1

8 2 0
                                    

Semilir angin malam menerpa wajah Seorang Gadis yang sedang duduk di Balkon Kamar nya, memandang bulan dan bintang yang menerangi Bumi. Memberi beribu - ribu ke indahan, Bintang berhamburan Bulan Sabit bagai sebuah senyuman. Di atas sana Bulan tersenyum, tapi tidak dengan Gadis itu. Beribu - ribu beban dia panggul sendiri. Bahkan beban itu berikan oleh seseorang yang paling dia sayang.

Tring... Handphone Starla bergetar, Tertera nama Purnama yang menelepon nya.

"Hallo!"

"langit nya lagi bagus Star, banyak bintang nya."

"iya, gue juga lagi liat di balkon,"

Hening... Angin malam membiarkan mereka diam seketika.

"Purnama, gue nginep di Rumah lo ya?"

"Besok aja Star, udah malem gue jemput nya."

"Please,"

Purnama tau apa yang dirasakan gadis itu ketika dia berubah menjadi sangat seperti wanita, tidak seperti sebelumnya yang kalau bicara seperti layaknya laki - laki.

"Iya udah, gue jemput. Tunggu oke jangan tidur dulu."

"Oke,"

Tut......

------------------------------

Tok.. Tok.. Tok..

Diketuknya pintu oleh Purnama.

Ceklek.... Seorang gadis langsung membuka pintu dan begitu antusias, memeluk pria di hadapannya.

Merasa heran, purnama mengangkat dagu Starla. Dilihatnya luka dan lebam di wajah mulus gadis tersebut, matanya yang sembab, bibir nya yang bergetar, membuat Purnama jengah dengan tingkah Ibu dari gadis tersebut.

"Ayo, gue mau ke rumah lo," lirih Starla.

Purnama mengangguk dan mengajak Starla menaiki mobil nya.

"Lo tadi diem aja kan pasti?"

Starla mengangguk meng iya kan pertanyaan Purnama.

"Kenapa diem ajaa?? gue kan udah bilang, sekali - sekali lo harus berani lawan."

"Gue gak berani lawan orang yang udah susah payah lahirin gue,"

Purnama menghela nafas kasar.
"Yaudah, tapi dengan syarat lo harus kuat ya"

Starla mengangguk.

-------------------------------

"Purnama!!! Bangun lo!!! Woy!" teriak Starla karena kesal dari tadi dibangunkan tidak bangun bangun juga.

"Apaan si anjir, ini kan weekand." jawab Purnama sambil menutup muka nya dengan bantal.

"Ya lo tetep harus bangun, emang lo engga mau makan apa?"

"Enggak"

"Et dah lo, dasar siluman molor!" ketus Starla lalu pergi ke dapur dengan kaki yang di hentak hentakkan.

Starla asyik memasak menu kesukaan dirinya sendiri yaitu pancake, itu sangat cocok untuk breakfast.

Saat Starla sedang menuangkan adonan ke teflon, tiba tiba.....

Pletakk... Ada yang melempar anggur tepat di pipi nya.

Lalu starla menoleh, dan terdapat PURNAMA yang sedang tersenyum miring bak pembunuh.

"Apaan sih lo monyet!" kesal Starla.

"Dih, monyet teriak monyet."

"Ngapain lo disini hah?! Ganggu aja lo!"

"Kan elo yang nyuruh gue bangun kunyuk!"

"Dih, kunyuk teriak kunyuk."

"Itu kalimat gue, gausah tiru tiru."

"Bodo amat anying." ketus Starla sambil memutar bola mata dan kembali fokus pada kegiatannya.

Purnama duduk di meja makan sambil memainkan benda pipih di tangan nya, Ia mungkin sedang membalas pesan dari para fans nya yang super duper banyak itu.

"Woy, buruan dimakan. Main HP mulu lo."

"Iya anjir, bawel lo kaya emak emak." kesal Purnama.

"Masih baik lo gue masakin. kalo kaga, lo mau makan apa?!"

"Makan cinta dari para fans gue." jawab purnama asal.

"Ngawur lo monyet."

Tiba tiba Starla teringat suatu hal.
"Purnama, gue mau nanya."

Purnama yang sedang menyantap makanan pun tiba tiba menghentikan kegiatannya. "Apa?"

"Gue kan suka sama Nazriel, boleh ya gue nerima dia?"

Seperti ada yang menghantam di kerongkongan, Purnama langsung terbatuk.

Sontak hal itu membuat Starla kaget. "ehh, ini minum dulu." seru Starla menyodorkan minum.

Purnama menerimanya lalu meneguknya sampai tetes terakhir.

"Jangan terima." jelas Purnama yang membuat Starla membulatkan matanya.

"Loh, kenapa?"

Purnama bingung se bingung bingungnya.
"Karena gue suka sama lo" jawab Purnama asal.

Starla tertegun, dia benar benar tidak bisa mencerna ucapan Purnama.

"Heh, kenape lo?" tanya Purnama membuyarkan ke bungkaman Starla.

Starla mengerjapkan matanya berulang kali "Eh, gapapa kok."

"Udah tau kan, makanya gue ngelarang lo itu karena gue suka sama lo,"

Starla benar benar diam, bungkam. Tak tau harus berbuat apa.

Tiba tiba Purnama merangkum tangannya dengan tangan Starla, "Star," panggil Purnama.

Starla mengangkat kepalanya dan memandang manik mata Purnama yang hitam dan teduh.

"Lo mau jadi pacar gue?"

Ya Tuhan... Apa yang harus Starla jawab.... Starla tak pernah menyadari jika Purnama menyukainya, tapi yang harus Starla lakukan adalah, orang yang paling mengenal Starla adalah Purnama. Jadi Starla harus menerima Purnama, mungkin ini sebagai balasan selama dua tahun ini.

Starla menghela nafas "Mungkin ini terlalu cepat buat gue, tapi gue mau belajar untuk menerima lo sebagai Pasangan gue. Bukan sahabat gue," seru Starla dengan senyum manisnya.

"Jadi, lo nerima gue?"

Starla mengangguk, dan tiba tiba Purnama langsung membawa Starla kedalam pelukannya. "Mulai sekarang, jangan pernah segan untuk minta bantuan ke gue. Kalo lo sedih, gue akan selalu ada. Kalo lo gabisa tidur, gue bakalan angkat telepon lo meskipun itu jam 2 pagi. Inget, lo ga sendiri."

Starla mengangguk di dalam pelukan itu.

Mulai saat ini, STARLA dan PURNAMA ada sepasang kekasih. Bagaikan Bulan dan Bintang yang selalu berdampingan di langit malam.



________________________

Nah,,, gimana nih chapter 1 nya????

Pendek ya? Wkwkwk
Jangan lupa voment ya....😘

Please kasi bintang nyaaa untuk cerita ini.

Tunggu chapter berikutnya oke?

See you..❤❤❤


WHY YOU?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang