Wayo dan Gun adalah sahabat dekat, dari smp hingga smu mereka bersekolah ditempat yang sama."Jadi, kau akan memilih universitas mana?" tanya Gun.
Wayo sibuk menatap laptopnya. "Hmm, mungkin aku akan memilih universitas yang tidak terlalu populer. Persaingannya tidak akan ketat."
"kau benar. Aku juga merasa akan gagal jika masuk universitas yang terkenal. Kau tau, selain persaingan ujian masuk, persaingan sosial juga terlihat."
wayo membalikkan laptopnya ke arah Gun. "Bagaimana kalau ini saja. Gedungnya bagus, asramanya juga bagus."
Gun terkejut, "apa kau yakin? Sepertinya bangunan tua."
"apa kau takut?" tanya wayo. Gun tidak menyahutinya.
Mereka sedang berada dicafe dekat rumah. Tempat yang biasa mereka kunjungi untuk berdiskusi banyak hal. Kemarin mereka sudah merayakan kelulusan SMU, jadi mereka memikirkan universitas mana yang akan mereka pilih.
🎓🎓🎓
Di universitas yang baru, mereka memutuskan untuk berbeda jurusan. Wayo mengambil kelas arsitekture, sedangkan Gun kelas seni film. Gedung mereka bersebelahan, jadi masih bisa sering bertemu. Kecuali gedung asrama. Hampir semua gedung asrama penuh untuk yang single. Jadi terpaksa mereka harus berbagi kamar dengan mahasiswa lainnya.
Untuk pertama kalinya wayo melihat isi dalam kamar asramanya. Cukup luas untuk dua orang. Namun, teman sekamarnya belum ada. Jadi dia bisa leluasa memilih tempat tidur dan membereskan barangnya. Ponselnya berdering.
"Ya, gun." sapa wayo di telepon. "Aku baru selesai membereskan barang, sebentar lagi mau mandi. Bagaimana asramamu? aah benarkah. Baiklah."
setelah menutup teleponnya, wayo pergi mandi. Baru beberapa menit dikamar mandi, dia mendengar suara aneh dari luar. Merasa penasaran, wayo menghentikan mandinya dengan rambut masih berbusa. Dia hanya berbalut handuk.Wayo terkejut ada seseorang yang sudah didalam kamar. Phana langsung menatap wayo yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan penampilan anehnya.
"Oh, kau akan tidur disini?" tanya wayo gugup, melihat wajah phana yang tampan, maskulin dan tinggi.
"Ya. Kamarku disini." sahut phana yang terpana pada tubuh wayo yang putih bersih.
Wayo kembali masuk ke kamar mandi, dia terdiam sejenak. Memegang jantungnya yang berdetak. Kemudian tersenyum. Sedangkan phana tertawa lirih mengingat kejadian mengejutkan baru saja. Dia membereskan barang barangnya.
Gun juga baru kedatangan teman sekamarnya, wajahnya agak suram seolah tidak tidur seharian. Kantung matanya agak menghitam. Saat datang, dia memeriksa seluruh ruangan. Dari kamar mandi, sudut jendela dan dalam lemari. Setelah merasa aman, dia merebahkan tubuhnya diatas kasur. Gun hanya memandanginya.
Tiba tiba off melonjak kaget seolah ada yang mengejutkannya. Dia mendekap Gun. "Tolong, jangan ganggu. Jangan..jangan.." ucapnya memejamkan mata.
Gun memandangi sekitar. "ada apa?"
off menunjuk kearah jendela. "Disana. Dia disana.." ketakutan.
"Kordennya tertutup dan aku tidak melihat apapun disana. Lihatlah, buka matamu." sahut Gun.
Off perlahan membuka matanya, dia menelusuri ruangan. "Ya, kau benar. Hantu itu sudah hilang."
"hantu? kau percaya hantu?" Gun terkejut. Off mengangguk. "Bagiku manusia itu lebih menakutkan dari hantu."
Sebuah buku tiba tiba jatuh dari rak. Mereka menoleh bersamaan dan terdiam.Tanpa berpikir yang aneh, Gun memungut buku itu dan mengembalikannya ke rak.
"Siapa namamu?" tanya Gun memandangi off.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roomate
RomanceWayo terkejut saat menyadari kalau teman sekamarnya adalah phana, pria yang tampan dan nyaris sempurna dengan banyak wanita yang mengejarnya.. Gun mendapatkan teman sekamar yang bisa melihat hantu, hampir setiap hari dia harus mendengar off berteri...