2

1.4K 116 28
                                    

"Stoppp disiniii" teriak yoongi menepuk punggung jimin.

"Makasih tumpangannya" teriak yoongi yang berlari memasuki sekolah. Jimin mendengus kesal.

Yoongi merutuk dirinya sendiri yang sangat pelupa. Dia baru teringat kalau ada kuis pagi ini. Dan semalam dia ketiduran alhasil belum ada persiapan apapun.

Brukk..

"Awwww.. pantatkuuuu" rintih yoongi menahan sakit. Dengan emosi dia mendongak. Tubuhnya langsung kaku seketika melihat siapa yang dia tabrak.

"S-ssaem, s-saya minta maaf" ucap yoongi melupkan rasa sakit dipantatnya dan segera berdiri. Guru baru itu diam namun menatapnya tajam.

"Ikut keruangan saya sekarang" ucap taehyung tanpa ekspresi. Ditariknya paksa lengan yoongi menimbulkan ringisan pada sang empu.

"Aww pakk.. lepaskan" ucap yoongi mencoba melepaskan tangan dari cengkeraman taehyung.

Brukk...

"Shhh~~" ringis yoongi merasakan punggungnya kini remuk saat tiba tiba taehyung mendorongnya ditembok.

"P-pak, a-anda kenapa?" Tanya yoongi takut.

"Kau masih bertanya?" Ucap taehyung meletakkan kedua tangannya dikanan kiri kepala yoongi.

Dengan susah payah yoongi menelan ludahnya yang serasa berubah menjadi es. Jantungnya berpacu sangat cepat.

Tiba tiba tak terduga, taehyung mencium yoongi dikoridor. Tentu banyak yang melihat mengingat ini hampir masuk. Yoongi yang terkejutpun membelalakkan kedua matanya syok. Sedangkan taehyung, dia mengisap bibir yoongi menggigitnya kecil kecil.

Seolah menurut yoongi ini salah, didorongnya taehyung dan segera berlari menjauhi kerumunan.

"Siall.. kendalikan tubuhmu taee, arghhhh" pekik taehyung dalam hati mengusap gusar rambutnya.

"SEMUA BUBAR" sebuah teriakan melengking membuat semua siswi berhamburan menuju kelas masing masing.

"Tae, ikut aku" ucap sosok itu menarik lengan taehyung.

Sosok itu masuk kedalam ruangan pribadi taehyung dan menatapnya tajam.

"Apa yang kau lakukan tadi taee?!! Itu sama saja kau membuat dirimu dan dia celaka, astaga, bagaimana aku bisa mempunyai sahabat bodoh sepertimu?!" Teriak sosok itu frustasi.

"Aku tahu" jawab taehyung singkat berjalan menuju kursi kebesarannya.

"Huftt... apa kau tidak berpikir jika sesuatu akan terjadi padanya? Banyak yeoja yang mengincarmu, kau pasti tahu apa yang aku pikirkan" ucap sosok itu menghela nafas.

"Aku akan melindunginya" jawab taehyung seolah tak peduli.

"Melindunginya?" Ucap sosok itu terkekeh.

"Setelah kau menciumnya didepan umum?" Lanjutnya.

Taehyung diam.

"Dia pasti marah padamu dan mungkin saja menjauhimu" ucap sosok itu.

Brakk..
"Tidak akan, yoongi tidak boleh menjauhiku" teriak taehyung mengebrak meja.

"Huftt... itu masalahmu tae, sebaiknya sekarang kau pergi dan meminta maaf---- heiii kau mau kemana?" Teriak namjoon melihat taehyung yang tiba tiba berjalan keluar ruangan.

"Dasar alienn" umpat namjoon.

Taehyung benar benar merasa takut  jika yoongi menjauhinya. Dengan langkah lebar dia masuk kedalam kelas namun tidak menemukan yoongi ataupun tasnya dikursi.

"Dimana yoongi?" Tanya taehyung menatap semuanya tajam.

"Ah.. i-itu d-dia ada di-dibelaka.... ng" jawab murid itu cengo tiba tiba taehyung langsung berjalan meninggalkan kelas.

Dengan piluh yang menetes didahinya, taehyung menuju kebelakang sekolah. Nafas lega dia rasakan saat melihat cintanya duduk sendirian dibawah pohon. Taehyung pun berjalan mendekat namun langkah kakinya berhenti melihat seorang namja menghampiri yoongi. Tangannya mengepal saat yoongi memeluk namja itu.

"Siapa sosok itu yang berani mendekati yoongiku" gumam taehyung dengan nada berat dan penuh emosi.

"Hiks... hiks..." sebuah isakan membuat taehyung reflek menoleh kesamping. Terlihat seorang namja menatap apa yang baru saja dia tatap.
Sosok itu menangis dan langsung pergi begitu saja. Dia tak peduli. Dihampirinya yoongi.

"Lepaskan dia" teriak taehyung menarik paksa yoongi sampai pelukan itu terlepas.

Plakk...

Rasa sakit menjalar dipipinya. Yoongi baru saja menamparnya. Dilihatnya banyak air mata yang mengalir dipipinya. Apa yoongi baru saja menangis?

"Yo-----" ucapan taehyung terhenti melihat yoongi kembali berlari menjauh. 

Taehyung menatap sosok didepannya dingin. Apa dia ini pacarnya yoongi? Pendek sekali. Dilihatnya nametag dibajunya. Park jimin. Taehyung melirik jimin singkat sebelum pergi dari sana. Jimin menatap kepergian yoongi dan gurunya bergantian.

"Kenapa aku seperti menjadi penengah begini" gumamnya.

.

Yoongi mengusap wajahnya dengan tisu disamping wastefel. Dilihatnya pantulan wajahnya didalam kaca. Terlihat sangat mengenaskan. Dengan kedua mata membengkak dan hidung yang merah total. Walaupun dia polos dan tidak tahu apa apa, tapi dia cukup tahu tentang dewasa. Dicium didepan umun membuatnya merasa terlihat murahan. Harga dirinya terhina. Dan lebih parahnya dia baru saja menampar gurunya. Apa ia akan dikeluarkan dari sekolah?. Ashh.... itu karena ia yang tak bisa mengontrol Emosi. Belum lagi, pasti guru itu akan mengadu pada eomma. Astagaa... apa yang sudah kulakukan.

Dengan lesu yoongi keluar dari kamar mandi namun..

Brukkk...

.
.
.
TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Ssaem My Husband  [ Taegi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang