Podemos volver

1.2K 113 48
                                    

  Karena kita tidak tau sepintar apa dunia menguntai cerita kita


Tentang Bangchan dan perasaannya serta Minho dengan penyesalannya
.
.
.

Senin,17 Desember 2018

Sang angin menerpa pohon Mapel dengan hebat sehingga membuat helain daunnya berjatuhan. Dua anak Adam yang berada di bawahnya seakan tak terusik ketika beberapa helai daun itu berjatuhan menimpa tubuh keduanya,mereka benar-benar terlalu terhanyut dengan dunianya. Ngomong-ngomong saat ini mereka sedang membolos sekolah,terlihat dari seragam yang masih melekat di tubuh keduanya.

"Kalau nanti Kakak udah keluar dari sekolah jangan genit-genit loh ya." namja Aussie itu bergumam memecah keheningan disertai kekehan kecilnya. Sedangkan yang diajak bicara hanya mengacungkan bahunya acuh dan kembali pokus pada Novel di tangannya.

"Kaka lagi ngomong sama kamu loh No" ucap Namja bloonde itu tak mau menyerah membuat sahabatnya angkat bicara.

"Iya Kak aku denger kok"

"Kalau sama kakak jangan sambil natap buku dong,emang buku itu lebih penting dari pada kakak?"

Minho atau Namja yang sedari tadi pokus pada Novelnya itu menyerah,lalu meletakan buku tebal bersampul biru langit itu di atas pahanya.

"Kakak tau ga?"

"Apa?"

"Aku tuh kalau ngobrol sambil natap kakak itu ga kuat"

"Kenapa gitu?

"Pipiku panas"


🌿🌿🌿

Kamis,20 Desember 2018

"Kak!"

Bangchan menengokan kepalanya menatap sahabat kecilnya yang berlari pelan dengan kertas putih di tangannya.

"Jangan lari-lari dong,ada apa hm?" Pria Aussie itu terkekeh lalu mengacak-ngacak surai madu sahabatanya.

"Lino di terima jadi anggota Osis di sekolah!" Pria bermata kucing itu memekik senang,sehingga ikut membuat lengkungan sabit di mata sipit Bangchan muncul,siapa yang tak ikut senang melihat orang yang ia suka bahagia,orang yang Bangchan suka? Ya Bangchan menyukai Minho,lebih dari sekedar sahabat.

Dan Minho tak mengetahui itu.

"Lee Minho?"

Keduanya memutar kepalanya otomatis dan menemukan Lelaki dengan Almamater khas Osis yang memanggil Minho di sana.

"Kak Jongin!" Lelaki Lee itu kembali memekik senang lalu mengikis jarak dari Chan.

Keduanya terlibat topik lalu berjalan meninggalkan Chan di belakang yang tersenyum paksa.

"Mungkin itu terlalu penting."

🌿🌿🌿


Selasa,1 januari 2019

Bangchan meletakan beberapa alat praktek yang barusan ia kerjakan.

"Chan kantin ga?" Ucap Changbin salah satu Sahabatnya dengan satu lengan yang merangkul bahunya,

"Ga ah nanti aja" Namja Aussie itu terlalu sibuk membereskan sisa-sisa bekas praktek yang masih terlihat berantakan di atas mejanya.

"Oh iya gua lupa,lu pasti lagi nunggu adek kelas manis itu tuh"

Encuentrame-Banginho✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang