I MISS MY DAD

2.5K 290 27
                                    

.
.
.
.

"Mom, maaf aku harus meninggalkanmu liburan ini," ucap seorang anak laki-laki yang tengah sibuk mengemasi bajunya.

Sang ibu mengusap kepala putranya dan tersenyum lembut, "Kau kan hanya berlibur ke tempat Daddy mu,"

"Tetap saja, Mom akan sendiri liburan kali ini,"

Ibunya hanya menatap gemas ke arah putranya yang mulai mengerucutkan bibirnya tanda merajuk.

"Hanya satu bulan sayang, lagipula kau pasti merindukan Daddy mu kan,"

"Hyungjun rindu Daddy, tapi Hyungjun tak mau Mommy sedih,"

"Mommy baik-baik saja sayang," jawab sang ibu sembari menutup koper putranya setelah memastikan tak ada yang tertinggal.

"Aku akan membawa Daddy pulang Mom,"

Sang ibu mendongak kaget mendengar penuturan putra satu-satunya itu.

"Hyungjun tidak boleh begitu, Daddy sudah punya keluarga sendiri. Nanti Dohyonie bisa sedih,"

Hyungjun mendengus sebal mendengar perkataan ibunya.

Apa salahnya kalau dia ingin hidup di tengah keluarga yang lengkap?

Ia juga ingin seperti Dohyon.

Drrrrt... Drrrrt ..

"Sebentar ya sayang, Daddy mu menelepon"

Hyungjun menundukkan kepalanya lesu setelah sang ibu keluar untuk mengangkat telepon dari Daddy nya itu.

.

"Halo, ada apa Gyul?"

"Jam berapa Hyungjun akan sampai?" Tanya si penelepon yang diketahui bernama Hangyul.

"Mungkin sekitar jam 5 sore,"

"Katakan padanya, aku akan menjemputnya di stasiun,"

"Hm,"

"Sihoon-ah, kau yakin tidak mau ikut?"

"Tidak, aku tidak enak dengan keluargamu,"

"Lagipula Hyungjun yang merindukan Daddy nya,"

Sihoon bisa mendengar kekehan dari si penelepon.

"Ya sudah, aku tutup ya, aku mau mengantar Hyungjun ke stasiun,"

"Iya, hati-hati di jalan Sihoon-ah,"

Sambungan telepon itu pun akhirnya di akhiri.

Sihoon masuk kembali ke kamar putranya yang sudah siap dengan koper di sampingnya.

"Siap bertemu Daddy mu?"

Hyungjun mengangguk menjawab pertanyaan ibunya.

"Daddy mu akan menjemputmu di stasiun nanti,"

.
.
.
.

Hyungjun menoleh ke kanan kiri mencari keberadaan Daddy nya setelah ia turun dari kereta.

Tak lama kemudian, ia mendengar namanya dipanggil.

Suara yang sangat ia rindukan. Suara Daddy nya yang sedikit terdengar berbeda saat ia telepon kemarin.

Hyungjun tersenyum lebar dan berlari memeluk Hangyul.

"Daddy merindukanmu,"

"Njun juga merindukan Daddy," jawab Hyungjun sembari mempererat pelukannya.

DADDY (Seungyoun Hangyul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang