Chapter 2: find your happiness

275 9 0
                                    

Dua minggu berlalu, namun qiandra masih merasa bersalah atas apa yang dia lakuin ke cowok itu.
"Gue ngerasa bersalah banget, kenapa selama dua minggu ini gue belum ketemu dia ya? Padahal gue selalu ke carnaval tempat terakhir gue ketemu dia" jawab qiandra dalam hati sambil merhatiin salju yang turun.
"Qia.. lo ga tidur? Udah jam 2 malem nih, kenapa sih akhir akhir ini lo suka ngelamun?" Tanya nafesha
"Gue masih kepikiran cowok waktu itu, naf. Gue belum sempet minta maaf" jawab qiandra
"Udah sekarang lo tidur, di luar dingin, udah tutup jendelanya nanti lo kedinginan terus sakit, yang ada gue repot ngurusin lo sakit hahaha"
"Ih bawel ya lo tuh, iya iya gue mau tidur nih"

Seminggu kemudian saat qiandra selesai berbelanja.
"Sekarang udah minggu ke empat gue ga liat cowok itu, dia kemana ya?" Kata qiandra dalam hati.
Saat dia melihat keranjang belanjaannya, tanpa sadar dia menabrak orang yang ternyata cowok waktu itu.
"Lo kalau jal..." dia tiba tiba terdiam saat melihat cowok itu lagi yang dia tabrak, kemudian cowok itu meninggalkan qiandra tanpa sepatah kata
"Eh lo tunggu, jangan pergi" kata qiandra sambil menarik tangan cowok itu
Si cowok itupun terhenti dan menatap qiandra
"Mmm.. maafin gue ya soal kejadian beberapa minggu yang lalu" kata qiandra
Si cowok itu masih terdiam sambil memperhatikan bianglala.
"Hey, lo dengerin gue ga sih?!" Sambung qiandra
Si cowok itu masih terdiam, namun pandangannya kini menatap mata qiandra.
"Lo kenapa diem aja? Lo masih marah?" Tanya qiandra
"Ih iya gue salah, gue minta maaf, gue minta maaf banget karena udah numpahin ice, marahin lo, nyobek jaket lo." Sambung qiandra
Si cowok masih terdiam
"Oke sebagai gantinya gue bakal beliin lo jaket yang baru" kata qiandra
Cowok itupun masih tetap terdiam
"Ih mau lo itu ap.." belum sempat qiandra menyelesaikan kalimatnya, cowok itupun meninggalkannya sendirian
"Eh tunggu gue" kata qiandra sambil berlari menyusul dia.
"Lo tuh ga ngertiin gue banget sih, gue udah susah susah cari lo untuk minta maaf, tapi lo malah diem kayak gini" kata qiandra dengan nada marah
"Please, jangan diee..m.." belum sempat qiandra selesai ngomong, cowok itu motong kalimatnya.
"Mau ice cup? Daritadi lo ngomong aja" kata si cowok
"Mmm.. mauu.."
Cowok itupun meninggalkan qiandra untuk kesekian kalinya
"Ih tunggu"
"Jangan lama" jawab cowok itu sambil narik tangannya qiandra

Mereka duduk di bawah pohon natal sambil minum ice cup.
"Soal jaket lo, maafin gue"
"Lo tau ga sih, setiap lo bilang itu,telinga gua panas"
"Ih apaan sih, sampe segitunya"
"Bahas yang lain aja"
"Nama gue qiandra, nama lo?" Tanya qiandra
"Gua elraka" jawab el
Elraka menatap bianglala sambil minum ice cup
"Lo kenapa liatin bianglala aja?" Celetuk qiandra
"Gapapa, seneng aja. Mau naik?"
"Gausa banyak mikir, yuk" kata el sambil narik tangan qiandra

Di atas bianglala, el menatap langit malam yang mulai turun salju
"Salju..." kata el
" lo suka salju?" Tanya qiandra
"Yapp, ini minggu ke empat gua di tokyo. Dan ini minggu ke empat gua ngeliat salju dan ngerasain winter in tokyo. Kalau lo?"
"Gue juga sama suka salju. Tapi gue lebih suka kalau mandangin salju karena entah kenapa perasaan gue jadi lebih tenang." Jawab qiandra
El yang daritadi merhatiin salju turun kini berubah menatap mata qiandra dalam dalam.
"Selesai ini kita main salju yuk?" Ajak qiandra
"Boleh"
"Promise?" Tanya qiandra
"I promise" jawab el

Disaat mereka melewati jalan, el menatap qiandra yang senang saat di bawah hujan salju disepanjang jalan bersama el.
Kemudian hp qiandra berdering.
"Qiaaa, ini udah malem. Diluar turun salju, buruan pulang nanti lo sakit" kata nafesha
"Iyaaa bawel, gue pulang nih" jawab qiandra sambil merhatikan jam yang sudah pukul 2 malam
.
"Yaudah yuk pulang, udah larut malam" kata el
"Mmmm yaudah yuk, eh besok ada acara ga? Temenin gue jalan jalan muterin tokyo sih, mau ya?" Pinta qiandra
"Yaudah, gua tunggu besok di tempat minggu lalu" jawab el
.
Hari berlalu dengan begitu cepat. Malam semakin dingin menandakan salju sedang turun.
"Entah kenapa seminggu bersama el, gue merasa nyaman banget. Wajahnya yang cuek, tapi dibalik itu dia sangat perhatian. Belum lagi kebiasaan dia yang suka ninggalin jalan duluan hahaha, bagaimanapun jangan pergi ya el, gue bakal selalu ada di sebelah lo. Gue ga suka ditinggalin lo terus, jadi biarin gue ada di sebelah lo sekarang, besok, dan seterusnya" gumam qiandra dalam hati.

Winter In Tokyo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang