Podemos volver 2

870 107 41
                                    

Aku akan terus menjagamu sampai matahari berkata "besok aku akan terbit dari barat"
.

.

.

Saat ini di Korea tengah memasuki Musim Salju,pria manis itu berdiri dengan mata yang menelisik di sekitar lautan manusia yang berlalu-lalang dengan seragam sekolah yang terbungkus oleh mantel masing-masing.

"Kak Jongin!"  Pria yang dipanggil itu menarik sudut bibirnya dan mengarahkan kakinya ke si pemanggil.

"Ho,nungguin saya ya?" Minho mengangguk antusias, Jongin menarik sudut bibirnya lalu melayangkan tangannya hendak merangkul pundak sempit yang lebih muda.

"Ayo pulang bareng"

Mereka berdua berjalan menuju gerbang sekolah,saat tengah berjalan,pandangan Minho dan Chan yang saat itu tengah berjalan juga menuju gerbang tidak sengaja bertubrukan. Ada sedikit tidak rela ketika melihat namja bule itu tak menyapanya,Pria itu nampak acuh seakan mereka tidak pernah bertemu sebelumnya.

"Ho? Kamu kenapa?" Tegur Jongin saat mendapati pemuda di sampingnya sedikit murung.

"Gak papa kok Kak"

🌿🌿🌿

Chan mengusap wajahnya kasar,Ia menatap pantulan kaca di hadapannya. Ada terbesit rasa sakit ketika melihat senyuman orang yang ia sayang tersenyum karena orang lain.

Keputusannya untuk menjauhi Minho adalah yang terbaik,pria manis itu berhak bahagia,tentu tanpanya.

Karena orang memang benar,Cinta itu butuh pengorbanan. Dan Chan yang mengorbankan perasaannya demi perasaan Minho terhadap Kakak kelasnya.

🌿🌿🌿

Malam itu,Minho menatap ponselnya dengan minat,bibir mungilnya tertarik menandakan ia tengah tersenyum,suasana hatinya tengah bahagia,bagaimana tidak,pasalnya Jongin mengirimkan pesan untuk memintanya agar menemaninya keluar rumah.

'Tingg'🔔

Notif handphonenya berbunyi menandakan pesan masuk,

|Kak Jongin♡🐻

|No,aku sudah di depan rumahmu
                                                          Read

Minho segera menyambar mantel biru lautnya, lalu membuka pintu rumahnya dengan brutal sampai ia lupa pamit kepada ibunya.

Pria manis itu dapat melihat Jongin dengan Jacket berwarna gelap yang tengah duduk di atas motor Ninjanya sehingga membuatnya benar-benar terlihat tampan dari sebelumnya.

"Eh Ho,ayo berangkat" Ucap Jongin sebari memakai helmnya,sedangkan Minho hanya tersenyum kikuk sebari ikut menaiki motor Jongin juga tak lupa memakai helmnya.

Motor mereka memecah jalanan kota Seoul yang terlihat sepi,demi Tuhan hanya orang tertentu yang sudi keluar rumah di tengah cuaca sedingin ini.

"Ho pegangan, Kakak ngebut nih"

"I-iya Kak" pria Lee itu bisa merasakan pipinya menghangat ketika kedua tangannya berhasil mengalung sempurna di perut Pria tampan tersebut.

Motor Jongin terparkir di sebuah toko Perhiasan yang bagian depannya terlihat sederhana namun berbanding terbalik dengan keadaan di dalamnya.

Encuentrame-Banginho✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang