Keesokan harinya
Intan melakukan aktivitasnya kembali yaitu sebagai seorang pelajar.
Bu, jaga diri baik-baik yah, intan pamit! Mencium tangan
Tenang saja anakku, hati-hati nak" mencium pipiDalam perjalanan, intan melihat anak kecil di tepian jalan, ia termenung dan kelaparan.
Dek, ini ada sepotong roti untukmu, ibuku yang membuatkannya untukku, tapi tak apa kau makan saja, habiskan yah, kakak pergi sekolah dulu"memberikan sepotong roti dan tersenyum
Terima kasih banyak, suatu saat kau akan bahagia ka, kau harus percaya itu! Sahutnya menatap tajam
Hemm, iya dek, kalau begitu Kakak pergi dulu yah "terheran-heran
Dalam perjalanan nya menuju sekolah dan sesampainya di sekolah intan terbayang kata-kata anak kecil yang ia beri sepotong roti itu.
Entah apa yang ada di benak anak kecil tersebut sehingga mampu mengatakan hal itu seolah ia mengetahui segalanya tentang intan dan keluarganya.Terkadang orang lain seperti keluarga sendiri
Dan keluarga sendiri seperti orang asing
"Catatan"Pelajaran berlangsung, intan merupakan siswi berprestasi, banyak orang kagum terhadapnya. Ia teliti dalam mengerjakan soalan dan mampu beradaptasi dengan siapapun, bergaul dengan siapapun. Termasuk teman sebangku intan bernama kasih
Ia sangat menyayangi intan begitu juga dengan intan, satu sama lain seperti adik Kaka, namun intan tidak pernah cerita apa-apa pada kasih sehingga kasih selalu bertanya
Tan, kamu hebat, tidak ada masalah apapun dan hidupmu bahagia, hari-hari ku melihatmu ternyum bahagia kepada semua orang, lain denganku yang selalu bercerita panjang lebar terhadapmu dan membuatmu berisik dengan segala ocehan ku! Ujarnya
(Kasih maafkan aku, bukannya aku tak punya masalah, namun masalah ini terlalu besar untuk di ketahui banyak orang dan ini bukan suatu pembicaraan yang harus di ceritakan) Kata intan dalam hati
Apa yang kau fikirkan kasih kau kan sahabatku, ceritakan segala keluh kesahmu aku akan mendengarkan dan membantu mencari jalan keluar untukmu, aku senang mendengarkan ceritamu" terbata-bata dan menutup segala kenyataanIntan banyak di gemari banyak orang termasuk gurunya, bukan karena parasnya saja yang cantik namun hatinya pun baik, ia selalu membantu orang yang berada di sekitarnya.
Bel istirahat berbunyi intan dan kasih pergi ke kantin untuk beristirahat, namun intan mendengar suara memanggilnya.Tan! Ujar seseorang
Kamu, siapa dan dari mana kau tau namaku" jawabnya heran
Tentu saja aku tau namamu, kau siswi berprestasi di sekolah ini, oh iya perkenalkan namaku Raden Adam Malik, panggil saja aku Adam, senang berkenalan denganmu intan, boleh aku ikut beristirahat denganmu dan juga temanmu "menjulurkan tanganSenang berkenalan denganmu juga, oh iya boleh boleh! Gugup
Adam adalah seorang pelajar kelas XII sedangkan intan pelajar kelas XI, ia merupakan seorang laki laki yang aktif dengan kegiatan bermain gitar, basket dan juga mengikuti kegiatan keagamaan.
Selama ini Adam selalu memperhatikan intan, namun tekadnya belum mampu untuk sekedar menyapanya, karna sifatnya yg cuek dan sedikit jutek, membuatnya gugup terhadap perempuan yang belum di kenalnya. Namun kali ini Adam memberanikan diri untuk mendekati intan karna dorongan teman-temannya.
Sebenarnya sifat Adam baik, ia juga mampu terbuka terhadap orang yang di kenalnya tidak dengan orang lain, mungkin orang lain memandangnya jutek dan jahat.Karna selalu ada pepatah
Wajahmu takkan menentukan kondisi hati mu
Maka ketahui isinya sebelum mengoreksi luarnyaIni untukmu "memberikan secangkir teh hangat
Terimakasih, ngomong-ngomong kamu kelas berapa sejak kapan kamu mengenalku" tanyaku
Aku kelas 12 dan aku mengetahuimu sejak kamu duduk di bangku kelas 1" sambil meminum teh
Maafkan aku ka, aku tidak tau! Kaget
Dan namamu kasih kan kau teman karib nya intan" melirik kasih
Iya ka, aku temannya" kata kasihBel masuk berbunyi
Kasih dan intan pergi meninggalkan Adam di kantin, karna sudah menjadi kebiasaan mereka masuk tepat waktuKalau begitu aku dan kasih akan pergi masuk ke kelas, bel masuk sudah berbunyi" ujarku
Baiklah, kau belajar dengan semangat yah! Tersenyum manis
Hem...Baiklah ka terimakasih" malu dan berlariPembelajaran di mulai kembali, semua murid belajar dengan tekun dan penuh semangat
Hingga pelajaran selesai dan bel pulang berbunyi.
Adam menghentikan jalannya untuk pulang bersamanyaAyolah ikut bersamaku" katanya sambil mengendarai motor
Tidak usah, Aku akan jalan sendiri saja" menunduk malu
Ayolah kau tidak mau membantu ku, aku akan ke toko buku membeli novel, tolong bantu aku mencarinya ! Nada memohon
Hem...ya sudah aku ikut denganmu " menaiki motorIntan selalu ramah terhadap siapapun walupun keadaan tidak sebanding dengan senyumannya, ia selalu menutupi kenyataan agar orang lain melihatnya selalu bahagia
Yah... Intan bahagia di luar rumah
Sesampainya di toko bukuTan, tolong Carikan buku yang berjudul
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin ~karya tereliye
Itukan "ujar intan dalam hati
Mana sudah kau temukan" katanya memanggil
Sudah, ini buku mu" berjalan menuju Adam
Mbak, beli buku ini, terimakasih! Katanya kepada penjual
Ini bukunya, sama sama" kata penjualMereka berdua berjalan keluar menuju motor yang di parkiran
Ini buku untukmu" memberikan bukunya kepada intan
Loh ko, itukan buku yang kamu cari, kenapa kamu berikan kepadaku! Jawabnya heran
Sebenarnya hobiku bukan membaca novel, aku tau selama ini kau menginginkan novel ini dan kau gemar membaca bukan, ambillah ini ku belikan untukmu" tersenyum
Tapi" gugupnya
Cepat ambil, setelah ini aku akan mengantarmu pulang, sudah hampir sore! Menyalakan motor
Ya sudah aku terima pemberianmu ,terima kasih ka Adam" katanya gugup
Iya sama-sama intan !sahutnyaDalam perjalanan pulang, intan merasa bahagia karena ada seseorang yang seperti kakaknya, dan intan terbayang akan kata-kata anak kecil itu.
Sampai di rumah
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴀᴋᴀɴ ᴋᴜ ᴘᴇʟᴀᴊᴀʀɪ ꜱᴇᴍᴜᴀɴʏᴀ ᴅᴀʀɪᴍᴜ ɪʙᴜ
RomanceSinopsis 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒏𝒊𝒕𝒂 𝒌𝒖𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒍𝒂𝒏𝒊 𝒎𝒂𝒔𝒂 𝒎𝒖𝒅𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒉𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒌𝒂𝒉 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂𝒊 𝒂𝒏𝒂𝒌, 𝒄𝒐𝒃𝒂𝒂𝒏 𝒅𝒆𝒎𝒊 𝒄𝒐𝒃𝒂𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒍𝒂𝒍𝒖𝒊 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒕𝒊 𝒊𝒌𝒉𝒍𝒂𝒔...