forE:VER

1.7K 122 14
                                    

TYPO MY TYPE_

Baca do'a dulu... play musiknya baca ffnya😄
And happy reading💕💕💕

🌹🌹🌹


Di sinilah dua orang itu, ada jutaan detik yang terbuang hingga mereka kembali berada di ruangan yang sama. Pun sudah beberapa menit berlalu tetapi keduanya masih betah saling diam. Jika kalian bertanya di mana si kembar, maka dua bocah itu sedang bermain dengan paman-paman tahanan yang lain.

Sehun membuang nafasnya, sepertinya canggung dan kesunyian ini tidak akan berakhir jika ia bertindak pasif. "Mengapa diam?" tanyanya.

Sehun mengernyit saat tak mendapat respon, sepertinya pria bertelinga yoda di sampingnya ini sedang melamun. Sehun menepuk bahunya, Chanyeol terkejut dan menoleh ke arahnya. "Kau melamun?"

"A-tidak, eumh-Ya?" Dia linglung.

Sehun tersenyum. "Tak usah terlalu canggung denganku,  maaf tadi pura-pura tak mengenalimu."

Chanyeol terdiam, rasanya ditampar kenyataan. Sehun yang ada dalam bayangnya dan Sehun yang benar-benar nyata itu berbeda. Mungkin pikiran buruk itu bersumber dari Joy, dan Chanyeol yang pada dasarnya tak mengenalnya percaya lalu menganggap Sehun benar-benar buruk dan penuh tipu muslihat.

Padahal sejatinya Sehun adalah seseorang yang lembut dan sangat penyayang. Dan dari jarak ini Chanyeol bisa melihat betapa wajah itu berusaha menyembunyikan rasa sakitnya dengan baik-baik saja. Senyumanya memang menggetarkan hati Chanyeol tapi disaat bersamaan juga membuat Chanyeol merasakan sisi lainnya memberontak  menyalahkannya atas kejadian masa lalu.

Akhirnya Chanyeol hanya tersenyum, ia tidak menemukan kalimat yang tepat untuk ia berikan menjawab pertanyaan Sehun. Ia pun menunduk, tak ingin melihat wajah Sehun, terlalu banyak rasa bersalah menghakiminya sekarang.

"Apa kabar, Chan?"

"Baik," jawabnya singkat.

Sehun mengangguk, jujur saja ia sangat gerogi dan bingung sekarang. Namun sebisa mungkin ia menahan semuanya dan bersikap biasa saja. Apalagi ia harus menyembunyikan luka dan rasa rindunya, menghirup udara yang sama dalam jarak sedekat ini sangat ingin rasanya Sehun memeluk dan menangis melepaskan rindu dan sakit yang ia tahan selama ini.

"Maaf."

"Ya?" Sehun terkejut.

"Maaf."

"Maaf?"

Chanyeol melihat ke arahnya, Sehun terkesiap memdadak mata sipitnya membola. Chanyeol tersenyum. "Maafkan aku, kau pasti sangat menderita setelah hari itu."

Sehun menurunkan pandangnya sambil tersenyum,  ia kemudian menggeleng. Memandang ke lain arah untuk menghindari tatapan Chanyeol. "Tidak juga," jawabnya pelan.

"Sehun, aku..." Chanyeol kehilangan kata untuk melanjutkan kalimatnya. Apalagi saat matanya memandang bagaimana indahnya wajah Sehun yang kini menoleh ke arahnya. Ia tak tahu bagaimana sistem hatinya yang kini bergetar, ia terpesona dan mungkinkah juga ia jatuh cinta?

"Apa?"

"Kau indah..." ucapnya tanpa sadar

"Huh?"

Chenyeol menggelengkan kepalanya, ia tersadar dan suasana semakin canggung. Memandang ke arah lain ia mengusap tengkuknya, ayolah ke mana Chanyeol yang setengah mati membenci Sehun dulu?

Sehun sendiri merasakan perasaannya membuncah, Chanyeol tak memperhatikan saja pipinya memerah karena dibilang cantik. Padahal seharusnya itu biasa, mengingat banyak yang sering menggodanya. Namun dengan Chanyeol semua berbeda. Sehun bahkan tak bisa membenci pria itu, dan parahnya masih menginginkannya kembali?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLUE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang