"Terkadang apa yang lo harapkan nggak seindah yang lo rasakan.
Nyatanya dia masih sama,masih dengan keegoisannya"
●●●●●●●"Cukup"ucap Jihan sambil menghempaskan tangan seorang lelaki yang sedari tadi memegang erat lengan tangannya.
Jihan pun melihat warna keunguan yang sudah melekat pada tangannya akibat genggaman kasar yang di berikan oleh laki laki itu.
Lelaki itu pun hanya memandang datar Jihan yang tengah meringis sambil mengusap ngusap lengan tangannya itu.
"Jauhi lelaki itu!"ucap Adryan singkat dan padat.
Jihan pun mendongak dengan raut wajah tanda bingung mendengar ucapan Adryan.
"Maksud kamu apa?siapa yang harus aku jauhi?"tanya Jihan.
"Rendy"ucap Adryan datar sambil memandang wajah Jihan.
"Untuk apa aku harus menjauhi dia,kita sudah putus dan kamu tidak memiliki hak apapun untuk mengatur ngatur hidupku."ucap Jihan menggebu gebu.
"Ohya....kalau kau tetap nekat,tunggu saja apa yang terjadi sayang"ucap Adriyan sambil mengelus wajah Jihan setelah itu pergi menuju kelasnya.
Jihan yang melihat kepergian Adryan pun segera menghembuskan nafasnya. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya dia pun tidak tahu.
Harapannya kali ini,semoga ancaman yang di berikan oleh Adryan hanyalah bualan dan tidak menjadi kenyataan.
🍁🍁🍁
"Gimana sama hubungan kalian?"tanya erlin pada Jihan yang sedang tidur di atas meja kantin.
Mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh erlin,Jihan pun segera mendongakan pandangannya dan menghembuskan nafas nya kesal.
"Hubungan siapa?"bukannya memberikan jawaban malah di sambut ulang dengan pertannyaan.
"Hubungan lo sama Adriyan lah"ucap Erlin lagi.
Sebenarnya Jihan sudah mengetahui arah pertanyaan yang di lontarkan oleh Erlin sang sahabat. Tetapi dia hanya ingin menanyakan kembali saja.
"Kenapa lo tanya itu?,lo tau kan gue sama dia udah putus lama"ucap Jihan .
"Yah tau si,tapi gimana yah....tuh orang masih obssesian nggak sih sama lo?"tanya erlin.
"Gue nggak tau,tapi dari sudut pandang gue sih kayaknya masih deh"jawab Jihan sambil menerawang kejadian kejadian saat dirinya mulai putus dengan Adryan hingga saat ini.
"Tadi dia nyamperin lo lagi nggak?"tanya Yuli yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka.
"Hmmm"jawab Jihan kembali ingin tidur tapi segera di cegah oleh Yuli.
"Trus apa yang dia bilang?"tanya Yuli menampakkan raut wajah keponya.
Kalian masih ingat kan dengan Jihan dkk,kelompok siswi SMA yang di juluki Mayat Hidup oleh Nevan dkk.
(Baca Nevan is A BADBOY)"jauhin Rendy"ucap Jihan sambil menirukan gaya bahasa Adriyan yang datar.
"Itu doang?"tanya erlin.
Erlin yang notabenya sangat dekat dengan Jihan bingung sekali dengan sifat mantan pacar sahabatnya ini.
Bagaimana tidak,Adriyan lah yang memutuskan sahabatnya terlebih dahulu tapi hingga sekarang dia tidak mau melihat Jihan berdekatan dengan cowok lain.
"Yah sama ancaman seperti biasa"ucap Jihan.
Sudah sering kali Adriyan mengancam seperti itu jika melihat Jihan berdekatan dengan cowok selain dirinya. Dan pasti ancaman itu selalu akan menjadi kenyataan.
Oleh sebab itulah kenapa Jihan berharap semoga ancaman Adryan kali ini hanya bualan saja.
"Gue bingung deh ama mantan lo itu,dia yang mutusin kok,tapi masih larang larang lo dekat ama cowok selain dia,posessive amat sih jadi orang"ucap yuli kesal.
"Itu bukan possesive lagi tapi udah masuk tahap obssesi....trus ngapain lo yang kesal yul"timpal erlin
"Yah gimana gue nggak kesal coba,orang dia ngintilin Jihan kemana mana"balas Yuli.
"Maksud lo?"tanya Jihan bingung,pasalnya dia tidak mengetahui hal yang satu ini.
"Jadi gini yah Jihan sebenernya gue sering liat Adryan kalo gue jalan bareng sama lo dan erlin,dan gue yakin itu, pasti dia sedang ngintilin lo"terang Yuli
"Pasti cuman kebetulan doang"ucap Jihan.
"Yaudah kalo lo nggak percaya"putus Yuli.
🍁🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSSESION BOYFRIEND
Short Story"percuma kau lari dari ku,toh kau tetap akan menjadi miliku!"ucap Adriyan sambil menampakkan raut wajah yang tidak dapat di artikan. "Apa maksudmu,kita sudah tidak memiliki hubungan apa pun. Jadi aku mohon biarkan aku bebas"ucap Jihan sambil menatap...