Last chapter: Dreams End

255 13 2
                                    

Pagi ini qiandra dan el pergi ke kedai coffee untuk menghangatkan diri.
"Gua suka banget kalau lagi jenuh gatau mau ngapain, terus gua pergi ketempat ini untuk nenangin diri dengan secangkir coffee" kata el
"By the way, coffee disini enak ya"
"Hahaha... lo baru pertama kali kesini ya?" Tanya el
"Iya nih, gue biasa pergi sama nafesha ke carnaval tempat biasa untuk belanja ataupun refreshing" jawab qiandra
"Karena baru pertama kali lo kesini, gua yang traktir deh"
"Makasih udah memberi pagi aku kehangatan dengan secangkir coffee dan senyuman dari kamu" kata qiandra dalam hati
Kemudian hp qiandra berdering.
"Cie yang lagi falling in love nih cie" kata nafesha
"Apaan sih lo, naf. Hehehe"
"Hahaha emang ya cewe tuh kalau lagi berbunga bunga ga bisa disembunyiin. Yaudah lo lanjut ngedate nya sama el, gue mau belanja dulu babayyy"
"Gue ga berbunga bunga ya! Hahaha, yaudah hati hati. See you later, naf"
.
Malam ini salju turun banyak banget, cuaca malam semakin dingin.
"Entah kenapa kalau lagi makan selalu inget dia, inget dimana dia selalu bersihin garpu dan pisau aku sebelum makan, apalagi kalau dia udah suapin aku. Manis banget rasanya. Aku rasa, aku mulai jatuh cinta sama dia dan takut kehilangan dia." Kata qiandra dalam hati sambil makan roti yang dia pegang.
Hp qiandra berdering, karena dia sedang senang. Dia tidak mendengar ada panggilan masuk. Ternyata dari el.
"Ehh? 3 panggilan tak terjawab dari el? Hehehe apa dia kangen aku kali ya? Yaampun muka aku merah" kata qiandra
45 menit kemudian pintu apartement nya ada yang mengetuk, terdengar suara nafesha.
"Qiaaa... qiandraaaa..."
"Iyaaa iyaaa sebentar, gue kira el mau nyamperin gue, taunya lo"
"Tumben lo kesini ga ngabarin gue? Kenapa?" Sambung qiandra
"Qiaaa... elll.. qiaaa..." kata nafesha
"El? Kenapa? Pasti dia kangen gue kan hahaha"
"Dia masuk rumah sakit!. Tadi dia nelfon gue, waktu gue angkat ternyata itu dari pihak rumah sakit!" Kata nafesha
"Apa?! Serius lo?! Tadi ada panggilan tak terjawab dari el, tapi gue ga denger jadi ga gue angkat"
"Kata pihak rumah sakit, el ngalamin gagal ginjal, dan dia sekarang koma!"
Tanpa sadar air mata qiandra tiba tiba menetes, dia ga bisa berkata apa apa, dia hancur"
Qiandra dan nafesha pergi kerumah sakit ditempat el dirawat.
Pada saat dijalan qiandra mengingat apa yang el bilang pagi ini.
"Qinn. Mungkin kita ga akan bertemu dalam kurun waktu yang lama" kata el
"Maksudnya?"
"Ada yang harus aku lakuin beberapa hari kedepan, dimulai dari sore ini, jadi kalau aku ga ada kabar kamu gausah khawatir oke, setelah selesai aku bakal kabarin kamu kok"
"Promise?" Tanya qiandra
"I promise"
"Karena ini pertama kalinya kamu minum coffee disini dan kita ga akan bertemu dalam kurun waktu lama, aku yang traktir deh"
"Yeeyyyy... makasih ellll, btw boleh sekalian pesen makanan? Hehehe"
.
Saat tiba di rumah sakit, keadaan el sangat kritis dengan demam tinggi dan kejang kejang. Melihat keadaan itu qiandra menangis, nafesha membawa qiandra keluar dari ruangan karena el akan dicuci darahnya. Banyak dokter dan perawat masuk keruangan tempat dimana el dirawat, keadaan koma dengan suhu tubuh tinggi membuat proses berjalan cukup lama. Disamping kejadian itu, datang salah satu perawat dan memberikan sebuah surat.
Surat itu ditulis oleh el setelah pulang ngedate pagi ini.

."Hay qiandra, kalau kamu membaca ini tandanya aku ninggalin kamu dan kamu tidak lagi bisa ada di sisi aku. Kamu jangan sedih, walaupun kamu ga lagi ada di samping aku, tapi aku yang bakal selalu ada di samping kamu. Aku harap kamu kuat, maafin aku udah ingkar janji. Maafin aku juga saat kita pertama kali ketemu, kamu selalu nunggu aku carnaval. Tapi aku ga pernah datang karena pada waktu itu aku seperti ini melewati masa kritis aku. Tapi saat ini, aku ga bisa ngelewatin masa itu. Maafin aku, karena aku ga bisa nemenin kamu saat winter in tokyo ini berakhir, aku ga bisa nemenin kamu saat salju terakhir tahun ini turun dan maafin aku juga, ga bisa nemenin kamu di musim depan, dimana itu springtime for sakura nya kita. Tapi takdir berkata lain, maafin aku, and you are my last love. So when I gone, bring me laugh and love"

Suasana yang dingin, salju yang turun dengan deras.
"Disaat seperti ini hanya satu yang aku inginkan, itu adalah kamu. Aku mohon bangun, jangan tinggalin aku lagi. Temenin aku lewatin salju di sepanjang jalan lagi. Aku mau main salju sama kamu. Kamu bohong! Bohong! Aku benci kamu!" Kata qiandra dengan nada sedih.
Pada akhirnya, hasil dari perawatan medis dan pihak rumah sakit menyatakan kematian el pada jam 2 malam pada tanggal 26 februari 2019.
.
3 bulan setelah kepergian el, membuat qiandra jadi sedih. Namun dia tidak ingin melanjutkan kesedihannya lagi karena ini musim yang baru dengan keadaan yang baru.
"El, sekarang tanggal 26 mei. Tepat 3 bulan kepergianmu. Beberapa hari lagi springtime for sakura kita. Tapi aku bakal tetap berjalan tanpa kamu, maafin aku ga bisa selalu ada di samping kamu. Aku sayang kamu" kata qiandra dalam hati
.
Haripun berlalu, tepat pada akhir mei. Puncak musim semipun tiba, gugurnya bunga sakura di sepanjang jalan yang sedang qiandra lewati sendiri, tanpa el.
Ia mengira sudah memiliki semuanya namun itu semua salah saat elraka pergi untuk selamanya, jalan cerita baru qiandra pun dimulai setelah kepergian el dan pergantian musim.

The end
"Winter in tokyo"

Winter In Tokyo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang