Bangchan dan Minho bertemu.
.
.Bangchan Side
Aku berjalan Di antara jalanan yang basah karena ulah sang hujan,ku tengok dalam beberapa jarak sebuah kedai minimalist menarik atensiku untuk mendekat. Otakku otomatis berputar mengingat kejadian yang membuat hatiku sakit beberapa waktu yang lalu.
Melihatnya dengan orang lain setelah putus beberapa hari denganku,lalu dengan mudahnya ia menggandeng orang lain di depanku. Aku tau betul,aku tak berhak lagi melarangnya. Tapi kepergiannya seakan mengambil separuh dari jiwaku.
Aku menggeleng pelan untuk mengusirnya dari otakku, lalu Ku langkahkan kaki ke arah kedai yang di dominasi warna kuning cerah yang seakan bersinar di tengah gelapnya malam. Di sana aku melihat seorang pemuda mungil yang memakai celemek serta kemeja biru muda kebesaran, terlihat tangan putinya tengah menangkup pipinya. Mungkin ia bosan karena kedainya sepi. Ya siapa yang sudi berjalan-jalan di tengah malam yang dingin ini kecuali aku tentunya.
"Mau coffee kak?"
Aku mendongkak ketika telingaku menangkap suara halusnya. Pegawai kedai itu memang ramah tanpa curiga tersenyum kepadaku yang tak ku balas tentunya,siapa yang mau membalas senyuman saat suasana hatinya sedang tidak baik.
"Boleh" ucapku lalu mendudukan diriku di kursi biru khas kedai di sana.
Tak lama pria itu datang setelah membuatkan coffe pesananku.
"Satu cangkir coffe panas untuk orang yang sedang patah hati."
Aku hampir menjatuhkan rahangku saat mendengar perkataannya barusan. Hey siapa dia? Apakah dia seorang peramal? Ya, ku akui celetukannya memang benar. Aku sedang patah hati.
"Wajah orang yang patah hati itu sedikit gampang di tebak, dari cara dia menatap lawan bicaranya dan dari cara dia berbicara yang sedikit irit."
Jawabannya kali ini terlihat sedikit membuatku percaya.
"Apa aku terlihat seperti itu?" Aku menatap manik kelam itu dalam-dalam.
Si mungil hanya mengangguk dengan cengiran manisnya yang hampir membuatku gemas.
"Kaka bisa cerita kalau kaka bersedia. Oh iya aku Lee Minho. Salam kenal"
Aku kembali terkejut ketika dengan mudahnya Pria manis itu memperkenalkan dirinya padaku. Ya itu mungkin normal, tapi bukankah itu hal yang tak biasa dilakukan oleh orang kebayakan sekarang ini. Mungkin jika dia orang lain maka ia tak akan sepercaya ini padaku. Ya seseorang bisa saja mengaggapku sebagai orang jahat.
"Kaka melamun? Apakah patah hati kaka separah itu?"
Aku menggeleng saat suaranya kembali terdengar. "Aku hanya merasa terlalu canggung untuk sekedar bercerita dengan orang asing"
"Aku bukan orang asing. Kaka sudah tau namaku, sekarang hanya aku yang tidak tau nama kaka"
Aku menggaruk belakang leherku lalu tersenyum konyol,benar juga,dia bahkan terlalu ramah untuk seukuran orang yang baru ku kenal. Mungkin karena kecerewetannya membuat dia terlihat berbeda di mataku.
"Aku baru saja melihat mantan pacarku dengan pria lain" Entah setan dari mana yang membuatku bisa-bisanya menceritakan hal pribadi padanya. Minho nampak terkejut dengan wajah yang masih mengguratkan rasa penasaran.
"Lalu hati kaka sakit?" Jawabnya lembut. Aku hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Dia bukan tanggung jawab kaka lagi. Tuhan memisahkan kaka dengannya adalah hal yang terbaik" ada senyuman di balik perkataannya,sehingga membuat desiran hangat menerpaku.
"Kenapa begitu?" Ucapku penasaran dengan jawaban Minho.
"Jika dia yang terbaik dia tidak akan pergi."
Detik itulah aku baru menyadari dan membenarkan semua jawaban namja bermata kucing di depanku ini. Benar yang terbaik tidak akan pergi.
"Ahh. Aku mengerti Terimakasih Minho-ssi" aku tersenyum bukan senyum paksaan namun kali ini tulus dari lubuk hatiku.
Si mungil hanya tersenyum dengan mengalihkan pandangannya, ada rona merah di pipi gembilnya. Dapat ku tebak dia tengah blushing.
Aku terkekeh lalu mengusak rambut coklatnya gemas. Dia, Lee Minho seakan mengembalikan duniaku. Ya walau kesan pertamaku dengannya tidak terlalu buruk.
Ku rasa aku harus rajin mengunjungi kedai ini.
Fin
Cukup tekan bintang+vomment maka saya akan terus lanjutin ff ini. Makasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
Encuentrame-Banginho✔
RandomJust about the collection of banginho stories Dom! Bangchan Sub! Minho