un.

1K 145 16
                                    



Bekerja, bekerja, dan bekerja. Bukan lagi hal yang asing bagi pemuda Lee, bahkan sejak usianya masih 18 tahun dia sudah bekerja keras untuk menghidupi adiknya. Ibunya meninggal saat adiknya masih berusia 13 tahun, dan ayahnya pergi entah kemana saat sang ibu masih mengandung adiknya.

Di usianya yang masih sangat muda, dia harus berperan sebagai ayah, ibu, juga kakak untuk adiknya. Pagi hingga sore dia harus pergi kuliah, dan dari sore hingga malam menjelang dia harus bekerja.

" Dohyon? Kakak pulang~ "

Lirih suara televisi, ruang tengah yang sudah gelap dan seseorang yang bergelung tidak nyaman di sofa menjadi hal pertama yang Hangyul lihat saat memasuki kontrakannya. Hangyul pun tersenyum tipis, adiknya ini menunggunya pulang. Padahal Hangyul sudah mengatakannya berulang kali untuk tidak perlu menunggunya pulang.

Hangyul berjalan mendekati Dohyon setelah mengambil remote untuk mematikan televisi.

" Dohyon? Hey, pindah tidur di kamar saja. Disini tidak nyaman, nanti tubuhmu sakit semua"

Hangyul mengguncang bahu Dohyon perlahan, sambil sesekali mengusap lembut lengannya.

" Sudah pulang kak? Kakak sudah makan? "

Ya itu yang selalu ditanyakan Dohyon ketika Hangyul pulang. Dohyon sedikit bisa memasak, jadi setelah ia pulang sekolah ia memasak masakan sederhana untuk makan malam mereka berdua.

" Kakak sudah makan Dohyon, kenapa kau tidur disini bukannya di kamar?"

Hangyul pun mendudukkan dirinya disebelah Dohyon yang sudah terbangun dari tidurnya.

" Aku menunggumu pulang kak. Aku sebenarnya selalu khawatir saat kau harus pulang larut malam terus setiap hari. Dan aku yakin kau pasti sangat lelah. "

Dohyon memainkan selimutnya sambil sesekali menatap wajah kakaknya yang terlihat kelelahan.

Hangyul mengusap lembut rambut sang adik, bibirnya tersenyum tipis " Tidur di kamar ya? Besok kan masih harus sekolah. "

Sebutlah Dohyon sebagai bayi besar, karena hanya badannya saja yang terlihat seperti orang dewasa namun pikiran dan tingkah lakunya masih saja seperti anak-anak. Bahkan dia sangat suka bermanja-manja dengan Hangyul. Seperti sekarang ini, dia menyandarkan kepala di bahu sang kakak, tangannya yang bebas memeluk tubuh Hangyul yang sedikit lebih kecil dari dirinya.

" Aku ingin tidur bersamamu. Bolehkah? "

Hangyul terkekeh mendengar permintaan adiknya, tanpa pikir panjang ia pun mengangguk untuk mengiyakan permintaan adiknya. Karena Hangyul menyayangi Dohyon lebih dari apapun. Dohyon adalah prioritasnya, selalu berada diposisi pertama dan tak akan pernah ada yang bisa menggantikan posisinya.












tbc.















Garing banget ya huhuhuhu:(
Maaf juga pendek banget ini:(
Maafkan aku, karena ini kali pertamaku buat kaya ginian(?) jadi masih perlu banyak belajar

Ini fokus ke Hangyul sama dek Dodo dulu, bang uyonnya ntaran dulu ye datengnya😂







ditunggu vomentnya chinguuuuk!♥

coincidencia. ¦ seungyul.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang